Viral Medsos

DUA Menteri dari NasDem Diungkap Korupsinya, Paloh Soroti Penegak Hukum: Seakan Tak Ada Hari Esok

Dua Menteri Kader NasDem Terjerat Kasus Korupsi Menjelang Pilpres, Surya Paloh Soroti Penegak Hukum: Seakan-akan Tidak Ada Hari Esok

Editor: AbdiTumanggor
HO
MENTERI DARI KADER NASDEM: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh lagi-lagi mengungkapkan kesedihannya. Kini dua kader partainya yang duduk di kabinet Jokowi terjerat kasus dugaan korupsi. Sebelumnya, mantan Menkominfo Johnny G Plate. Kini, Mentan Syahrul Yasin Limpo. Yang bertahan tinggal satu kader partai NasDem di kabinet Jokowi, yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. (ho) 

Dua Menteri Kader NasDem Terjerat Kasus Korupsi Menjelang Pilpres, Surya Paloh Soroti Penegak Hukum: Seakan-akan Tidak Ada Hari Esok

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh lagi-lagi mengungkapkan kesedihannya.

Kini dua kader partainya yang duduk di kabinet Jokowi terjerat kasus dugaan korupsi.

Sebelumnya, mantan Menkominfo Johnny G Plate. Kini, Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Yang bertahan tinggal satu kader partai NasDem di kabinet Jokowi, yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Saat Johnny G Plate dicokok Kejaksaan Agung RI atas kasus korupsi BTS 4G BAKTI, Surya Paloh mengatakan, kader partainya, Johnny G Plate terlalu mahal untuk diborgol.

Surya Paloh mengatakan, Partai Nasdem akan semakin bersedih jika ternyata tidak ada pendalaman lebih lanjut yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus Plate.

Baca juga: SERANGAN BALIK Syahrul Laporkan Pimpinan KPK Dugaan Pemerasan, Kapolri: Nanti Akan Kita Cek di Polda

Baca juga: KECANTIKAN Istri Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Keponakan Mentan Syahrul Yasin Limpo

Awalnya, Paloh mengaku mendengar pernyataan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana bahwa Plate meminta uang sejumlah Rp 500 juta per bulan dari proyek BTS Bakti Kominfo. "Hari ini saya simak baik-baik keterangan daripada Kapuspenkum. Ada pengakuan yang menyatakan ia meminta Rp 500 juta untuk anak-anak setiap bulannya. Dengan proyek negara kerugian Rp 8 triliun," ujar Paloh dalam jumpa pers di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Surya Paloh mendesak aparat penegak hukum untuk mengumpulkan bukti-bukti lebih banyak terkait penetapan tersangka Plate ini. "Kalau tidak ada pendalaman lebih untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih memberatkan, ya semakin lebih sedih lagi kita terlalu mahal dia untuk diborgol," ujar dia.

"Dalam kapasitas dirinya sebagai menteri, sebagai sekjen partai, terlalu mahal, terlalu mahal," kata Paloh.

Maka dari itu, Paloh menegaskan, asas praduga tak bersalah harus selalu ditegakan. Sebab, kata dia, manusia tak lepas dari kesalahan.

Baca juga: Surya Paloh: Hanya Orang Tolol yang Bubarkan Partai Karena Kadernya Korupsi

Baca juga: KLARIFIKASI Surya Paloh Soal Pernyataannya Bakal Membubarkan Nasdem Jika Ada Kader yang Korupsi

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (17/5/2023). Kejaksaan Agung menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022 yang merugikan negara mencapai Rp8 triliun.(ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (17/5/2023). Kejaksaan Agung menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022 yang merugikan negara mencapai Rp8 triliun.(ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

Kini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang terseret kasus dugaan korupsi di KPK, Surya Paloh mengaku merasakan betapa terhinanya Yasin Limpo ketika kembali ke Indonesia, setelah sempat dikabarkan 'hilang kontak' di Eropa usai kunjungan kerja.

Apalagi, kata Surya Paloh, Syahrul Yasin Limpo terseret kasus dugaan korupsi setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan dari Food and Agriculture Organization (FAO), organisasi yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), atas keberhasilannya memimpin di lingkungan kementeriannya.

"Dia meminta izin saya setelah mendapat izin dari Bapak Presiden untuk melakukan kunjungan kerja luar negeri, menerima penghormatan dan penghargaan atas keberhasilan pemerintah Indonesia, departemen yang dipimpinnya, oleh lembaga FAO di bawah naungan PBB."

"Di saat dia menerima penghargaan seperti itu dan juga merupakan kebanggaan bagi kita semuanya, tapi di dalam negerinya dia mengalami satu peristiwa yang saya bisa pahami, bagaimana terhinanya dirinya, perasaan kecewa dan sedih, terlepas dari semua permasalahan upaya kita menegakkan keadilan atas hukum yang berlangsung, (rasanya) seakan-akan tidak ada hari esok (bagi KPK)," ungkap Surya Paloh dalam konferensi pers di NasDem Tower, Kamis (5/10/2023), dikutip dari YouTube KompasTV.

Syahrul Yasin Limpo dan Mensesneg Pratikno dan Menteri LHK, Kamis (5/10/2023). (kompas.com)
Syahrul Yasin Limpo dan Mensesneg Pratikno dan Menteri LHK, Kamis (5/10/2023). (kompas.com)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved