Breaking News

Berita Viral

'Aku Tak Melihat Masa Depan Untukku' Pesan yang Ditinggalkan Mahasiswa Unair Sebelum Tewas di Mobil

Dalam surat tersebut, mahasiswi itu menuliskan pesan terakhirnya untuk anggota keluarganya, sahabat, dan dunia yang dianggapnya begitu kejam.

Editor: Satia
HO
Carolina Angelica (CA) Mahasiswi Universitas Airlangga ditemukan tewas di dalam mobil di halaman apartemen terbengkalai di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (5/11/2023).  

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Bernadette Caroline Angelica Harianto, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), ditemukan tak bernyawa di dalam mobilnya, Minggu (5/11/2023).

Mahasiswi ini ditemukan tewas di kawasan apartemen tebengkalai di Sidoarjo, Jawa Timur.

Wanita ini ditemukan oleh seorang sekuriti apartemen di lokasi tersebut.

Baca juga: SOSOK Ladislao Camaran Bule Tunangan Nathalie Holscher, Dulu Pesepak Bola Kini Jadi Konten Kreator

Saat ditemukan, kepala mahasiswi ini terbungkus plastik, duduk di bagian belakang.

Kemudian, mobil juga mengeluarkan bau gas helium.

Di lokasi penemuan jasad ini, ditemukan juga surat wasiat.

Dalam surat tersebut, mahasiswi itu menuliskan pesan terakhirnya untuk anggota keluarganya, sahabat, dan dunia yang dianggapnya begitu kejam.

Setelah surat tersebut viral di media sosial, pesan terakhir mahasiswi itu membuat merinding pembaca.

Baca juga: Viral Karyawan Gelapkan Uang Toko Rp 1,3 M Selama 2 Tahun Kerja, Terbongkar Gegara Sering Flexing

Berikut isi dari 2 surat wasiat berbahasa Inggris yang ditulis oleh korban yang telah diterjemahkan,

Surat pertama

Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.

 

Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana

 

Surat Kedua 

Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat

 

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. Ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati.

 

Kronologi

Sosok mahasiswi yang tewas mengenaskan di dalam mobil di sebuah apartemen di Sidoarjo, Jawa Timur tersebut bernama Bernadette Caroline Angelica Harianto.

Jasadnya ditemukan tewas di dalam mobilnya, Ahad atau Minggu (5/11/2023).

Mobil tersebut terparkir di halaman Apartemen Royal Bisnis, Waju, Sidoarjo, Jawa Timur.

Mayat Caroline Angelica ditemukan dalam posisi duduk di jok belakang kemudi dalam kondisi kepala terbungkus plastik.

Ditemukan juga tabung berisi helium di dalam mobil.

 

Tabung itu mempunyai selang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.

Saat ditemukan, leher Caroline Angelica dilakban.

Belum diketahui pasti, apakah Caroline Angelica korban pembunuhan atau bukan.

Polisi membawa mayat korban ke rumah sakit untuk diotopsi.

Gunawan, ayah Caroline Angelica, mengaku kaget setelah mendapatkan kabar putrinya ditemukan tewas di dalam mobil.

 

"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," kata Gunawan kepada Tribun Mataraman di rumahnya, Kota Kediri.

Gunawan dan istri begitu mendapatkan kabar putrinya tewas sangat shock dan menangis.

"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga bertemu terakhir dengan Caroline Angelica pada hari Senin (30/11/2023) ketika pulang ke Kediri untuk coas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.

Selanjutnya, pada Selasa (31/11/2023) pagi, Caroline Angelica kembali lagi ke Surabaya.

Pada pada Rabu (1/11/2023) pagi, Caroline Angelica kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal dunia di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.

 

"Yang tahu bukan saya. Teman-teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," katanya.

Namun Gunawan menjelaskan, anaknya memang tertutup.

Kedua orangtuanya juga tidak mengetahui permasalahan yang mengakibatkan putrinya ditemukan meninggal tidak wajar.

"Saya dan ibunya sangat menyayangi," ungkapnya.

Gunawan membenarkan bila putrinya meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya.

 

Inti isi surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, setelah membuka mata untuk melihat dunia ternyata dunia juga tidak bersih.

Gunawan juga menjelaskan, tindakan yang dilakukan putrinya menggunakan gas helium.

"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya mengatakan.

Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya meminta maaf telah menjaganya selama ini.

"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.

Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.

 

"Saya tadi juga mendatangkan penerjemah, tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," jelasnya.

Namun Gunawan mengakui anaknya merupakan tipe anak pendiam dan kalau bicara secukupnya.

Caroline Angelica merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.

Sementara rencana pemakaman juga masih belum ditentukan waktunya karena masih menunggu keluarga yang lain.

Jenazahnya akan disemayamkan di Rumah Sinoman Dana Pangrukti, Kota Kediri.

 

 

Artikel ini diolah Tribunnewsmaker

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved