Pilpres 2024
INILAH DAFTAR Pensiunan Jenderal TNI-Polri yang Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Daftar Pensiunan atau Purnawirawan Jenderal TNI-Polri yang Mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Inilah Daftar Pensiunan atau Purnawirawan Jenderal TNI-Polri yang Mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka didukung oleh sejumlah pensiunan (purnawarman) jenderal TNI-Polri.
Sebagian jenderal purnawirawan itu memang bagian dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran, yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Gelora, Garuda, Prima hingga PSI.
Yang mencolok ada 3 mantan Kapolri yang mendukung Prabowo-Gibran, mereka yaitu:
1. Jenderal (Purn) Sutarman,
2. Jenderal (Purn) Sutanto,
3. Jenderal (Purn) Idham Azis.
Selain 3 mantan Kapolri, sejumlah pensiunan perwira tinggi Polri juga mendukung Prabowo-Gibran. Mereka di antaranya:
1. Komjen (Purn) Ari Dono Sukmanto,
2. Komjen (Purn) Condro Kirono,
3. Komjen (Purn) M Iriawan.
4. Komjen (Purn) Sofyan Jacob
Nama tokoh TNI lainnya yang mendukung Prabowo-Gibran di antaranya ialah:
1. Jenderal TNI (Purn) Wiranto,
2. Jenderal TNI (Purn) SBY,
3. Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar,
4. Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono,
5. Marsekal (Purn) Imam Sufaat.
Selain tokoh militer, pasangan Prabowo-Gibran juga didukung oleh tokoh agama terkenal di Indonesia, di antaranya ada Muhammad Luthfi bin Yahya dan Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah.
"Tadi saya juga ucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh nasional, senior-senior yang hadir, ada Jenderal Wiranto, Marsekal Udara Imam Sufaat. Tiga mantan kapolri, Jenderal Polisi Sutarman, Idham Azis, Jenderal Polisi Sutanto," ungkap Prabowo di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (25/10/2023), dikutip dari KOMPAS TV.
"Sekali lagi terima kasih dan mari kita berkomitmen bersama untuk mensukseskan pemilu yang akan datang. Pemilihan yang kita ingin adalah pemilihan yang sejuk, rukun, penuh kekeluargaan, penuh perdamaian kita akan bertanding dengan gagasan bertanding dengan visi bertanding dengan program," sambung Prabowo.

Luhut doakan Prabowo jadi Presiden
Saat merayakan hari ulang tahunnya yang ke-76, pada Kamis (28/9/2023) di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta, Luhut merasa bahagia dengan kehadiran Prabowo Subianto. Luhut pun sempat mendoakan Prabowo agar menang di Pilpres 2024.
"Saya terus terang merasa bahagia karena banyak orang yang telah berkontribusi dalam hidup saya. Kepada Pak Prabowo, yang sekarang sedang bersiap-siap lari untuk jadi presiden. Kita doakan semoga bisa sukses dalam perjalanan hidupnya," kata Luhut.
Mendengar ucapan itu, Prabowo Subianto mengatakan jika Luhut adalah senior dan jenderal TNI terbaik di Indonesia.
"Baru berapa hari yang lalu saya di forum internasional saya katakan Jenderal Luhut was one of the best general of Indonesian Army, itu saya ngomong," kata Prabowo membalas sambutan Luhut.
Prabowo juga bercerita jika sampai saat ini, dia segan dengan sosok Luhut Binsar Pandjaitan sebab ada istilah once commander always a commander di TNI.
"Saya ini susah kalau bicara tentang Pak Luhut, karena beliau mantan komandan saya. Jadi kalau beliau panggil saya, saya langsung sikap sempurna," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Luhut juga termasuk senior yang mendidiknya saat di Akademi Militer dan ia pernah bersila di hadapan Luhut.
"Jadi kita punya riwayat yang panjang. Kita dari muda, beliau termasuk yang pelonco saya, saya masih ingat, Pak SBY juga ingat, saya pernah bersila di hadapan beliau, beliau kasih saya getuk. Saya juga di baret merah, beliau juga atasan saya, dan kami terus bersama-sama,"kenang Prabowo.
Prabowo mengungkapkan keakrabannya dengan Luhut berlanjut sampai pernah mendirikan pasukan antiteror bersama dan sekolah di Jerman.
"Saya pernah bilang ke Bang Luhut, kita ini kalau jauh rindu, kalau dekat kita ini susah bekerja. Sampai orang menjuluki kita "Tom and Jerry". Tapi saat-saat kritis, orang tidak tahu kami selalu berhubungan,"bebernya.
Pada saat-saat kritis, Prabowo mengaku selalu memilih mengutamakan Merah Putih di atas segalanya, mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat.
"Saya yang tahu itu dari beliau, dan beliau itu tahu dari saya. Jadi kadang-kadang gak boleh diceritakan di umum, nggak enak. Jadi kadang-kadang dalam suasana kritis, beliau telepon saya dan akhirnya kami mencari jalan yang terbaik bagi bangsa dan negara," kata Prabowo.
Sambil bercanda, Prabowo mengatakan ada sebutan istimewa yang dilekatkan kepada Luhut dan dirinya. "Dari dulu sandi beliau adalah Gajah. Saya Gajah muda, jadi kalau sekarang beliau telepon saya, saya masih jawab, 'siap! gajah muda di sini', sampai sekarang," kata Prabowo.
Saat menyampaikan selamat ultah, Prabowo sekaligus memohon maaf atas kelakuannya.
"Selamat berjuang dan selamat ulang tahun. Saya minta maaf kadang-kadang kelakuan saya juga ya begitulah, itu karena senior-senior juga membentuk saya. Bukan salah saya, saya dibentuk oleh senior kayak begitu," kata Prabowo disambut tawa.
Saat dimintai testimoni, Prabowo ternyata lebih dulu membuat sebuah ungkapan terima kasih kepada Luhut lewat bukunya berjudul Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman. "Saya tidak perlu bikin testimoni. karena saya duluan bikin buku dan di situ testimoni saya di buku saya tentang Pak Luhut, silahkan baca,"tutupnya yang dikutip dari tayangan KOMPAS TV.
Dari Singapura, Luhut Beri Sinyal Dukung Prabowo-Gibran
Terbaru, dari Singapura, melalui akun instagram, Rabu (25/10/2023), Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu menyanjung dan mendukung Prabowo yang telah memilih Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya.
Berikut selengkapnya pernyataan Luhut yang dikutip Tribun-medan.com:
Dari ruang pemulihan di Singapura yang tenang, berbagai hiruk-pikuk informasi dari Tanah Air mash tak lepas dari pendengaran saya, khususnya mengenai dinamika Pilpres 2024. Dengan rasa bangga, saya ingin mengucapkan selamat kepada sahabat baik saya, Pak Mahfud MD, yang kini resmi berdiri sebagai pendamping bag Mas Ganjar. Tak lupa, rasa hormat saya sampaikan untuk Mas Anies dan Cak Imin yang kini juga telah berdiri di garis start pemilihan.
Namun, kabar yang sungguh menyita perhatian saya adalah bersatunya Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai pasangan Capres-Cawapres. Banyak yang menyambut ini dengan rasa optimisme, namun juga ada yang melihatnya dengan kacamata keraguan. Tapi ini biasa saja, adalah hal yang lumrah di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia, setiap warganya mengungkapkan pendapat yang berbeda-beda. Namun, saya berharap agar setiap perbedaan pendapat sebaiknya bisa disampaikan dengan penuh adab, jauh dari caci maki dan ujaran fitnah yang tak berdasar.
Sepanjang puluhan tahun pengalaman saya mengarungi gelombang politik negara ini, saya memahami betul bahwa setiap keputusan yang diambil dalam arena politik selalu didasari oleh pertimbangan mendalam. Hal ini pun berlaku pada keputusan Pak Prabowo dan Mas Gibran.
Ketika melihat keduanya dideklarasikan sebagai pasangan Capres dan Cawapres, gambaran yang muncul di benak saya adalah simbiosis antara kebijaksanaan dan energi baru yang terpadu dengan sempurna. Negeri kita, yang kaya bukan hanya dari sumber daya alam tetapi juga dari potensi besar generasinya, membutuhkan sinergi antara kebijaksanaan dari pengalaman dan inovasi generasi muda.
Mash terekam dalam ingatan saya bagaimana dahulu Pak Jokowi memasuki percaturan politik Indonesia. Diremehkan berbagai pihak ketika maju sebagai kontestan, namun menjelma menjadi salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan. Memenangkan dua kali pemilihan presiden di Indonesia tidaklah sederhana, apalagi mash memiliki 80 persen lebih "approval rate" di setahun terakhir masa jabatannya. Hal in menjadi bukti betapa rakyat sangat mendukung berbagai program yang dikerjakannya sera melihat beliau sebagai pemimpin yang tak tergantikan di Indonesia.
Maka saya melihat, keraguan yang muncul saat ini di pikiran banyak orang terhadap keputusan Pak Prabowo memilih Mas Gibran adalah hal yang dapat dipahami.
Namun, kita harus selalu mengingat bahwa setiap langkah yang diambil oleh keduanya, saya yakini memiliki niat tulus untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Dalam jejak sejarah kita, persatuan dan kolaborasi telah terbukti sebagai kunci kemajuan bangsa. Hal ini pula yang saya lihat dari pasangan Prabowo-Gibran: simbol harapan untuk Indonesia Maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan yang sedang kita persiapkan saat ini.
Saya ingin menekankan pentingnya semangat rekonsiliasi yang telah dicontohkan oleh Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Kita tentu tidak ingin kembali melihat terbelahnya masyarakat seperti di beberapa Pemilu lalu.
Pelajaran dari pandemi Covid-19 dan tantangan lain seperti kondisi geopolitik global sekali lagi membuktikan bahwa persatuan adalah kebutuhan mutlak kita. Rekonsiliasi antara Presiden Jokowi dan Pak Prabowo telah memberikan banyak dampak positif bagi bangsa, sesuatu yang juga diakui oleh dunia internasional.
Maka adalah hal yang wajar jika simbol persatuan ini perlu untuk dilanjutkan. Saya meyakini, kerja sama yang baik antara Pak Prabowo dan Mas Gibran akan membuat Indonesia semakin dekat dengan masa keemasannya.
Dan tentunya, saya akan selalu tegak lurus dalam mendukung visi yang dibawa Presiden Jokowi. Beliau mungkin bukanlah sosok yang sempurna, namun beliau telah memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana seorang pemimpin harus bertindak dan memutuskan sebuah pilihan. Loyalitas saya kepada beliau tidak pernah luntur, bukan hanya karena posisinya sebagai presiden, melainkan karena integritas, dedikasi, dan contoh yang beliau tunjukkan dalam setiap aspek kehidupannya.
Terakhir, saya ingin mengingatkan bahwa di era saat ini, lebih bijaksana untuk kita fokus pada membangun jalinan persahabatan daripada menciptakan permusuhan. Peran Pak Jokowi tak dapat disangkal telah memegang tempat yang penting dalam lanskap politik Indonesia.
Dengan demikian, marilah kita senantiasa menjaga kerendahan hati, menjauhkan diri dari sikap angkuh, dan bergerak dengan penuh kesadaran serta empati.
Jadikan momen Pemilihan Umum 2024 ini sebagai momen pendewasaan kita sebagai bangsa. Saya percaya, kita mampu melihat dan meraih potensi besar yang ada di depan kita selama kita menjadi bangsa yang bersatu. Kita sedang menulis sejarah dan takdir kita sendiri, menuju masa depan emas bagi Indonesia.
Singapura, 25 Oktober 2023,
Luhut Binsar Pandjaitan.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Bobby Nasution Berharap Tak Dilema Usai Gibran Resmi Jadi Cawapres Prabowo Subianto
Baca juga: Gibran Tak Peduli Dicap Pengkhianat Partai Karena Berani Maju Jadi Cawapres Prabowo Melawan Ganjar
pensiunan
Jenderal TNI-POLRI dukung Prabowo-Gibran
Luhut dukung Prabowo
Pilpres 2024
Prabowo-Gibran
Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
![]() |
---|
Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
![]() |
---|
NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
![]() |
---|
USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
![]() |
---|
PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.