Akhirnya Jokowi Buka-bukaan Jawab Kabar Masuk PAN, PAN Itu Masuk ke Keluarga Kita

Presiden Jokowi akhirnya menanggapi kabar dirinya masuk partai PAN. Jokowi mengatakan bahwa PAN merupakan partai yang masuk dalam koalisi pemerintah.

|
Editor: Salomo Tarigan
BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Jokowi 

Saat berbicara di hadapan kader PAN, Zulkifli juga meminta kader partainya untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Dia mengatakan paslon nomor urut 2 itu akan melanjutkan program Presiden Joko Widodo.

Program yang dimaksud antara lain, bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT), dan program pembangunan lainnya. S

elain itu, Prabowo-Gibran menambahkan program pemberian susu dan makan siang gratis setiap hari kepada anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.

"Anak-anak sekolah nanti kita kasih makan siang gratis. Dikasih minum susu agar gizinya hebat. Jadi BLT lanjut, bansos lanjut, pembangunan lanjut, ditambah makan siang dan minum susu untuk anak-anak kita yang sekolah," urai Zulhas.

Tanggapan Hasto

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto merespons dengan senyuman usai ditanya soal klaim Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadi kader PAN yang ditandai dengan Kartu Tanda Anggota (KTA).

"Ya, nanti Pak Zul yang akan menunjukkan KTA-nya," kata Hasto singkat seraya tersenyum, saat ditemui usai menghadiri acara konsolidasi DPC PDI-P Kabupaten Serang, Banten, Minggu (10/12/2023) sore dikutip dari Kompas.com

Hasto menganggap apa yang disampaikan Menteri Perdagangan RI itu justru secara tidak langsung membantu pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Itu secara tidak langsung, merupakan cara Pak Zulkifli Hasan membantu Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD," ujarnya.

Saat dipertegas apa maksud dari pernyataannya tersebut, Hasto tak menjawabnya secara lugas.

"Ya, artinya, sementara, kami bergerak untuk mendorong Pak Ganjar yang ternyata mendapatkan dukungan luas dari rakyat, bersama Prof Mahfud, apalagi dengan KTP Saktinya, mereka (kubu Prabowo-Gibran), ternyata orientasinya berbeda," urai Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini juga ditanya apakah hal itu berarti PAN tidak solid dalam mendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Hasto menjawab tidak solidnya itu bisa saja karena calon presiden yang diusung PAN, Prabowo Subianto tidak bisa blusukan seperti capres PDI-P Ganjar Pranowo.

"Ya, bagaimana? Pak Prabowo blusukan saja enggak bisa. Bagaimana mau solid? Karena di dalam Pemilu ini, yang mau diukur kan gerakan dari calon, bukan imitasi dari calon," pungkas Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini.

Intruksi Megawati

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved