Harga Gula Pasir Naik

Kenaikan Harga Gula Diprediksi akan Bertahan hingga Akhir 2023

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag ESDM Sumut Sujatmiko memprediksi kenaikan harga gula pasir berlangsung hingga akhir tahun.

|
TRIBUN MEDAN/DIANA AULIA
Sejumlah gula pasir tersusun rapih di rak pasar swalayan Medan. Usai beras, kini harga gula pasir di tingkat konsumen di Kota Medan terpantau melonjak hingga melampaui harga acuan penjualan yaitu Rp 14.500 per kilogram. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag ESDM Sumut Sujatmiko memprediksi kenaikan harga gula pasir akan berlangsung hingga akhir tahun 2023.

Diketahui, saat ini harga rata-rata gula pasir di Sumut mencapai Rp 15.641 per kilogram, harga tersebut jauh di atas harga acuan tertinggi (HET) yaitu Rp 14.500 per kilogram.

"PTPN II kan sudah tidak menggiling untuk tahun ini sudah selesai dan penghasil gula kita dari PTPN II, kebetulan stok di PTPN II sudah habis, dan mereka sudah mengupayakan dari daerah lain," ujarnya kepada Tribun Medan, Kamis (26/10/2023)

Dikatakannya, kenaikan harga gula pasir yang terjadi hari ini akan bertahan hingga akhir tahun 2023 mendatang .

"Saya yakin harganya belum bisa diturunkan sepanjang PTPN II tidak menggiling atau memproduksi gula di Sumut, meraka akan kembali menggiling pada Januari 2024, jadi harga gula akan tertahan hingga akhir tahun," katanya

Menurutnya, ketersediaan gula yang menurun juga disebabkan oleh beberapa faktor, satu diantaranya adalah kualitas dan ketersediaan bahan baku.

"Tidak adanya bahan baku, serta adanya fenomena cuaca ekstrem elnino di beberapa daerah di Indonesia yang menyebabkan kekeringan, jadi tebu kalau tidak ada airnya tentu produksinya menurun," katanya.

Hingga saat ini berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk memenuhi ketersediaan gula dan mengendalikan harga.

"Pemerintah juga sudah mengupayakan penyuplaian gula dari daerah lain seperti Lampung dan Jawa, kemudian dengan impor ke negara lain supaya tidak ada kelangkaan gula karena ini adalah salah satu bahan pokok, dan tentu ini juga akan membuat harga semakin tinggi," paparnya.

Sementara itu, untuk harga komoditas beras medium saat ini menunjukkan pergerakan penurunan harga.

Berdasarkan data dari Disperindag ESDM, harga rata-rata beras dengan kualitas medium di Sumut dibanderol Rp 13.500 per gram.

"Setelah kemarin sempat naik, hari ini harga beras berangsur-angsur turun," kata Sujatmiko.

Dikatakannya, penurunan harga beras tersebut terjadi dikarena harga gabah di Sumut mulai menurun.

"Karena gabah sudah mulai turun, kemarin mencapai Rp 7 ribu per kilogram, sekarang sudah Rp 5.800 per kilogram, tetapi masih diatas HET yaitu Rp 5 ribu, kalau harga gabah bisa sampai Rp 5 ribu maka harga beras pasti turun," paparnya.

Untuk itu, Sujatmiko mengharapkan sinergi dari Dinas terkait untuk dapat bersama-sama mengendalikan harga beras.

"Jadi dibutuhkan keterlibatan semua pihak atau stakeholder lah terkait kestabilan harga beras," pungkasnya.

(cr10/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved