Berita Viral

Viral Debat Putri Indonesia dengan Miss Israel, Perang di Medsos Bela Palestina

tengah tragedi kemanusiaan di Palestina, viral Putri Indonesia 2013 Whulandary Herman tampak

Editor: Dedy Kurniawan
Dokumentasi Tribunnews
Whulandary Herman 

Jejak Prestasi Whulandary Herman

Whulandary Herman sudah terbiasa dengan kontes-kontes kecantikan sebelum akhirnya dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2012-2013, Jumat (2/2/2013). Perempuan ini telah menggeluti modeling sejak 12 tahun lalu.

Saat duduk di bangku kelas VI sekolah dasar, ia sempat mengikuti pemilihan model cilik yang digelar mendiang desainer senior, Ramli, di Jakarta. Namun ia harus kembali ke daerah asalnya, Padang, untuk melanjutkan sekolah.

Hingga akhirnya, Whulan berhasil menyabet Pemenang II Wajah Femina 2008, dan terjun ke dunia modeling. Pada tahun selanjutnya ia memenangkan Runner up ketiga & The Best Catwalk di International Model of the Year 2009 di Korea, serta Asian Top Fashion Model of the Year 2010 di Hangzhou, Cina. Dan saat ini ia berhasil Putri Indonesia 2012 - 2013.

"Ini event terbesar, which is everyone know about Putri Indonesia. Ini mimpiku sejak kecil dan mungkin seluruh putri-putri Indonesia yang bermimpi part of this event. Ini adalah event terakhir yang kulakukan untuk lomba-lomba," ujar Whulan kepada Tribunnews.

Saat ditemui Tribunnews, perempuan kelahiran Padang 26 Agustus 1989 ini tampil dengan membacakan karya puisinya, pada Malam Bakat Putri Indonesia yang berlangsung Senin, 27 Januari 2013 di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Puisi yang ia buat menceritakan tentang curahan hati dan ungkapan sayang kepada ibu.

"Aku buat hanya dua menit. Mama itu part of me, aku dan mama dekat banget," jelas putri dari Yeti Marsanti ini.

Selain kedekatannya dengan sang ibu, Whulan juga dekat dengan dunia anak dan wisata. Bahkan sebelum menjadi finalis Putri Indonesia, ia sudah memerhatikan masalah anak, khususnya jalanan (anjal). Kebetulan salah satu teman modelnya concern dengan anjal.

"Aku nggak muluk-muluk, aku ingin lebih dekat dengan mereka. Teman-temanku sudah berbagai dan mengajari mereka sesuatu hal, jadi aku bisa berbagi dengan mereka, misalnya mengajari bahasa Inggris, share pengalamnku agar membuat mereka semangat," lanjut Whulan yang berencana berbagai dengan anjal dengan mengajak teman-temannya sekaligus ingin mencoba sendiri. Ia tak merasa risih dengan anak-anak yang kurang beruntung tersebut, karena ibunya sudah terbiasa berbagi. Bahkan sang ibu memiliki anak asuh yang yatim piatu.

(*/Tribun-Medan.com) 
 
 

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved