Medan Terkini
Pastikan Beras SPHP Aman, Bulog Minta Masyarakat untuk Tidak Khawatir
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu mengimbau masyarakat agar tidak ragu untuk membeli beras SPHP
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu mengimbau masyarakat agar tidak ragu untuk membeli beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).
Arif memastikan beras yang berasal dari Bulog bebas dari bahan plastik ataupun sintesis, tidak seperti video yang viral di media sosial yang menduga beras Bulog mengandung plastik.
Untuk memastikan hal tersebut, Arif dan tim Bulog memperlihatkan langsung beras SPHP yang telah di masak lalu dikepal dan dibanting seperti video yang beredar.
"Saya sendiri sudah 27 tahun di Bulog belum pernah dapat beras plastik. Jadi saya rasa itu adalah hoax," ujar Arif kepada Tribun Medan, Rabu (11/10/23).
Bahkan menurutnya, beberapa video yang beredar pemiliknya telah dipanggil pihak berwajib dan ada beberapa yang sudah menyampaikan permohonan maaf.
"Jadi, ada yang dapat info video itu di share lagi di internal keluarga. Semacam warning (peringatan) gitu. Motivasinya apa kita tidak tahu. Tapi saat ini masih terus di selidiki pihak berwajib. Namun, pada umumnya info itu beredar untuk konsumsi ke keluarganya," terang Arif.
Begitupun, Arif menegaskan bahwa beras Bulog tidak ada yang namanya beras plastik atau sintesis. Memang dikatakannya untuk beras Bulog saat ini adalah beras impor yang masuk dari Vietnam, Thailand bahkan akan segera masuk lagi beras dari Myanmar dan Pakistan.
"Mungkin ada lagi 3.000 ton dari Kamboja juga. Nah, beras yang masuk ini selalu di survei oleh Balai Karantina dan juga Sucofindo. Bahkan dilakukan uji lab dan semua tidak ada masalah," tegasnya.
Begitu juga dengan video yang beredar di wilayah Binjai. Dikatakan Arif pemilik dari video tersebut sudah dipanggil oleh pihak kepolisian dan pemilik video mengaku mendapatkan video tersebut dari tempat lain dan disebutkannya untuk internal keluarga saja.
"Jadi untuk warning ke keluarganya saja," imbuhnya.
Dijelaskan Arif, pada umumnya beras yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri memiliki bentuk yang sama, hanya saja beras yang berasal dari dalam negeri memiliki bentuk agak bundar dan agak panjang.
"Kalau di Banjarmasin ada beras namanya beras unus itu agak kecil dan panjang. Tapi saya kira pada umumnya bentuk beras itu sama baik dalam negeri atau luar negeri. Secara visualnya hampir sama," terangnya.
Saat ditanyakan apakah ada dugaan orang tidak bertanggung jawab yang menukar isi beras bulog dengan beras plastik. Arif mengatakan pihaknya belum berpikir sampai kesana, sebab kasus itu masih di dalami.
"Pada dasarnya informasi itu alasannya iseng-iseng saja. Tapi anehnya tidak di satu lokasi. Dan info ini terjadi di seluruh Indonesia. Di Banjarmasin juga ada info itu, ada juga di Sumatera Selatan. Jadi, apakah dia gak dapat beras itu atau pasarnya terganggu. Dan ini juga tahun politik sehingga macam-macamlah info yang dikembangkan," jelasnya.
Arif menghimbau kepada seluruh masyarakat Sumut untuk tidak menyampaikan ataupun menyambungkan berita hoax seperti yang terjadi di Kota Binjai.
"Pelakunya sudah dimintai keterangan, untuk proses selanjutnya seperti apa itu nanti ada di Polres Binjai, jadi kami himbau masyarakat untuk tidak melakukan hal yang serupa," pungkasnya (cr10/Tribun-Medan.com)
| Hasil Uji Lab BBPOM Medan terhadap Sampel MBG yang Sebabkan Siswa Keracunan |
|
|---|
| Wanita Ngaku Dianiaya Personel Pas Brimob 1 Binjai hingga Lebam-lebam, Kini Lapor ke Polisi |
|
|---|
| Polrestabes Medan Periksa 39 Saksi terkait Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu |
|
|---|
| Driver Ojol di Medan Curiga dengan Orderan yang Diterima, Ternyata Ada Narkoba di Dalam Paket |
|
|---|
| Wali Kota Medan Beri SK ke 8.539 PPPK, Rico: Tak Ada Beda Kadis dan ASN, Kita Semua Pelayan Rakyat |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.