Berita Viral

Ditinggal Jokowi, Ganjar Pranowo Ultimatum Siapa yang Mengusik PDIP Akan Berhadapan Banteng Ketaton

PDIP mulai dianggap tidak profesional usai Gibran Rakabuming memilih bergabung dnegan Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama dengan Prabowo Subianto. 

tangkapan layar video
Ganjar Pranowo pidato kebangsaan di kampus FISIP UI, Senin. 

TRIBUN-MEDAN.com - PDIP mulai dianggap tidak profesional usai Gibran Rakabuming memilih bergabung dnegan Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama dengan Prabowo Subianto. 

PDIP terus menyerang Keluarga Jokowi dan mengkritik setiap langkah Jokowi. 

Sejumlah spekulasi muncul terkait sikap PDIP. Banyak yang membela PDIP dan banyak juga yang menghujat PDIP. 

Capres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP mulai panas adn mengultimatum siapa saja yang berani mengusik PDIP. 

Ganjar Pranowo menyebut, siapa yang mengganggu PDIP akan berlawanan dengan Banteng.

Hal ini disampaikan Ganjar di sela-sela menonton laga final Liga Kampung Soekarno Cup U-17 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta (3/11/2023) malam.

Mulanya, Ganjar menanggapi pertanyaan awak media mengenai kunjungannya ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

Dia mengakui jika dirinya ziarah ke Makam Bung Karno memiliki kaitannya dengan Pilpres 2024.

"Tentu saja pasti ada kaitannya dengan itu, maka usaha lahiriahnya sudah partai, sudah memberikan rekomendasi kepada kita," kata Ganjar di lokasi.

Baca juga: SOSOK Anak Angkat Nenek Siti Marbiah, AY Honorer Tenaga Kesehatan, Usir Ibu Angkat dari Rumahnya

Baca juga: Bacaan Doa Mandi Junub, Lengkap Tata Cara Sesuai Sunnah Nabi Muhammad

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun mengingatkan kepada seluruh kader PDIP untuk bersatu dan kuat.

"Artinya apa? Kita mesti meneguhkan, sebagai partai kita mesti bersatu dan kuat. Enggak bisa dipecah oleh siapa pun," ungkap Ganjar.

Menurut Ganjar, Banteng tidak pernah cengeng

"Barang siapa memecah partai ini, Anda berlawanan dengan Banteng. Banteng ketaton itu tidak pernah cengeng. Dia akan keras," ungkapnya.

Banteng ketaton dimaknai sebagai banteng yang luka terkena senjata.

Perumpamaan ini sering dimaknai dengan orang yang melawan atau mempertahankan diri dengan gigih

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved