Pemakaman Letjen Purn TB Silalahi

Tolak Dimakamkan di Kalibata, TB Silalahi Pilih Peristirahatan Terakhir di Tepi Danau Toba

Negara menyediakan Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk peristirahatan terakhir TB Silalahi. Namun, tawaran itu ditolak.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Juang Naibaho

"Kita sebenarnya kehilangan sosok intelektual. Saya itu dengan beliau kadang-kadang teman dan musuh dalam diskusi. Maka sebelum beliau sakit, saya sering diskusi dengan beliau," tuturnya.

Jenderal Gatot Nurmantyo pun tak kuasa menahan kesedihan atas berpulangnya tokoh yang biasa disapa akrab Oppung TB Silalahi ini.

"Terlalu banyak kenangan bersama dengan beliau," pungkasnya.

Rina Ginting menambahkan, bukti TB Silalahi sudah siap dengan kematian adalah saat dibangunnya Museum Batak di Balige.

Museum ini dikenal juga sebagai Museum TB Silalahi Center. Ini merupakan museum pribadi atau jejak langkah dari TB Silalahi.

"Museum Batak ini diresmikan tahun 2011 oleh Presiden SBY. Sejak itu, ia mengincar mana tempat yang cocok untuk lokasi pemakamannya. Ia memilih tempat yang nyaman, berada di tepian Danau Toba," ujarnya.

Rina Ginting juga menceritakan detik-detik kematian almarhum.

"Pada tanggal 13 November 2023 siang, ia masih makan siang seperti biasa dan langsung istirahat siang. Tapi hingga magrib, ia tak bangun-bangun untuk makan obat," lanjutnya.

Sang ajudan kemudian mencoba membangunkan TB Silalahi. Ternyata tak ada respons.

"Badannya dingin, lalu langsung dilarikan di RS Medistra. Yang menangani di sana adalah putri sulungnya dr Herti Silalahi," tuturnya.

"Secara resmi, dokter menyatakan bapak meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB. Ia dibawa ke rumah duka di RSPAD," tuturnya.

Prosesi acara adat berlangsung di rumah duka RSPAD Gatot Subroto hingga Kamis pagi. Jenazah TB Silalahi kemudian diterbangkan dari Jakarta menuju Balige melalui Bandara Silangit.

"Jenazah diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda. Kolega, keluarga, dan handai taulan berangkat dari Jakarta dan tiba di Silangit sekitar pukul 10.30 WIB," ungkapnya.

Selain dikenal di dunia militer, teknokrat dan politisi, TB Silalahi juga dikenang sebagai seorang pendidik dan budayawan.

"Semasa hidupnya beliau memproduksi tiga film yakni Toba Dream, I Live My Heart in Libanon, dan Indonesia Memanggil," ujar Rina Ginting, Kamis (16/11/2023).

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved