Breaking News

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi

Kesaksian Fadli, Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Dihujani Batu, Kaki dan Jari Patah

Saat itu, ia bersama dengan 17 rekan lainnya terkejut mendengar suara gemuruh yang berasal dari dalam kawah gunung.

Editor: Satia
BBC Indonesia
Muhammad Fadli Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi Sumbar 

"Kami terus mencoba bergerak ke arah bawah dengan terus mencari tempat bersembunyi di bebatuan," katanya.

"Saya mencoba bergeser ke bawah itu, untuk mencari jaringan (sinyal) untuk menghubungi pihak pos penjagaan dan meminta agar kami dijemput," lanjutnya.

Baca juga: KRONOLOGI Tiga Polisi Ditikam Bandar Judi Saat Penggerebekan, Sempat Bergelut dan Aksi Kejar-Kejaran

Setelah mendapat beberapa batang sinyal di layar ponsel, Fadli langsung menghubungi pihak Basarnas dan menyampaikan situasi dan keadaannya.

"Pihak Basarnas meminta agar saya menunggu di sebuah pertigaan dan nanti katanya akan dijemput ke sana," lanjutnya.

Setelah menunggu kurang lebih delapan jam, akhirnya yang ditunggu pun sampai di tempat yang sudah dijanjikan untuk penjemputan.

"Saat tim evakuasi sampai di tempat itu, akhirnya saya bisa lega. Karena saya dan tiga teman saya akhirnya bisa selamat walaupun dalam keadaan luka-luka," lanjutnya.

Saat dievakuasi, Fadli mengalami luka patah tulang, besut, dan luka bakar di punggungnya. Kondisi ini membuatnya harus digendong anggota tim penyelamat yang melakukan penjemputan. Tapi lukanya terasa perih, sehingga ia harus ditandu.

Baca juga: Lokasi 18 Korban Erupsi Gunung Marapi Sudah Diketahui dan Akan Dievakuasi, Berikut Daftar Namanya

"Setelah tiga jam ditandu, akhirnya saya sampai ke pos evakuasi dan akhirnya saya bawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ini," lanjutnya.

Tidak ada tanda-tanda erupsi

Fadli menceritakan bahwa dirinya bersama 17 orang temannya yang terdiri dari 12 pria dan lima perempuan, memutuskan untuk naik ke Gunung Marapi pada Sabtu (02/12).

Ia mengatakan “tidak ada firasat” apa pun saat mendaki Gunung Marapi di Sumbar dengan ketinggian hampir setara dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah. "Kami naik hari Sabtu dan bersama-sama mendaki dan saling membantu dalam segala hal," katanya.

Pada Minggu (03/12) ia bersama belasan temannya langsung menuju puncak untuk melihat matahari terbit dan menikmati pemandangan.

Baca juga: Longsor di Simangulampe KSPPM Sebut Bencana Ekologis

"Sebelum menuju puncak, kami sempat makan terlebih dulu. Karena pagi itu kami cukup lapar," lanjutnya.

Di puncak Gunung Marapi, ia bersama temannya berfoto dan bersenda gurau sembari menikmati pemandangan yang indah.

"Sungguh tidak saya sangka gunung akan erupsi. Karena tidak ada tanda-tanda yang kami rasakan," katanya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved