Sumut Hebat

Pemprov Sumut Evaluasi dan Rombak Kepengurusan BPTCUGGp, Efek Geo Park Danau Toba Dapat Kartu Kuning

Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut, Arief Sudarto Trinugroho membantah bahwa BPTCUGGp Sumut tidak bekerja untuk Geo Park Danau Toba.

|
TRIBUN MEDAN /Muhammad Anil Rasyid
Wisata Anugerah Indah Sippan (WAIS), objek wisata alam yang menawarkan pesona alam yang dikelilingi Danau Toba di Seribu Dolok, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (27/4/2022).       

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara mendorong Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (BPTCUGGp) Sumut, untuk segara menjalankan rekomendasi dari UNESCO

Dengan tujuan Geo Park Danau Toba keluar dari Yellow Card dan meraih Green Card.

Baca juga: Tata Kelola Bobrok, Danau Toba Terancam Keluar dari UNESCO, Dinas Hingga BPODT tak Jalankan Tugas

Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut, Arief Sudarto Trinugroho membantah bahwa BPTCUGGp Sumut tidak bekerja untuk Geo Park Danau Toba. Pemberian kartu kuning, sebagai pemicu agar bekerja lebih baik kedepannya.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Arief Sudarto Trinugroho
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Arief Sudarto Trinugroho (TRIBUN MEDAN/RECHTIN HANI RITONGA)

"Keluarnya kartu kuning karena pengurus tidak bekerja, ini dua hal yang berbeda. Pengurus (BPTCUGGp) menurut saya sudah bekerja," ucap Arief, Jumat (6/10/2023).

Arief mengatakan bahwa geopark kena kartu kuning, harus ada perbaikan. Semua itu, hasil revalidasi dari tim asesor UNESCO

Sedangkan, masih ada waktu dua tahun untuk memperbaiki itu semua.

"Gini, bedanya kartu kuning dan hijau, itu untuk usia revalidasi. Kalau dia kartu hijau setiap empat tahun. Kalau kartu kuning kita dua tahun direvalidasi, itu bedanya," jelas Arief.

Dengan mendapatkan kartu kuning dari UNESCO, Arief menjelaskan bahwa Pemprov Sumut melakukan evaluasi terhadap kinerja BPTCUGGp Sumut.

Hal itu, bertujuan untuk meningkatkan kinerja lebih baik Kedepannya dalam pengelolaan geo park di kawasan danau terbesar di Asia Tenggara ini.

"Kemudian, untuk pengurus atau pengelola, jadi kita sedang merevisi (mengevaluasi). Artinya, bukan hanya personnya, bukan hanya orang orangnya, tetapi strukturnya, karena perubahan terjadi begitu cepat. Pemprov melihat, ini harus lebih lincah, harus lebih bisa menjawab tuntutan, kekinian dan sebagainya," jelas Arief.

Arief mengungkapkan dari hasil evaluasi tersebut, ada inovasi dan terobosan akan dilakukan. Karena, saat ini sedang dilakukan penyusunan pengelolaan baru dari BPTCUGGp Sumut.

"Badan pengelola yang baru sturukturnya seperti apa, kemudian kita rombak. Ditargetkan minggu depan sudah selesai," ucap Arief.

Arief berharap dengan kepengurusan baru BPTCUGGp Sumut, dapat membawa dampak baik bagi geo park di Danau Toba, menjadi Green Card. Setelah dilakukan perbaikan dalam kurun waktu dua tahun depan. Kembali akan dilakukan revalidasi oleh tim UNESCO.

"Nanti setelah pengurus yang baru ini ya bekerja, yang kita harapkan bukan hanya menyangkut kartu kuning dan hijau. Tapi, bagaimana memang geopark ini bisa kita tingkatkan pemasarannya," kata Arief.

Baca juga: Baskami: Pengelolaan Danau Toba Sudah Gagal, UNESCO Jatuhkan Kartu Kuning

Arief mengungkapkan pokoknya semua tujannya untuk mengundang banyak wisatawan. Maka lihat aja, pengurus yang baru ini nanti lebih lincah atau tidak.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved