Tribun Wiki
Sosok Penemu Mi Instan, Momofuku Ando yang Bangun Perusahaan 'Raksasa'
Tahukah Anda siapa penemu mi instan. Ia adalah seorang lelaki kelahiran Taiwan bernama Momofuko Ando
TRIBUN-MEDAN.COM,- Bagi penikmat mi instan, mungkin Anda pernah bertanya-tanya, siapa penemu mi instan di dunia.
Pertanyaan ini umum dilontarkan bagi mereka yang tidak tahu.
Namun, ternyata sosok penemu mi instan adalah pria kelahiran Taiwan.
Namanya Momofuko Ando.
Baca juga: Kuliah Umum di USU, Kapolda Sumut Ajak Kampus Mendorong Partisipasi Masyarakat Pada Pemilu 2024
Ia lahir pada 5 Maret 1910 di dekat Kota Chiayi (sekarang kota Puzi, Taiwan).
Penemuan mi instan ini pun karena Ando mengalami pergolakan batin, setelah melihat kelaparan dan kekurangan gizi warga Jepang akibat perang.
Lantas, bagaimana kisah selengkapnya soal sosok penemu mi instan ini, berikut ulasannya.
Seorang Yatim Piatu
Momofuko Ando adalah seorang anak yatim piatu.
Saat masih kecil, kedua orang tuanya meninggal dunia.
Ando kemudian dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang memiliki usaha grosir tekstil, dan dibesarkan di Kota Tainan.
Baca juga: Bobby saat Ditanya Dukung Gibran Cawapres: Insyaallah, Respons Gerindra Sumut Soal Dinasti Politik
Ketika berusia 22 tahun (1932), ia mendirikan perusahaan serat bernama Tōyō Meias dengan modal uang warisan ayahnya.
Pada waktu itu, perusahaan dagang yang menjual barang-barang hasil rajutan masih sedikit.
Dalam usahanya mengembangkan bisnis, perusahaan barang-barang rajutan bernama Nitō Shōkai didirikannya pada tahun 1933 di Osaka.
Sambil memperluas usaha di bidang ekspor-impor bahan rajutan serta produksi alat-alat optika dan instrumen presisi, ia kuliah di program magister Universitas Ritsumeikan.
Ando pernah berusaha di bidang pabrik pembuatan suku cadang pesawat terbang.
Baca juga: Wabar, Harganya Lebih Mahal dari Kadrun, Diyakini Jadi Obat Kuat Bagi Orang Arab
Tuduhan menjual suku cadang di pasar gelap membuatnya disiksa polisi militer hingga meninggalkan bekas dalam bentuk simtom peninggalan.
Serangan udara semasa Perang Dunia II membuat kantor dan pabrik yang dimilikinya hancur.
Seusai perang, ia berusaha bangkit dengan mengelola toko serba ada dan menjual makanan.
Ketika diharuskan memilih kewarganegaraan Ando memilih sebagai warga negara Republik Tiongkok dan bukan warga negara Jepang (kemudian hari menjadi warga negara Jepang melalui naturalisasi).
Baca juga: Halal, Kadrun atau Dhab Dimakan Orang Arab, Tapi Tidak Dimakan Nabi Muhammad
Sebagai orang asing, ia dibebaskan dari pajak modal dan kekayaannya dipakai untuk memulai usaha baru.
Kekayaan Ando menarik perhatian Komandan Tertinggi Sekutu di Jepang yang sedang kesulitan anggaran.
Ia dijebloskan ke penjara selama dua tahun dengan tuduhan penggelapan pajak.
Sempat Jadi Pembuat Garam Bersama Mantan Tentara
Perjalanan Momofuko Ando terbilang penuh liku dan warna.
Dilansir dari wikipedia, sebelum sukses dan dikenal sebagai penemu mi instan, Ando pernah memulai usaha pembuatan garam dapur.
Saat itu, ia memulai usaha pembuatan garam dapur bersama mantan tentara yang terkena demobilisasi.
Ia sengaja merekrut para mantan tentara ini karena khawatir para mantan prajurit itu akan melakukan tindakan kejahatan bila terus menganggur.
Baca juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Ramen Halal, Enak dan Murah di Kota Medan
Mereka dipekerjakan membuat garam dengan teknik yang tidak umum.
Air laut dialirkan ke plat-plat besi yang dijajarkan di kawasan pantai.
Chukososha adalah nama perusahaan garam didirikannya pada tahun 1948 (selanjutnya disebut Sanshii Shokusan, dan kemudian Nissin Foods).
Menurut autobiografi Mahō no Rāmen Hatsumei Monogatari yang ditulisnya, Jepang setelah kalah perang mengalami kesulitan bahan makanan hingga perlu menerima bantuan terigu dari Amerika Serikat.
Baca juga: VIRAL Driver Ojol Tonjok Pegawai Ramen hingga Alami Memar di Mata
Kementerian Sosial dan Kesehatan mengimbau rakyat Jepang agar mau makan terigu (dibuat udon, ramen, suiton, biskuit, roti, dan sebagainya).
Ando melihat sebagian besar orang memanfaatkan terigu untuk dibuat roti, dan jatah makan siang murid sekolah adalah roti dan biskuit.
Berkaitan soal bisnis, Ando bertamu ke Kementerian Kesejahteraan.
Dalam pertemuan dengan seorang pejabat kementerian, ia mengutarakan keprihatinan orang Jepang kurang gizi karena hanya makan roti tanpa isi bersama air teh.
Ia mengusulkan agar kementerian mempromosikan mi karena mi adalah budaya Asia Timur.
Kepala seksi di Kementerian Kesejahteraan berdalih teknik produksi massal dan jalur distribusi untuk mi belum ada sehingga roti lebih diutamakan.
Dengan setengah meremehkan, Ando dimintanya untuk meneliti dan mengampanyekan sendiri budaya mi.
Ando marah usulnya disepelekan, namun di kemudian hari ketika mengingat peristiwa itu, timbul keinginannya untuk menciptakan mi instan.
Sekitar waktu itu pula, seorang kenalan memintanya agar mau dijadikan sebagai ketua koperasi simpan-pinjam.
Walaupun sudah menolak dengan alasan tidak berpengalaman di bidang lembaga keuangan, Ando akhirnya menerima jabatan tersebut.
Pada tahun 1957, koperasi yang dipimpinnya bangkrut.
Sebagai ketua, Ando memiliki kewajiban tak terbatas dan harus melunasi utang yang menghabiskan semua usaha miliknya.
Harta milik yang tersisa hanya sebuah rumah di Ikeda, Prefektur Osaka.
Ando tergerak memulai usaha baru setelah teringat pernah melihat orang-orang rela antre di depan tukang mi untuk makan semangkuk ramen panas.
Pada tahun 1957, di halaman rumah didirikannya sebuah gubuk kayu untuk dipakai sebagai ruang kerja membuat mi.
Ando sudah berumur 47 tahun ketika memulai kembali usaha dari nol.
Ia ingin membuat mi kering yang dapat segera dimakan di rumah, cukup hanya diseduh air panas.
Ia juga ingin mi buatannya praktis dan tahan lama.
Bumbu dan kaldu sudah dicampurnya ke dalam mi (tidak dalam bungkus terpisah) hingga orang tidak perlu repot mencampur bumbu sendiri. Setelah berhasil membuat mi berbumbu seperti keinginannya, Ando mencari teknik mengeringkan mi melalui uji coba-coba, namun semuanya gagal.
Sementara bereksperimen membuat mi, kondisi keuangan keluarga makin buruk.
Putra keduanya kerap dijadikan bahan ejekan oleh teman-teman sebaya yang mengatakan ayahnya sedang berusaha membuat mi mustahil.
Meskipun demikian, istri dan anak-anaknya tetap percaya Ando akan berhasil.
Ketika hampir putus asa karena tidak juga menemukan cara mengeringkan mi, Ando kebetulan melihat istrinya sedang menggoreng tempura.
Ia akhirnya mendapat ide mengeringkan mi dengan cara digoreng.
Pada 25 Agustus 1958, Ando (48 tahun) meluncurkan produk mi instan yang disebutnya Chicken Ramen (Chikin Ramen).
Kuah mi dibuat dari sup kaldu ayam sehingga disebut Chicken Ramen.
Mi hanya perlu diletakkan di dalam mangkuk dan disiram air panas sebelum dapat dimakan.
Harga Chicken Ramen masih terbilang mahal untuk ukuran waktu itu.
Satu bungkus dijual dengan harga ¥35.
Namun produk mi buatannya praktis sebagai makanan cepat dan langsung populer.
Pada Desember tahun yang sama, bentuk perusahaan diubahnya menjadi perseroan terbatas Nissin Shokuhin Kabushikigaisha.
Pengalaman melunasi utang koperasi simpan-pinjam yang bangkrut membuat perusahaan dijalankannya dengan kebijakan bebas utang.
Pada 1963, saham Nissin Foods akhirnya mulai diperjualkan di Bursa Saham Tokyo dan Bursa Saham Osaka
Ando awalnya tidak mendaftarkan paten dan merek dagang untuk Chicken Ramen.
Akibatnya, kesuksesan Chicken Ramen diikuti pengusaha lain yang membuat mi instan kualitas rendah dan barang tiruan.
Ando menanggapinya tuntutan di pengadilan karena ingin menjaga kepercayaan masyarakat atas mi produksi perusahaannya.
Pada tahun 1961, Chicken Ramen diterima sebagai merek dagang terdaftar, dan hak paten pembuatan mi instan diterima pada tahun berikutnya.
Pada waktu itu ada 113 produsen mi instan yang melanggar dan mendapat peringatan.
Walaupun dirinya tidak mengizinkan adanya mi instan kualitas rendah dan barang palsu, Ando tidak berniat memonopoli produksi mi instan.
Ia justru berkeinginan memopulerkan mi instan dari Jepang ke seluruh dunia.
Asosiasi Industri Ramen Jepang (sekarang Asosiasi Industri Makanan Praktis Jepang, bahasa Inggris: Japan Convenience Food Industry Association, disingkat JCFIA) didirikan pada tahun 1964.
Hak paten mi instan diberikannya kepada asosiasi untuk dipakai seluruh anggota yang terdiri dari para produsen mi instan.
Asosiasi menetapkan pedoman untuk kompetisi yang adil dan kualitas produk, termasuk industri paling awal yang memenuhi kualitas Japan Agricultural Standard, dan pencantuman tanggal produksi dalam kemasan.
Pada 1997, JCFIA membentuk Asosiasi Produsen Ramen Internasional (sekarang World Instant Noodle Association, disingkat WINA).
Ando menjabat ketua pertama dari gabungan produsen industri mi instan Jepang dan sembilan negara lainnya di dunia.
Mi Terenak di Dunia
Dilansir dari Wartakotalive.com, sebuah media Amerika Serikat (AS) buat penobatan mi instan terlezat di dunia atau mi instan terenak di dunia.
Diketahui ada dua mi instan terlezat di dunia, dan dua mi instan terenak di dunia tersebut asli dari Indonesia.
Rupanya, dua mi instan asli Indonesia terlezat di dunia tersebut, sudah mengalahkan Ramen dan Samyang.
Berikut dua mi instan terlezat di dunia asli Indonesia atau dua mi instan terenak di dunia asli Indonesia itu.
Apa kriteria kelezatan mi instan menurut Anda?
Apakah dari segi micin atau dari segi rasa yang unik?
Penilaian kelezatan sebuah mi instan memang berbeda-beda dari setiap lidah orang.
Tidak hanya Indonesia, mi instan atau ramen banyak dinikmati di seluruh dunia.
Bahkan di Korea dan Jepang yang menjadi salah satu rujukan makanan berbasis mi ini berhasil dikalahkan oleh mi asal Indonesia.
Namun salah satu kolumnis dan kritikus makanan dari salah satu media besar Amerik Serikat, berbasisi di Los Angeles, California, LA Times beberkan mi instan atau ramen terlezat.
Fakta menarik lain adalah salah satu pusat kultur makanan di Amerika Serikat sendiri adalah di Los Angeles, California.
Tidak main-main kedua mi instan asal Indonesia ini mendapat peringkat 10 besar, dan salah satunya bahkan menempati peringkat pertama.
Kedua mi tersebut adalah:
1. Indomie - BBQ Chicken - Ayam Panggang (Peringkat 1)
2. Indomie - Mie Goreng Original (Peringkat 10)
Kolumnis makanan tersebut bahkan mengulas kedua makanan tersebut.
Berikut ulasan dan peringkat mi goreng Lucas Kwan Peterson tulis yang dilansir dari LA TImes pada Selasa (5/11/2019).(tribun-medan.com)
Mengenal Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang Akan Diresmikan Prabowo Subianto |
![]() |
---|
7 Ide Lomba 17 Agustus untuk Bapak-bapak yang Dijamin Seru dan Bikin Ngakak |
![]() |
---|
10 Ide Dekorasi 17 Agustus untuk Lingkungan Kantor Agar Tampak Meriah |
![]() |
---|
4 Contoh Teks MC Acara 17 Agustus untuk Sekolah, Kampus dan Lingkungan Warga |
![]() |
---|
Link Download Surat Edaran Libur Cuti Bersama 18 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.