Pilpres 2024

Kantor DPC PDIP Solo Didatangi Polisi Usai Ditinggalkan Cawapres Gibran, Intimidasi ?

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi memohon maaf kepada DPC PDIP Kota Solo apabila kegiatan tersebut menimbulkan kecurigaan

Editor: Satia
Tribunsolo
Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy dan Gibran Rakabuming Raka 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kantor DPC PDIP Solo, di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, didatangi pihak kepolisian, Rabu (8/11/2023).

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku merasa terintimidasi dengan kedatangan polisi ke kantornya.

Menurutnya, kedatangan polisi ke kantor DPC PDIP merupakan bentuk yang tidak wajar, sebab belum pernah terjadi.

"Apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara atau ASN ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar," ucap dia di kediamannya.

Baca juga: Eks Kades di Paluta Ditangkap, Diduga Korupsi Dana Desa Rp 450 Juta untuk Nafkahi Dua Istrinya

Menurut dia, kedatangan polisi tersebut membentuk opini di masyarakat adanya intervensi.

"Itu membentuk opini masyarakat menilai ada intervensi dari aparatur negara," bebernya.

FX Rudy menjelaskan pihaknya merasa terintimidasi dengan datangnya kepolisian di kantornya tersebut.

"Saya memberikan gambaran ini lah bentuk intimidasi dan intervensi pada partai politik," ucap dia.

Baca juga: Bocoran Harga Oppo Find N3 di Indonesia, Capai Rp 30 Juta untuk varian RAM 16 GB

"Padahal tugasnya tidak di situ. Kecuali kalau itu rumah judi, penjual minuman alkohol, pembuat narkoba silakan disatroni," imbuhnya.

FX Rudy berharap polisi tetap netral menjelang Pemilu 2024. 

"Untuk itu saya sangat mengimbau kepada aparatur negara TNI Polri dan ASN bertindak netral," terang dia.

"Saya selalu sampaikan Babinsa membantu polisi keamanan dan ketertiban masyarakat di masing-masing kelurahan," tambahnya.

FX Rudy merasa kegiatan yang dilakukan Kapolresta Solo ini tidak wajar.

Baca juga: Bocoran Harga Oppo Find N3 di Indonesia, Capai Rp 30 Juta untuk varian RAM 16 GB

Ia sendiri mengaku belum menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian.

"Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi orang akan menilai ini bentuk intervensi intimidasi supaya orang takut ke DPC. Ini kan nggak bener," ujar dia.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved