10 Ribu Orang di Sumut Kena Gangguan Jiwa, Terlambat Terdeteksi Picu Buruknya Kualitas hidup

Skrining awal kesehatan jiwa secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila memang ada risiko untuk mengalami gangguan mental.  

Editor: Eti Wahyuni
HO
Pj Gubernur Sumut Hassanudin(tengah) didampingi Direktur Umum RSJ Prof Ildrem, Ismail Lubis (kiri) memberikan bingkisan saat mengunjungi pasien di UPTD Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem, Jalan Tali Air, Tuntungan, Medan, Selasa (17/10/2023). 

TRIBUN- MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 10 ribu orang di Sumatra Utara menderita gangguan jiwa atau Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Direktur Umum Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ildrem, Ismail Lubis menyebutkan, selain ODGJ, 1,3 juta orang di Sumut menderita gangguan jiwa karena kecanduan Narkoba.

Ismail menyebut, tercatat saat ini ada 433 tenaga medis dan nonmedis yang telah diberdayakan untuk memberi pelayanan di RSJ Prof Ildrem. Ada 100 tempat tidur untuk pelayanan rehat Napza, 300 tempat tidur untuk pelayanan disabilitas mental, dengan luas lahan 3,8 hektare. 

"Sementara, tercatat 10 ribu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Napza 1,3 juta se-Sumut," ujarnya dalam puncak acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS), Selasa (17/10/203).

Ismail menyampaikan, HKJS yang diperingati pada 10 Oktober sebagai momentum untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan jiwa sejak dini. Skrining awal kesehatan jiwa secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila memang ada risiko untuk mengalami gangguan mental.  

Baca juga: Kisah ODGJ Jadi Kuli Panggul di Pasar, Semangat Kerja dengan Pakaian Compang-Camping, Videonya Viral

“Hal ini tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas hidup, bahkan bunuh diri,” sebutnya.

Dikatakannya, selama ini RSJ identik dengan suasana menakutkan. Karena itu, kata Ismail, di momen HKJS ini, pihaknya bersama hospitalia ingin mengubah stigma itu. Caranya, berkerja sama dengan Diskominfo melakukan podcast, membuka layanan eksekutif, memberikan literasi dan layanan promosi kesehatan sejak dini ke sekolah-sekolah, dan mengadakan senam sehat jiwa.

"Kita lakukan itu agar masyarakat mengetahui gejala sakit jiwa sejak dini. Mungkin ada yang merasa cemas, tidak fokus, susah tidur, jangan malu-malu untuk memeriksakan ke sini. Apalagi mau Pilkada, pemilihan legislatif, kami siap melayani," ujarnya.

Selain itu, Ismail juga menyebutkan bahwa pelayanan RSJ Prof Ildrem bukan hanya melayani kesehatan jiwa 60 persen, tapi juga kesehatan umum 40 persen. Dengan memberikan pelayanan yang maksimal, katanya, pendapatan RSJ Prof Ildrem sebanyak Rp 10,86 miliar/tahun. 

Dari anggaran itu, 5 persen dikembalikan ke rumah sakit untuk memotivasi para pekerja. "Untuk itu kami siap menciptakan Sumut hebat," pungkasnya. 

Peringatan HKJS yang bertema ‘Sehat Jiwa bagi Semua Orang’ itu dihadiri perwakilan Pangdam, perwakilan Kapolda Sumut, Darma Wanita, para direktur rumah sakit se-Sumut, civitas universitas yang terdiri dari negeri dan swasta, organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi mitra, serta hospitalia RSJ Prof Ildrem.

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin bersama Pj Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin menyapa para pasien di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof DR Muhammad Ildrem. Mereka juga berkunjung ke ruangan, menyapa, dan berkomunikasi langsung dengan sejumlah pasien.

Puncak acara HKJS yang berlangsung di RSJ Prof DR Muhammad Ildrem, Jalan Tali Air No 21 Medan, diisi dengan penampilan Zaini dan Suita, pasien rehabilitasi psikososial. Dengan pakaian adat mereka menyanyikan lagu asal Palembang dengan judul Seinggok Seruni. 

Setelah itu, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Pj Gubernur Sumut dalam rangka perayaan puncak HKJS. Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue tart oleh Pj Ketua TP PKK Sumut, yang diberikan kepada seorang purna bakti sekaligus melaunching Pojok Jamu.

Dalam sambutannya, Hassanudin mengapresiasi Direktur Umum RSJ Prof Ildrem dan jajarannya, dengan adanya upaya perubahan stigma terhadap rumah sakit jiwa. Apalagi, dengan sudah dibukanya layanan klinis eksekutif. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved