Viral Medsos
Pimpinan KPK Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Dugaan Pemerasan SYL, Kapolri: Nanti Kita Cek di Polda
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku lelah karena langsung menghadapi masalah padahal baru kembali dari lawatan ke luar negeri
Dalam rangka penyidikan tersebut, rumah dinas Syahrul Yasin Limpo digeledah pada 28-19 September 2023.
Dari penggeledahan itu, penyidik KPK menemukan uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, serta 12 pucuk senjata api.
Tanggapan Kapolri
Dikutip dari tayangan breaking TVOnenews, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespon mengenai aduan terhadap oknum pimpinan KPK tersebut.
Surat Panggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya itu soal dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK.
Listyo Sigit mengaku, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait adanya surat panggilan terkait dugaan kasus pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.
“Nanti akan kita cek di Polda. Nanti setelah itu kita akan berikan rilis. Nanti dicek dulu,” kata Sigit, Kamis (5/10/2023) dikutip dari TVOnenews.
Syahrul mengaku belum mendapatkan panggilan dari KPK
Di sisi lain, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dirinya belum mendapatkan panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret namanya.
Menurut Syahrul, ia baru mengetahui soal kasus dugaan korupsi tersebut dari media sosial (medsos).
"Belum ada panggilan (KPK). Saya belum tahu ada apa-apa, saya cuma baca di medsos," ujar Syahrul Yasin Limpo di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Syahrul mengungkapkan, saat membaca berita soal kasus dugaan korupsi itu, ia sedang berhadapan dengan tugas negara ke luar negeri. Tepatnya, mengurusi soal pangan dan perubahan iklim.
"Sementara saya berhadapan dengan proses bilateral, dengan Menteri Italia, Menteri Spanyol melakukan bantuan dengan FAO, dengan IFAT, dengan berbagai hal yang merasa bahwa Indonesia perlu dibantu dalam rangka climate change," kata Syahrul.
"Oleh karena itu, beri saya kesempatan dan saya belum ada istirahat ini karena tadi saya juga diperiksa di Polda dan capek banget rasanya saya hadapi ini semua. Saya harap tidak akan sedikit pun mengganggu kinerja Pak Presiden, lebih baik saya ambil sikap seperti ini (mengundurkan diri sebagai Mentan)," ujarnya melanjutkan.
Seperti diketahui, KPK saat ini sedang mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementan, yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.