Pilpres 2024

Bukan Cuma Soal Piala Dunia, Fahri Hamzah Sebut Jokowi Geram ke Ganjar Gegara Jadi 'Boneka' Partai

Fahri Hamzah mulai mengomentari terkait keretakan hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan. 

|
HO
Jokowi dan Ganjar. Fahri Hamzah mulai mengomentari terkait keretakan hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan.  

TRIBUN-MEDAN.com - Fahri Hamzah mulai mengomentari terkait keretakan hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan

Wakil Ketua Partai Gelora ini melihat ada hubungan tidak baik antara Jokowi dengan sejumlah politikus PDIP.

Fahri menyebut Jokowi sudah kesal dengan Ganjar Pranowo terkait kegagalan Piala Dunia U20. 

Sehingga hal itu membuat Jokowi lebih mendukung Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo

Menurut Fahri Hamzah dari 3 capres yang ada saat ini, harus diakui Prabowo Subianto yang paling independen dan paling loyal untuk meneruskan program Presiden Jokowi.

Sementara Ganjar Pranowo, kata Fahri Hamzah, dianggap Jokowi dikendalikan oleh kelompok lain yakni parpol pengusungnya.

Bahkan kata Fahri Hamzah, Jokowi merasa ditelikung Ganjar, karena menolak hingga dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Hal itu diungkapkan Fahri Hamzah dalam acara One on One tvOne yang ditayangkan TV One dengan dipandu Tysa Novenny, Jumat (3/11/2023).

"Tentu dia (Presiden Jokowi-Red) ingin apa yang sudah dia canangkan dan lakukan itu tidak dihentikan," kata Fahri Hamzah.

Ganjar Pranowo menjelaskan momen saat dirinya berpelukan dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sebagaimana diunggah dalam akun Instagram Ganjar. Capres 2024 yang diusung PDIP itu menyebut dalam momen itu Basuki meneteskan air mata. (Via tribunnews.com)
Ganjar Pranowo menjelaskan momen saat dirinya berpelukan dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sebagaimana diunggah dalam akun Instagram Ganjar. Capres 2024 yang diusung PDIP itu menyebut dalam momen itu Basuki meneteskan air mata. (Via tribunnews.com) (Via Tribunnews)

"Memang ada ancaman tidak dijalankan kalau Pak Jokowi bukan dukung Prabowo-Gibran," tanya Tysa.

"Nah itu dia akhirnya Pak Prabowo memiliki kekuatan itu. Pertama-tama karena dia adalah hasil rekonsiliasi 2019. Kedua dia nampak yang paling loyal untuk meneruskan apa yang sudah dikerjakan Pak Jokowi," kata Fahri Hamzah.

Diantaranya menurut Fahri soal kereta api cepat, IKN dan hilirisasi.

"Bahkan untuk di hilirisasi dugaan saya, Pak Prabowo bersama Pak Jokowi ngotot dengan hilirisasi. Ketika lobi-lobi para eksportir sumber daya alam dan bahan mentah hebat sekali di negara kita ini sehingga hilirisasi selama ini tidak sanggup kita bikin," katanya.

Padahal soal hilirisasi ini kata Fahri adalah pondasi dari industrialisasi Indonesia untuk menjadi negara maju.

"Adakah kekhawatiran kalau yang jadi Presiden Ganjar Pranowo itu tidak berlanjut?" tanya Tysa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved