Perang Hamas vs Israel
Duta Besar Israel untuk PBB: Menginvasi Gaza Bukan untuk Merebut Daerah, Tapi untuk Menumpas Hamas
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan IDF menginvasi Jalur Gaza bukan untuk merebut daerah kantong, melainkan untuk menumpas Hamas
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, pemimpin yang berbasis di Qatar tersebut menyebut serangan besar-besaran yang menargetkan komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza pada 7 Oktober sebagai “serangan strategis” yang akan membantu “pembebasan kami.” Lebih dari 1.300 orang tewas – baik dari kalangan warga sipil dan pasukan keamanan – di Israel sejak militan Hamas menyerbu wilayah selatan negara itu serta menawan sedikitnya 120 orang, menurut para pejabat Israel.
Israel menggempur Gaza dengan serangan udara dan tembakan artileri yang merenggut sedikitnya 2.215 nyawa di daerah kantong Palestina yang diblokade selama seminggu terakhir, menurut pejabat Hamas. Tentara Israel telah meminta warga Gaza di utara wilayah kantong tersebut untuk mengungsi ke selatan guna menghindari serangan.
“Tidak untuk pengungsian dari Tepi (Barat), bukan dari Gaza dan tidak untuk pengungsian dari Gaza ke Mesir,” kata Haniyeh dalam pidatonya, AP.
“Keputusan kami adalah tetap berada di wilayah kami".
"Kami ingin pendudukan ini meninggalkan tanah kami agar kami memiliki negara dan Yerusalem sebagai ibu kotanya… dan agar rakyat Palestina kami dapat kembali,” katanya Haniyeh.
Sebelumnya pada Sabtu (14/10/2023), Ismail Haniyeh menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. “Kekejaman Israel merupakan kejahatan perang,” katanya dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres yang diunggah di situs kelompok Palestina.
Haniyeh juga mengutuk "pengepungan biadab yang dilakukan Israel" terhadap wilayah Palestina, dan menuduh bahwa "pendudukan Israel melarang masuknya bantuan kemanusiaan dan pasokan medis ke Jalur Gaza.” Dia mendesak Guterres untuk memberikan tekanan kepada Israel agar memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Baca juga: Daftar Nama 7 Petinggi Hamas Berperan Penting dalam Serangan ke Israel, Ada Hidup Mewah di Qatar

Militer Israel (IDF) Persilakan Bantuan Masuk ke Gaza dengan Ketat
Sementara, stasiun televisi, Al Arabiya TV, melaporkan militer Israel menghentikan gempuran sekitar 5 jam pada Senin (16/10/2023) mulai pukul 08.00 untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan menyediakan koridor aman bagi warga Gaza yang ingin meninggalkan daerah kantong tersebut.
Al Arabiya TV menunjukkan setidaknya 100 truk berisi bantuan telah tiba di titik persimpangan Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir.
Ratusan truk itu menunggu jalur aman didirikan. Meski begitu, setelah bantuan tiba, militer Israel terus melancarkan serangan ke Gaza, demikian menurut laporan Al Arabiya TV.
Di sisi lain, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah adanya gencatan senjata di Jalur Gaza pada Senin (16/10/2023). "Saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai imbalan untuk memindahkan warga sipil (selain militan Hamas)," demikian pernyataan kantor Netanyahu, seperti dikutip AFP, Senin (16/10/2023).
Militer Israel sebelumnya mengumumkan akan menahan diri menyerang dua jalan di Jalur Gaza, demi membangun koridor aman bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah kantong.
"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bakal menahan diri dari menargetkan poros yang ditunjuk dari pukul 08.00 pagi waktu setempat hingga 12.00," kata juru bicara IDF Avichay Adraee dalam unggahan di X. "Demi keselamatan Anda, manfaatkan waktu singkat ini untuk pindah ke selatan dari utara Jalur Gaza dan Kota Gaza," lanjut Adraee, seperti dikutip AFP.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara IDF Jonathan Conricus mengatakan dua jalan yang telah didesain bakal aman untuk dilewati warga sipil selama periode tersebut.
Sejumlah media juga melaporkan bahwa Israel, Mesir, dan Amerika Serikat sepakat untuk membuka penyeberangan Rafah, perbatasan Gaza dan Mesir, selama beberapa jam guna memudahkan evakuasi warga dan memberi jalan untuk masuknya bantuan kemanusiaan.
Israel: Menginvasi Jalur Gaza bukan untuk merebut daerah kantong, melainkan untuk menumpas milisi Hamas.
KENAPA Hamas Minta Jusuf Kalla Jadi Mediator Perang Palestina vs Israel? Ini Sederet Pengalaman JK |
![]() |
---|
Serangan Hizbullah Rudal Fasilitas Militer Israel, Klaim Semua Tentara IDF Tewas di Tempat |
![]() |
---|
Mati Konyol, 2 Tentara Israel Tewas Tertembak Tanknya Sendiri, IDF: Tak Sengaja, Dikira Hamas |
![]() |
---|
Dirilis Militer Israel, Inilah Foto dan Video Terowongan Hamas di Gaza, Diklaim Jadi Tempat Sandera |
![]() |
---|
Baru Ketahuan, 4.000 Tentara Bayaran Israel Warga Prancis, Bukannya Perang Malah Terancam Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.