Pasutri Tewas Tersetrum

Kerabat Pasutri yang Tersetrum di Tebingtinggi Risau, Sebut PLN tak Tahu Penyebab Korsleting

Kerabat dan tetangga pasangan suami-istri yang meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat menjemur pakaian merasa risau.

TRIBUN-MEDAN.com, TEBINGTINGGI - Kerabat dan tetangga pasangan suami-istri (pasutri) yang meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat menjemur pakaian di Jalan Bulian, Gang Tengku Hafizah, Lingkungan IV, Kelurahan Bandar Sakti, Kota Tebingtinggi, pada Selasa (10/10/2023) merasa risau.

Pasalnya, mereka masih belum mengetahui aliran listrik yang menyetrum korban. Hal itupun dipertanyakan Abang ipar korban, M Husni Nasution.

Petugas PLN yang tiba di rumah duka untuk mengecek, bilangnya hanya memutus aliran listrik saja.

"Cuma yang saya pertanyakan, kenapa arus dari Masjid ini (yang berada di sebelah rumah korban) bisa ke rumah larinya, kontak? Jadi ketika itu, saya koordinasi dengan pengurus BKM, dia nelfon PLN, katanya orang PLN nyuruh cari tukang (teknisi) lain dulu," katanya kepada Tribun Medan, di rumah duka, Rabu (11/10/2023).

Ditanya apa alasan petugas PLN menyuruh mencari teknisi lain, Husni mengaku tidak mengetahuinya.

Hanya saja ia menyebut, petugas PLN sempat datang ke rumah duka dan hanya mematikan aliran listrik saja tanpa mencari penyebab arus listrik yang menyetrum pasutri itu.

Amatan Tribun Medan di rumah duka, para kerabat dan tetangga pun berinisiatif mencari sumber arus listrik yang menjadi penyebab peristiwa itu terjadi.

Instalasi di sekitar rumah duka pun sempat dimatikan sementara.

"Ya semua risau lah ini. Kalau sempat di sini (masjid) kontak apa engga lagi? Karena yang betulin ini (petugas PLN) juga gak tahu arus listrik itu dari mana. Tadi mereka (petugas PLN) udah datang, sempat mutus-mutuskan arus listri. Tapi habis itu mereka ngarahkan cari tukang lain," ujarnya.

Lebih jauh Husni berharap, sumber arus listrik yang menyebabkan dua kerabatnya ini meninggal dunia harus diproses oleh pihak terkait.

Bilangnya, proses yang dimaksud adalah melakukan evaluasi agar tidak ada lagi kejadian serupa ke depannya.

"Saya sebagai keluarga berharap, ya kalau bisa diproses. Maksudnya bukan proses apa-apa. Kaya mana solusinya ini kenapa bisa terjadi seperti ini. Bukan apa-apa, ya. Supaya tidak terjadi korban ke depan lagi," ucap Husni.

Husni menjelaskan, kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah mendapat kabar tersebut, dirinyapun langsung berangkat dari Pakam, tempat tinggalnya.

"Saya dapat berita sekitar jam 11 (siang). Sempat dibawa (kedua korban) ke rumah sakit. Tapi udah meninggal, kayanya pas di jalan. Ada empat yang menjadi korban sebenarnya. Cuma dua korban jiwa dan dua korban luka," ucapnya.

Husni menjelaskan, pasangan suami istri itu tewas tersengat arus listrik di dapur rumah korban. Di mana sebelum kejadian pada saat itu diduga korban hendak menjemur pakaian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved