Banjir Bandang
Banjir Bandang di Bahorok, Jembatan Penghubung Dua Desa Sontak Rusak dan Hanyut
Banjir bandang juga melanda Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Selasa (14/11/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Selain Kecamatan Salapian, banjir bandang juga melanda Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Selasa (14/11/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut satu jembatan yang menghubungkan Desa Batu Jonjong sebanyak 4 dusun dan Desa Ujung Bandar sebanyak 13 dusun dengan total sekitar 1000 KK, rusak serta hanyut dibawa air.
Tak hanya itu, Wisata Batu Katak di Kecamatan Bahorok juga terdampak akibat hujan di hulu sungai yang bermuara di Sungai Wampu menyebabkan debit air meningkat, serta banjir bandang.
Namun, masyarakat yang berada disekitar objek Wisata Batu Katak yang mengungsi, telah kembali ke rumah masing-masing.
"Banjir yang terjadi dan berdampak pada masyarakat berjumlah 70 KK hanya bersifat lintas. Dan air sudah surut serta masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing," ujar Plt BPBD Langkat, Muhammad Ansyari.
Lanjut Ansyari tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut.
"Kita mingimbau agar masyarakat tetap waspada. Kemudian menghindari sementara waktu tempat wisata air," ujar Ansyari.
Sedangkan itu, menurut Ansyari bantuan sembako dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, juga sudah diberikan kepada masyarakat yang terdampak banjir bandang.
Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 7 rumah warga di Dusun Simpang Telu, Desa Pancowarno, Kecamatan Salapian, Langkat, Sumatera Utara, rusak akibat banjir bandang.
"Kejadian ini bermula pada, Selasa (14/11/2023) sekitar pukul 00.15 WIB, di mana beberapa warga melihat air Sungai Bahorok sudah masuk ke dalam rumah warga," ujar Kasi Humas Polres Langkat, AKP S Yudianto.
Lanjut Yudianto, warga sekitar langsung mengimbau kepada masyarakat agar keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
Namun, pada pukul 02.30 WIB, air sungai sudah mulai surut dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing, untuk melihat kondisi rumah dan mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.
Setelah didata, ternyata ada 7 rumah yang terdiri dari 7 KK terkena musibah banjir bandang ini.
Yaitu rumah milik Suparmin, Sanggup Sembiring, Thomas Alva Edison Sembiring, Syahrial Sebayang, Martalena Br Sembiring, Asmaria Br Sembiring, dan Karo Br Sitepu.
"Dalam hal ini korban jiwa tidak ada. Hanya mengalami kerugian material sebesar Rp 400 juta" ujar Yudianto.
Detik-detik Banjir Bandang Rendam Lahan Pertanian Warga di Desa Sionom Hudon Julu |
![]() |
---|
Banjir Bandang, Pengelola Penginapan Putuskan Tutup Sementara Waktu: Jaringan Air dan Listrik Putus |
![]() |
---|
Diguyur Hujan Deras dari Sore Hingga Malam, Desa Tongging Dihantam Banjir Bandang |
![]() |
---|
Banjir Bandang di Kecamatan Purbatua Taput, Warga Mengungsi ke Kampung Tetangga |
![]() |
---|
Banjir Bandang Terjang Perkampungan di Taput, 7 Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.