Konflik Palestina Israel

Cerita Ubai Sandera Palestina, Dibebaskan Israel Hari Terakhir, Begini Kisahnya saat di Penjara

Ubai pun menceritakan pengalaman ditahan Israel hingga kebahagiannya bertamu ayah dan ibundanya di rumah kepada Aljazeera.

Aljazeera
Ubai Youssef bersama ibu dan ayahnya setelah dibebaskan Israel. 

Berkali-kali merasakan dinginnya penjara Israel,  Ubai merasakan perlakuan yang lebih kejam pascaserangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Semua akses televisi diputus, dan kemudian semua peralatan, selimut dan pakaian cadangan dikeluarkan dari sel.

“Para penjaga penjara banyak menghukum kami, seperti mereka melampiaskan penghinaan mereka pada kami pada tanggal 7 Oktober,” kata Ubai.

Para penjaga akan menyerbu ke dalam sel beberapa kali sehari, memukuli, menggeledah dan mencoba mempermalukan para tahanan.

“Kami tidak diperbolehkan mengangkat kepala atau menatap mata mereka, jika ada yang melakukan hal tersebut, mereka akan dipukuli habis-habisan dan dimasukkan ke dalam sel isolasi dan kemudian diserang lagi, sehingga tidak terlihat,” ujarnya.

Sebelum dibebaskan, Ubai juga mengalami perlakuan buruk, terlebih dengan kondisi lengannya yang terluka.

"Petugas Shin Bet  berteriak dan mengancam saya, mengatakan bahwa saya tidak boleh merayakan, membawa bendera perlawanan, menerima ucapan selamat, atau melakukan aktivitas politik apa pun. 'Kamu akan ditangkap lagi,' katanya,” pungkas Ubai.

Seperti diketahui, konflik Hamas dan Israel pecah pada 7 Oktober 2023 lalu hingga mengakibatkan penyanderaan dari dua belah pihak.

Selain itu, 3.000 warga Israel diklaim tewas dan 16.000 warga Gaza Palestina terbunuh serangan Israel hingga hari ini, Senin (4/12/2023).

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved