Pesawat TNI AU Jatuh

Terdapat Bahan Peledak Berbahaya Saat Proses Evakuasi Bangkai Pesawat Tempur Super Tucano TNI AU

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongko Jati mengatakan petugas di lapangan menghadapi kendalam medan yang sulit.

Editor: Satia
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pesawat TNI AU yang meledak di Lereng Bromo, Pasuruan, Jawa Timur disebut memakan korban jiwa. 

Hal tersebut lantaran titik jatuhnya pesawat bermedan ekstrem, terjal hingga curam.

Bahkan, tingkat kemiringan di Gunung Kundi mencapai sekitar 30 derajat.

Kabut tebal juga kerap menyelimuti.

Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Batak Huta Naso Hu Todo Dipopulerkan Arghado Trio

"Informasinya, helikopter merapat ke lokasi hari ini untuk melakukan evakuasi," katanya.

Dia menjelaskan, ada sekira 100 personel gabungan yang terus berjibaku membantu melakukan evakuasi puing pesawat tempur.

"Personel gabungan terjun ke lokasi guna membantu melakukan evakuasi serpihan pesawat tempur," ucapnya.

Sebagai informasi, ada empat perwira yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) di wilayah pegunungan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: BURSA Transfer Liga Italia: AC Milan Ngotot Bawa Bomber Lille Jonathan David, Dana 673 M Sudah Siap

Dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 tersebut terjatuh saat latihan formasi.

Selanjutnya, keempat perwira ini disemayamkan di Lanud Abdulrachman Saleh Malang pada Jumat (17/11/2023).

Sebanyak tiga jenazah perwira kemudian dimakamkan di TMP Untung Suropati Malang dan satu jenazah diberangkatkan ke Madiun untuk dimakamkan di TMP Kota Madiun.

Satu perwira yang dimakamkan di Kota Madiun adalah Mayor Pnb Yuda A Seta.

 

Artikel ini Tayang di Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved