Banjir Bandang di Humbahas

Tangis Pilu Alexander Silaban, Kehilangan 2 Anak Sekaligus Saat Longsor & Banjir Bandang di Humbahas

Alexander Silaban satu diantara korban merupakan ayah yang kehilangan kedua orang anaknya atas peristiwa lanag itu. 

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ARJUNA
Alexander Silaban satu diantara korban merupakan ayah yang kehilangan kedua orang anaknya atas peristiwa itu.  

TRIBUN-MEDAN.COM, BAKKARA - Warga Humbang Hasudutan (Humbahas) berduka, khususnya di Kecamatan Bakti Raja Bakkara Desa Simangulampe pasca longsor.

Tampak Tim SAR gabungan dibanbtu penduduk masih terus berupaya keras melakukan pencarian korban hilang diantara bongkahan batu raksasa di hari ke 3, Minggu (3/12/2023).

Ragam pilu didapati dari korban terdampak yang kehilangan tempat tinggal dan kehilangan anggota keluarga terrcinta.

Alexander Silaban satu diantara korban merupakan ayah yang kehilangan kedua orang anaknya atas peristiwa itu. 

Kedua anaknya yang hlang, yaitu seorang putra dan seorang putri, Putrinya saat ini Kelas IV SD, sedangkan putranya kelas 1 SD.

Saat kejadian, Alexander sedang berada di warung, sedangkan anak dan istrinya berada di rumah.

Awalnya, Alexander mengira anak dan istrinya ikut dalam ibadah malam di rumah warga sekitar.

"Saat itu saya sedang berada di warung, pas ada tanda-tanda kejadian itu aku kejar ke lokasi tempat ibadah doa itu aku pikir nereka di sana ternyata tidak,"tuturnya.

Namun, setekag mendengar suara gemuruh dari pebukitan, dia langsung menujuke rumah warga yang sebelumnya ibadah doa dan tak menemukan anaknya di sana.

Rumah warga di yang terdampak banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.
Rumah warga di yang terdampak banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB. (HO)

Alexander pun bergegas ke rumahnya, namun sebelum tiba, lokasi sekitar telah terendam banjir bandang dan bongkahan batu telah menimbun seisi kampung.

Kemudian dia mendengar suara istrinya yang meminta tolong, lalu dia menyelamatkannya bersama warga sekitar. Istrinya yang sudah dalam keadaan terluka kini pun sedang menjalani prawatan di rumah sakit.

Alexander berharap, Tim SAR Gabungan berharap menemukan kedua anaknya maupun para korban lainnya.

"Untuk pemerintah, Tim SAR tolonglah kami agar anak kami dapat ditemukan,"ujar Alexander sambil menangis.

Terpantau di lokasi, selain rumah warga makam juga ada yang tertimbun bebatuan besar.

(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved