Breaking News

Pilpres 2024

INI Reaksi Fadli Zon ketika Politisi PDIP Sebut Pasangan Prabowo-Gibran Cerminan dari Neo Orde Baru

Reaksi Fadli Zon ketika Politisi PDIP Sebut Pasangan Prabowo-Gibran Cerminan dari Neo Orde Baru.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka 

TRIBUN-MEDAN.COM - Fadli Zon menampik anggapan politisi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat yang mengatakan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calan wakil presiden (bacawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah cerminan dari neo orde baru.

Menurut anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, Prabowo selalu mematuhi prinsip-prinsip demokrasi dalam langkah politiknya.

“Saya kira tuduhan itu kurang tepat ya. Apa yang terjadi di dalam proses selama ini juga dalam proses yang demokratis,” ucap Fadli di Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Diketahui sebelumnya, Djarot menyatakan bacapres-bacawapres PDI-P Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen untuk memperkuat demokrasi.

Ia menyatakan rakyat semakin cerdas melihat rekayasa hukum pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres.

“Spiritualitas bangsa Indonesia mengajarkan bahwa tidak ada tempat bagi mereka yang demi ambisi kekuasaan, dan cinta terhadap keponakan, lalu MK dikebiri, dan demokrasi pun mati," tutur Djarot dalam keterangan PDI-P, Sabtu (4/11/2023).

Djarot Saiful Hidayat menilai pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan dari "neo orde baru".

Djarot pun mengajak parpol koalisi pengusung Ganjar-Mahfud MD untuk bergerak menghadapi "neo orde baru" tersebut.

"Terus bergerak, Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan neo Orde Baru masa kini," ujar Djarot dilansir siaran pers PDI-P, Sabtu (4/11/2023).

Atas pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat tersebut, menurut Fadli Zon,  Prabowo selalu mematuhi prinsip-prinsip demokrasi dalam langkah politiknya.

“Saya kira tuduhan itu kurang tepat ya. Apa yang terjadi di dalam proses selama ini juga dalam proses yang demokratis,” ucap Fadli di Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023).

Ia menyatakan, perjuangan Prabowo untuk menjadi presiden tak bisa dianggap melanggar prinsip demokrasi dan konstitusi.

Pasalnya, Prabowo berproses cukup lama. Mulai dari awal membentuk Partai Gerindra itu sendiri.

“Jadi kita tidak ujuk-ujuk (tiba-tiba) langsung loncat atau lakukan tindakan-tindakan di luar konstitusi,” ucap dia.

Baginya, Prabowo-Gibran justru menggambarkan new reformasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved