Tribun Wiki
Mitos Soal Sigomoang, Roh Jahat dalam Kepercayaan Masyarakat Batak Toba yang Masih Ada Hingga Kini
Masyarakat Batak Toba meyakini ada roh jahat yang kemudian disebut sebagai Sigomoang. Makhluk ini diyakini dapat mengganggu manusia
Warga kemudian meyakini, bahwa orang yang mati itu karena ulah Sigomoang.
Karena isu ini, warga kemudian menjadi was-was, hingga akhirnya para tokoh adat dan masyarakat berkumpul di satu lokasi untuk melakukan ritual.
Baca juga: Mengenal Tradisi Mameakhon Sipanganon yang Kini Sudah Jarang Ditemui
Dalam ritual itu, masyarakat menyembelih seekor babi.
Lalu, peserta ritual mengeluarkan jantung babi dan menggantungnya di halaman tempat kegiatan ritual.
Selanjutnya, para tokoh adat dan masyarakat bersama-sama menusuk jantung babi itu menggunakan paku besar.
Tujuannya, agar orang yang dicurigai memelihara Sigomoang akan jatuh sakit dan mati.
Lalu, ritual pun dilanjutkan dengan menempelkan darah babi di dinding atau pintu rumah.
Baca juga: Tradisi Potong Jari Suku Dani, Cara Mengerikan Ungkap Kesedihan Atas Kematian Orang Terdekat
Hal inilah yang kemudian menjadi tradisi turun temurun, dimana masyarakat menempelkan tangan yang sudah berlumuran darah babi ke dinding dengan tujuan utuk mengusir Sigomoang.
Namun demikian, belum ada yang bisa membuktikan keberadaan Sigomoang ini.
Kisah yang ada di masyarakat hanya sebatas mitos.
Meski begitu, pada Juni 2020 lalu, warga di Kabupaten Tapanuli Utara sempat dihebohkan dengan banyaknya hewan ternak yang mati.
Isu beredar, bahwa hewan ternak yang mati dengan luka gigitan dan kehabisan darah tersebut merupakan ulah Sigomoang.
Hanya saja, pemerintah setempat menduga bahwa kematian ternak dengan luka gigitan itu akibat ulah hewan liar, bukan karena makluk gaib seperti kepercayaan banyak masyarakat.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.