Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Mengerucut Dugaan Korupsi, Yosef Terlilit Utang, Motif Pembunuhan di Subang Bukan Hanya Karena Harta

Sehingga polisi menduga, pembunuhan Tuti dan Amel bukan hanya soal perebutan harta di Yayasan Bina Prestasi Nasional tersebut.

Tribun Jabar/TikTok/Facebook
Teka-teki Yayasan di Kasus Subang, Rp 200 juta Cair Pasca Pembunuhan ibu dan anak, Yosef kini jadi ketua 

TRIBUN-MEDAN.com - Polisi membeberkan fakta baru soal pembunuhan Tuti dan Amel di Subang.

Hal itu setelah polisi menyebutkan adanya dugaan korupsi di yayasan milik Yosef itu.

Sehingga polisi menduga, pembunuhan Tuti dan Amel bukan hanya soal perebutan harta di Yayasan Bina Prestasi Nasional tersebut.

Yayasan Bina Prestasi Nasional adalah yayasan pendidikan yang didirikan oleh Yosef Hidayah pada 2009. Yayasan milik Yosef ini mengoperasikan SMP dan SMK di Subang.

Salah satu pendanaan dari yayasan tersebut adalah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang jumlahnya tidak sedikit.

Pemasukan Yayasan Bina Prestasi Nasional pun terbilang fantastis, yakni Rp 1 miliar.

Leni Anggraeni, pengacara Yoris menerangkan dana yang masuk ke yayasan berasal dari dana BOS yang dialokasikan dua sampai tiga kali dalam satu tahun.

WAJAH Santai Yosef saat Ditahan, Istri Muda Yosef, Mimin Malah Bersyukur Meski Tersangka karena Tidak Ditahan: Hanya Wajib Lapor (Tribun)
WAJAH Santai Yosef saat Ditahan, Istri Muda Yosef, Mimin Malah Bersyukur Meski Tersangka karena Tidak Ditahan: Hanya Wajib Lapor (Tribun) (Tibun)

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan menyebut, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang pengurus yayasan Bina Prestasi Nasional.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, kata dia, ditemukan fakta bahwa yayasan tersebut legal.

Namun, didapati data siswa fiktif pada yayasan tersebut.

"Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya," kata Surawan, Jumat (27/10/2023).

Saat ini, pihaknya masih menghitung berapa jumlah siswa fiktif setiap tahunnya untuk tingkat SMP dan SMK.

"Selama ini, sudah kelihatan tidak ada operasional di sekolah, data siswanya juga fiktif," ucapnya.

Dari pemeriksaan terhadap Yayasan tersebut, kata dia, penyidik kemudian melakukan pendalaman kaitan dengan motif pelaku menghabisi nyawa Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).

"Sedikit banyak kita sudah mulai terbuka, kalau sudah klop semua keterangan kita sampaikan," ucapnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved