Banjir dan Longsor di Simangulampe

Satu dari 12 Korban Banjir dan Longsor di Simangulampe Ditemukan Meninggal

Satu dari 12 korban longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe akhirnya ditemukan di Danau Toba.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
BASARNAS
Suasana rumah warga di yang terdampak banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tim search and rescue (SAR) gabungan akhirnya menemukan satu dari 12 korban longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Korban pertama yang ditemukan ialah Boru Lubis. Ia ditemukan meninggal dunia di perairan Danau Toba, berjarak 500 meter dari lokasi kejadian.

Kepala Basarnas Medan, Budiono mengatakan, penemuan jenazah Boru Lubis sekira pukul 11:25 WIB tadi. Saat ini jenazahnya dibawa ke Puskesmas terdekat guna proses lebih lanjut.

"Pukul 11.25 WIB, tim SAR gabungan temukan salah seorang korban bernama. Boru Lubis dalam keadaan meninggal dunia di Danau berjarak sekitar 500 meter dari lokasi banjir bandang. Korban telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas terdekat,"kata Budiono, Sabtu (2/12/2023).

Sampai saat ini proses pencarian 11 korban banjir bandang dan longsor masih terus dilakukan tim SAR gabungan dengan aparat kepolisian maupun TNI.

Untuk mencari keberadaan korban, tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Medan dan gabungan menggunakan drone kamera berteknologi infra merah guna mendeteksi korban yang diduga tertimbun longsor.

Kamera ini nantinya akan berpatroli melalui udara yang dikendalikan oleh operator. Ketika melihat sesuatu terkhusus manusia yang terdeteksi oleh infra merah maka akan dicek lebih dekat untuk memastikan apakah objek tersebut korban.

"untuk memaksimalkan pencarian, pos SAR Parapat Danau Toba juga mengerahkan satu unit drone yang dilengkapi teknologi pembaca thermal untuk melakukan pencarian melalui udara,"kata kepala Basarnas Medan, Budiono, Sabtu (2/12/2023).

Tim SAR mengaku kesulitan mengevakuasi korban maupun rumah terdampak karena banyaknya bebatuan.

Mereka juga menggunakan cara manual untuk menggeser bebatuan yang dicurigai adanya warga tertimbun.

Selain itu, tim juga mengerahkan alat berat ekskavator untuk menggeser material longsor.

"Tim juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian di lokasi yang dicurigai posisi keberadaan korban dan hingga saat ini tim masih berupaya semaksimal mungkin melakukan pencarian dengan harapan seluruh korban secepatnya ditemukan," Ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, bencana alam banjir bandang dan longsor terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.

Dari informasi yang didapat, sejak Jumat (1/12/2023) wilayah tersebut terus diguyur hujan lebat. Sehingga pada pukul 21:30 WIB tiba-tiba banjir bandang disertai longsor.

Belum diketahui pasti berapa rumah yang rusak dan tertimbun. Tapi yang pasti, 12 orang dilaporkan hilang.

"Mengakibatkan beberapa unit rumah permukiman ikut terdampak rusak banjir dan longsor. Menurut informasi dari saksi bahwa beberapa Korban tertimbun dan dinyatakan hilang di sekitar pemukiman yang terkena dampak."

(cr25/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved