Tribun Wiki

Konsep Jiwa atau Roh, dan 11 Begu yang Ada Dalam Kepercayaan Suku Karo

Masyarakat suku Karo memiliki tradisi dan ritual yang berbeda dari masyarakat lainnya. Mereka juga meyakini konsep jiwa atau roh

Editor: Array A Argus
INTERNET
ILUSTRASI begu atau roh dalam kepercayaan masyarakat suku Karo 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Masyarakat suku Karo memiliki konsep pemikiran tersendiri menyangkut jiwa atau roh.

Menurut Pdt Israel HS Milala dalam blog pribadinya, suku Karo memiliki pandangan, bahwa manusia terdiri dari dua bagian, yaitu tendi dan tubuh.

Kesatuan dari keduanya berwujud manusia.

Tempat tendi adalah di semua bagian tubuh dan mengusai tubuh itu.

Jika tendi meninggalkan tubuh, maka akan terjadi penyakit atau bahkan kematian.

Baca juga: Upacara Perumahan Begu, Ritual Pemanggilan Roh Suku Karo

Oleh karena itu, dibuatlah upacara pemanggilan tendi.

Tendi diyakini merupakan bagian dari diri yang lain (other self).

Sebab, ia mempunyai kehendak dan kesukanya sendiri.

Dalam laman blog pribadinya itu, Pdt Israel HS Milala mengatakan ada tujuh jenis tendi dalam kepercayaan masyarakat suku Karo.

Baca juga: Ritual Sibiangsa, Tradisi Batak Toba Mempertahankan Kampung di Masa Lampau

  • Si Jujung atau si Jujungen adalah tendi yang selalu ada pada manusia. Tuganya adalah melindungi manusia.
  • Si Galiman adala tendi yang diyakini sebagai utusan.
  • Si Ndakara atau si Ndakarak adalah pengambil air
  • Si ndakirik atau si Endakirik adalah yang memasak air
  • Si Berka Kondang atau si Raka – raka adalah pelanglang buana ke tempat orang – orang berpesta.
  • Erka Kasih atau si Tenda – tandik adalah pencuri
  • Si Ola Lapat adalah pemain judi

Ketujuh sifat roh ini sebenarnya menunjukkan sifat seseorang pada orang Karo.

Selama manusia masih hidup, tendi menjadi bagian dari dirinya.

Namun, ketika manusia meninggal maka tendi menjadi begu.

Baca juga: Diimingi Rp 50 Ribu, Tukang Parkir di Jakarta jadikan Remaja 13 Tahun jadi Budak Seks Selama 6 Bulan

Menurut suku karo, jika orang meninggal, maka roh (tendi) – nya berubah menjadi begu.

Terdapat pemahaman yang ambivalen dalam orang Karo mengenai begu, yaitu ditakuti namun dirindukan.

Sebab, ada ritual yang namanya perumahan begu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved