Viral Medsos

PANGKOSTRAD Letjen Maruli Simanjuntak Laporkan Kondisi Terkini Luhut Pandjaitan di Singapura

Kedatangan Letjen Maruli melaporkan kondisi terkini mertuanya yakni Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan.

|
Editor: AbdiTumanggor
Youtube TNI AD/TribunTimur
Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan istri Paulina Panjaitan. 

TRIBUN-MEDAN.COM -  Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen Maruli Simanjuntak mendadak menemui Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Senin (30/10/2023).

Kedatangan Letjen Maruli melaporkan kondisi terkini mertuanya yakni Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang kini masih dirawat di rumah sakit di Singapura.

"Saya kan setiap minggu melihat perkembangan pak Luhut, ya ngobrol-ngobrol lah sejauh mana pak Luhut (kondisinya) sekarang, begitu aja sih," kata suami Uli Pandjaitan itu.

Jenderal bintang tiga TNI tersebut mengatakan bahwa secara umum kondisi kesehatan Luhut membaik. Terjadi progress dalam proses penyembuhan Luhut.

"Kemarin sudah mulai keluar, jalan, lihat, sudah mulai duduk, sudah mulai berlatih, mohon doa dari semuanya supaya bisa segera kembali pulih," katanya.

Letjen Maruli mengatakan saat ini mertuanya masih di rawat di Singapura.

Dokter meminta Luhut untuk istirahat dan tidak perlu banyak bekerja keras.

"Saya pikir mungkin satu sampai minggu dua minggu ini sudah mulai bisa (rawat) di luar, mudah-mudahan ya kalau ini proses baik semua," katanya.

Dikutip dari Tribunnews.com, Maruli berharap dalam satu sampai dua pekan ke depan Luhut sudah bisa keluar dari rumah sakit. Namun, kata dia permasalahannya adalah beban kerja yang perlu dikurangi.

"Masalah beban kerja mungkin yang perlu kita hitung lagi nanti supaya jangan, kalau di sini mungkin akhirnya jadi sekian persen udah bekerja nanti, ini step by step lah," Katanya kemudian.

Luhut Binsar Pandjaitan (LB) dirawat di Singapura.
Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dirawat di Singapura. (FB/Luhut Binsar Pandjaitan)

Tetap dukung Presiden Jokowi

Sebelumnya, dari Singapura, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa dirinya tak pernah mundur dari Presiden Jokowi.

"Saya ndak akan pernah mundur dari Pak Jokowi," tegas Luhut melalui sebuah video yang diunggah di akun media sosial pribadinya luhut.pandjaitan, Sabtu (28/10/2023).

"Saya tetap akan loyal pada Pak Jokowi sampai saat terakhir dia mungkin sudah tidak membutuhkan saya," sambungnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI periode 2014–2015 ini mengaku menganggap Presiden Jokowi sebagai komandan yang harus didukung.

"Dan karena saya anggap Pak Jokowi ini seorang komandan yang patut didukung at all cost (dengan sepenuh hati -red) oleh siapapun kalau dia masih punya karakter untuk republik ini," tuturnya.

Selama menjalani perawatan kesehatan di Singapura, Luhut mengaku tetap memastikan keberlanjutan proyek pembangunan di Indonesia dengan cara berkomunikasi dengan sejumlah menteri.

"Ya saya berkomunikasi banyak dengan teman-teman menteri itu. Mereka juga pernah datang, karena mereka mengatakan ke saya, 'ya kita butuh Pak Luhut bantu begini begitu, dan sebagainya'," terangnya.

Luhut juga mengakui bahwa banyaknya tugas yang ia emban saat ini tak sepenuhnya benar. "Ya walaupun menurut saya tidak sepenuhnya benar, karena ini adalah kerja sama tim, teamwork yang terbangun di bawah leadership Pak Jokowi," terangnya.

Lelaki yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini mengaku hanya menjalankan tugas. "Saya hanya eksekutor kok, jadi jangan juga merasa bahwa saya itu segala-galanya. Enggak juga. Dan saya tidak pernah merasa itu. Ya orang aja bilang ini hebat-hebat," terangnya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, beredar isu bahwa Luhut akan mengundurkan diri dari jabatannya karena masalah kesehatan.

Dalam sebuah unggahan di media sosial yang beredar itu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai pengganti Luhut.

Padahal, Erick hanya ditunjuk sementara menggantikan posisi Luhut sebagai Menko Marves Ad Interim.

Erick mengaku sedang menunggu giliran untuk menjenguk Luhut yang saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.

"Saya lagi menunggu giliran menjenguk," kata Erick usai menghadiri acara The Asian Creative and Digital Economy Youth Summitatau ACE-YS di Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (28/10/2023).

Erick pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Menko Marves Ad Interim yang menggantikan sementara tugas Luhut. "Saya ya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada saya," ujarnya.

Selama menjalankan tugas sebagai Menko Marves, Erick mengaku mendapatkan bimbingan langsung dari Luhut dan timnya.

"Dan tetap saya mendapat guidance (bimbingan) langsung dari Pak Luhut dan timnya, karena timnya sangat bagus, jadi ya saya coba kerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan ya, sebagai Menko (Marves) dan sebagai Menteri BUMN," ujarnya.

Baca juga: NAMA-NAMA Anggota KPU Terpilih di 87 Kabupaten/Kota Periode 2023-2028, Bergaji Rp11,5 Juta-Rp20 Juta

Luhut Doakan Prabowo Presiden

Saat merayakan hari ulang tahunnya yang ke-76, pada Kamis (28/9/2023) di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta, Luhut merasa bahagia dengan kehadiran Prabowo Subianto. Luhut pun sempat mendoakan Prabowo agar menang di Pilpres 2024.

"Saya terus terang merasa bahagia karena banyak orang yang telah berkontribusi dalam hidup saya. Kepada Pak Prabowo, yang sekarang sedang bersiap-siap lari untuk jadi presiden. Kita doakan semoga bisa sukses dalam perjalanan hidupnya," kata Luhut.

Mendengar ucapan itu, Prabowo Subianto mengatakan jika Luhut adalah senior dan jenderal TNI terbaik di Indonesia.

"Baru berapa hari yang lalu saya di forum internasional saya katakan Jenderal Luhut was one of the best general of Indonesian Army, itu saya ngomong," kata Prabowo membalas sambutan Luhut.

Prabowo juga bercerita jika sampai saat ini, dia segan dengan sosok Luhut Binsar Pandjaitan sebab ada istilah once commander always a commander di TNI.

"Saya ini susah kalau bicara tentang Pak Luhut, karena beliau mantan komandan saya. Jadi kalau beliau panggil saya, saya langsung sikap sempurna," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan Luhut juga termasuk senior yang mendidiknya saat di Akademi Militer dan ia pernah bersila di hadapan Luhut.

"Jadi kita punya riwayat yang panjang. Kita dari muda, beliau termasuk yang pelonco saya, saya masih ingat, Pak SBY juga ingat, saya pernah bersila di hadapan beliau, beliau kasih saya getuk. Saya juga di baret merah, beliau juga atasan saya, dan kami terus bersama-sama,"kenang Prabowo.

Prabowo mengungkapkan keakrabannya dengan Luhut berlanjut sampai pernah mendirikan pasukan antiteror bersama dan sekolah di Jerman.

"Saya pernah bilang ke Bang Luhut, kita ini kalau jauh rindu, kalau dekat kita ini susah bekerja. Sampai orang menjuluki kita "Tom and Jerry". Tapi saat-saat kritis, orang tidak tahu kami selalu berhubungan,"bebernya.

Pada saat-saat kritis, Prabowo mengaku selalu memilih mengutamakan Merah Putih di atas segalanya, mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat.

"Saya yang tahu itu dari beliau, dan beliau itu tahu dari saya. Jadi kadang-kadang gak boleh diceritakan di umum, nggak enak. Jadi kadang-kadang dalam suasana kritis, beliau telepon saya dan akhirnya kami mencari jalan yang terbaik bagi bangsa dan negara," kata Prabowo.

Sambil bercanda, Prabowo mengatakan ada sebutan istimewa yang dilekatkan kepada Luhut dan dirinya. "Dari dulu sandi beliau adalah Gajah. Saya Gajah muda, jadi kalau sekarang beliau telepon saya, saya masih jawab, 'siap! gajah muda di sini', sampai sekarang," kata Prabowo.

Saat menyampaikan selamat ultah, Prabowo sekaligus memohon maaf atas kelakuannya.

"Selamat berjuang dan selamat ulang tahun. Saya minta maaf kadang-kadang kelakuan saya juga ya begitulah, itu karena senior-senior juga membentuk saya. Bukan salah saya, saya dibentuk oleh senior kayak begitu," kata Prabowo disambut tawa.

Saat dimintai testimoni, Prabowo ternyata lebih dulu membuat sebuah ungkapan terima kasih kepada Luhut lewat bukunya berjudul Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman. "Saya tidak perlu bikin testimoni. karena saya duluan bikin buku dan di situ testimoni saya di buku saya tentang Pak Luhut, silahkan baca,"tutupnya yang dikutip dari tayangan KOMPAS TV.

Beri Sinyal Dukung Prabowo-Gibran

Diberitakan sebelumnya, melalui akun instagram, Rabu (25/10/2023), Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu menyanjung dan mendukung Prabowo yang telah memilih Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya.

Berikut selengkapnya pernyataan Luhut yang dikutip Tribun-medan.com:

Dari ruang pemulihan di Singapura yang tenang, berbagai hiruk-pikuk informasi dari Tanah Air mash tak lepas dari pendengaran saya, khususnya mengenai dinamika Pilpres 2024. Dengan rasa bangga, saya ingin mengucapkan selamat kepada sahabat baik saya, Pak Mahfud MD, yang kini resmi berdiri sebagai pendamping bag Mas Ganjar. Tak lupa, rasa hormat saya sampaikan untuk Mas Anies dan Cak Imin yang kini juga telah berdiri di garis start pemilihan.

Namun, kabar yang sungguh menyita perhatian saya adalah bersatunya Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai pasangan Capres-Cawapres. Banyak yang menyambut ini dengan rasa optimisme, namun juga ada yang melihatnya dengan kacamata keraguan. Tapi ini biasa saja, adalah hal yang lumrah di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia, setiap warganya mengungkapkan pendapat yang berbeda-beda. Namun, saya berharap agar setiap perbedaan pendapat sebaiknya bisa disampaikan dengan penuh adab, jauh dari caci maki dan ujaran fitnah yang tak berdasar.

Sepanjang puluhan tahun pengalaman saya mengarungi gelombang politik negara ini, saya memahami betul bahwa setiap keputusan yang diambil dalam arena politik selalu didasari oleh pertimbangan mendalam. Hal ini pun berlaku pada keputusan Pak Prabowo dan Mas Gibran.

Ketika melihat keduanya dideklarasikan sebagai pasangan Capres dan Cawapres, gambaran yang muncul di benak saya adalah simbiosis antara kebijaksanaan dan energi baru yang terpadu dengan sempurna. Negeri kita, yang kaya bukan hanya dari sumber daya alam tetapi juga dari potensi besar generasinya, membutuhkan sinergi antara kebijaksanaan dari pengalaman dan inovasi generasi muda.

Mash terekam dalam ingatan saya bagaimana dahulu Pak Jokowi memasuki percaturan politik Indonesia. Diremehkan berbagai pihak ketika maju sebagai kontestan, namun menjelma menjadi salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan. Memenangkan dua kali pemilihan presiden di Indonesia tidaklah sederhana, apalagi mash memiliki 80 persen lebih "approval rate" di setahun terakhir masa jabatannya. Hal in menjadi bukti betapa rakyat sangat mendukung berbagai program yang dikerjakannya sera melihat beliau sebagai pemimpin yang tak tergantikan di Indonesia.

Maka saya melihat, keraguan yang muncul saat ini di pikiran banyak orang terhadap keputusan Pak Prabowo memilih Mas Gibran adalah hal yang dapat dipahami.

Namun, kita harus selalu mengingat bahwa setiap langkah yang diambil oleh keduanya, saya yakini memiliki niat tulus untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Dalam jejak sejarah kita, persatuan dan kolaborasi telah terbukti sebagai kunci kemajuan bangsa. Hal ini pula yang saya lihat dari pasangan Prabowo-Gibran: simbol harapan untuk Indonesia Maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan yang sedang kita persiapkan saat ini.

Saya ingin menekankan pentingnya semangat rekonsiliasi yang telah dicontohkan oleh Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Kita tentu tidak ingin kembali melihat terbelahnya masyarakat seperti di beberapa Pemilu lalu.

Pelajaran dari pandemi Covid-19 dan tantangan lain seperti kondisi geopolitik global sekali lagi membuktikan bahwa persatuan adalah kebutuhan mutlak kita. Rekonsiliasi antara Presiden Jokowi dan Pak Prabowo telah memberikan banyak dampak positif bagi bangsa, sesuatu yang juga diakui oleh dunia internasional.

Maka adalah hal yang wajar jika simbol persatuan ini perlu untuk dilanjutkan. Saya meyakini, kerja sama yang baik antara Pak Prabowo dan Mas Gibran akan membuat Indonesia semakin dekat dengan masa keemasannya.

Dan tentunya, saya akan selalu tegak lurus dalam mendukung visi yang dibawa Presiden Jokowi. Beliau mungkin bukanlah sosok yang sempurna, namun beliau telah memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana seorang pemimpin harus bertindak dan memutuskan sebuah pilihan. Loyalitas saya kepada beliau tidak pernah luntur, bukan hanya karena posisinya sebagai presiden, melainkan karena integritas, dedikasi, dan contoh yang beliau tunjukkan dalam setiap aspek kehidupannya.

Terakhir, saya ingin mengingatkan bahwa di era saat ini, lebih bijaksana untuk kita fokus pada membangun jalinan persahabatan daripada menciptakan permusuhan. Peran Pak Jokowi tak dapat disangkal telah memegang tempat yang penting dalam lanskap politik Indonesia.

Dengan demikian, marilah kita senantiasa menjaga kerendahan hati, menjauhkan diri dari sikap angkuh, dan bergerak dengan penuh kesadaran serta empati.

Jadikan momen Pemilihan Umum 2024 ini sebagai momen pendewasaan kita sebagai bangsa. Saya percaya, kita mampu melihat dan meraih potensi besar yang ada di depan kita selama kita menjadi bangsa yang bersatu. Kita sedang menulis sejarah dan takdir kita sendiri, menuju masa depan emas bagi Indonesia.

Singapura, 25 Oktober 2023,

Luhut Binsar Pandjaitan.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: KETIKA Jokowi Diserang Politisi PDIP, Luhut Tegas: Saya Tidak Pernah Mundur dari Pak Jokowi

Baca juga: Jokowi dan Gibran Diserang Politisi PDIP, Luhut Turun Gunung dan Doakan Prabowo Presiden

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved