Berita Langkat Terkini

Ternyata Pelaku yang Gelapkan Mobil Guru di Langkat Bersembunyi Selama 7 Bulan dari Kejaran Polisi

Pelaku yang menggelapkan mobil Toyota Avanza BK 1185 PF milik Sri Hartati Ningsih seorang guru SD di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara

|
TRIBUN MEDAN/M ANIL RASYID
Sri Hartati Ningsih korban penggelapan mobil miliknya yang dilakukan Kepsek SD di Stabat yang juga oknum bhayangkari personel Polres Langkat, Selasa (31/10/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Pelaku yang menggelapkan mobil Toyota Avanza BK 1185 PF milik Sri Hartati Ningsih, seorang guru SD di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ternyata sempat bersembunyi dari kejaran polisi selama tujuh bulan lamanya.

Namun, pada, Minggu (29/10/2023) kemarin pelaku berinisial KAL (46) alias Anwar warga Jalan Gunung Jaya Wijaya, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, diringkus personel Polsek Stabat.

"Polsek Stabat sebelumnya berusaha mencari pelaku. Namun setelah beberapa kali ke kediaman pelaku, pelaku tidak ditemukan," ujar Kasi Humas Polres Langkat, AKP S Yudianto, Selasa (31/10/2023).

"Sehingga terakhir dapat informasi keberadaan pelaku. Dan pelaku diamankan oleh personel Polsek Stabat pada hari Minggu, 29 Oktober 2023," sambungnya.

Lanjut Yudianto, saat ini pihaknya masih melakukan perkembangan terhadap kasus penggelapan ini. Apakah nantinya ada pelaku lain atau tidak yang diamakan pihak kepolisian.

"Kita masih menunggu perkembangan kasusnya," ujar Yudianto.

Sementara itu, Sri Hartati Ningsih seorang guru SD di Kabupaten Langkat mengatakan, jika pelaku yang diamankan polisi karena telah menggelapkan mobilnya, bukanlah pelaku utama alias dalang penggelapan.

Di hadapan wartawan, Sri mengaku jika KAL (46) alias Anwar warga Jalan Gunung Jaya Wijaya, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, bukanlah pelaku utama, yang kini sudah diamankan Polsek Stabat, melainkan turut serta membantu saat menggelapkan satu unit mobil Avanza BK 1185 PF.

Menurut Sri adapun otak pelakunya berinisial PSN (38) seorang oknum kepala sekolah (kepsek) SD di Langkat.

Parahnya lagi, PSN juga seorang oknum bhayangkari yang suaminya bertugas di Polres Langkat.

"PSN yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SD di Kecamatan Stabat, adalah orang yang paling bertanggung jawab atau otak pelaku atas hilangnya mobil saya," ujar Sri.

Lanjut Sri, ia pun menceritakan kronologi awal bagaimana mobil miliknya bisa raib. Mulanya, ia membeli mobil Toyota Avanza BK 1185 PF dari Hartono warga Kecamatan Secanggang seharga Rp 85 juta.

Mobil itupun dibeli oleh Sri sekitar bulan Januari 2021 lalu. Di mana saat membeli mobil tersebut, Sri meminta untuk si penjual langsung membeabaliknamakan BPKB (buku hitam) mobil.

Sebulan mengurus administrasi BBN, akhirnya kepemilikan pun telah berganti nama menjadi nama Sri Hartati Ningsih. Sialnya Sri belum sempat mengambil BPKB mobil yang ada di tangan Hartono.

Karena kesibukan dan lain hal, sampailah BPKP mobil di tangan Hartono sembilan bulan lebih lamanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved