Tribun Wiki
Mengenal Oles Pardaibaitak, Kain Tenun Khas Suku Pakpak
Setiap suku memiliki pakaian adat tertentu yang biasa digunakan dalam acara-acara besar. Sama halnya dengan suku Pakpak yang memiliki Oles Pardabaitak
TRIBUN-MEDAN.COM,- Setiap suku yang ada di Indonesia, khususnya di Sumatra Utara memiliki pakaian adatnya sendiri.
Sama halnya dengan Suku Pakpak, di Kabupaten Pakpak Bharat.
Suku Pakpak punya pakaian atau kain tradisional yang disebut sebagai Oles Pardabaitak.
Oles Pardabaitak ini sendiri mulanya dipakai oleh kalangan wanita dewasa.
Baca juga: Upacara Perumahan Begu, Ritual Pemanggilan Roh Suku Karo
Biasanya, Oles Pardabaitak dililitkan pada pinggang yang menyerupai sarung pendek sepanjang lutut kaki.
Dalam penggunaannya, Oles Pardabaitak ini kerap dipakai pada saat acara adat sukacita, seperti perkawinan dan acara pemerintah daerah.
Belakangan, seiring perkembangan zaman, Oles Pardabaitak dimodifikasi, sehingga bisa dipakai oleh kaum laki-laki.
Baca juga: Mengenal Ritual Hahonim Horja Bius yang Ada pada Masyarakat Batak Toba
Dibuat dengan Cara Ditenun
Kain tradisional khas Suku Pakpak (Oles Pardabaitak) ini umumnya menggunakan benang kapas.
Cara pembuatannya menggunakan alat tenun gendong, bukan mesin.
Sedangkan pewarna benang menggunakan napthol dan indigosol melalui pencelupan warna dengan air dingin.
Umumnya, ada empat bentuk Oles Pardabaitak.
Baca juga: Ritual Sibiangsa, Tradisi Batak Toba Mempertahankan Kampung di Masa Lampau
Adapun bentuknya persegi empat besar berbentuk layang-layang.
Kemudian persegi empat kecil yang juga berbentuk layang-layang kecil.
Lalu, ada yang berbentuk garis vertikal tipis, dan ada juga yang berbentuk garis vertikal tebal.
Dari bentuk yang ada, ragam hias layang-layang pada Oles Pardabaitak ini menyimbolkan sibolang besar (mata besar), yang artinya Yang Maha Kuasa.
Baca juga: Mengenal Tradisi Panjopputan di Kalangan Petani Kabupaten Labuhanbatu Utara

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.