Berita Viral

Tabiat Suami yang Banting Anak Hingga Tewas di Jakarta Utara Dibongkar Istri, Suka KDRT ke Keluarga

Senasib dengan anaknya, istri Usmanto berinisial H ini ternyata juga pernah dianiaya oleh suaminya.

Editor: Satia
Kompas.com
Awan bocah 10 tahun tewas dianiaya oleh ayah kandungnya Usmanto, korban dikenal sebagai anak disabilitas yang menjadi tulang punggung keluarga, Kamis (14/12/2023) 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Tragis, ayah di Jakarta Utara tega menganiaya anaknya sendiri hingga tewas.

Ayah tersebut diketahui bernama Usmanto (44) warga Muara Baru.

Korban yang masih berusia 11 tahun dibanting oleh ayah kandungnya hingga tewas.

Baca juga: Penemuan Kasus TB di Medan Tahun 2023 Meningkat 33.49 Persen, Hasil Skrining di Berbagai Sektor

Senasib dengan anaknya, istri Usmanto berinisial H ini ternyata juga pernah dianiaya oleh suaminya.

Hal itu sudah terjadi sebelum Usmanto alias Usman nekat membanting anaknya bernama Awan (10) ke aspal hingga tewas.

Usman menganiaya Awan karena emosi korban menabrak anak tetangga menggunakan sepeda sampai memar.

Padahal Awan tak sengaja melakukan hal tersebut.

Malah warga mengatakan, luka anak yang ditabrak Awan tidak parah hanya memar kecil.

Baca juga: SOSOK Harry Kurnia, Lulusan IPDN Riau Gagal Dilantik di Kemendagri, Diduga Diganti Anak Pejabat

Namun kadung emosi, Usman malah menendang, memukul, lalu membanting Awan hingga akhirnya tewas.

Di sisi lain, istri Usman berinisial H membuat pengakuan.

Tabiat Usman yang mudah marah dan kerap main fisik pun akhirnya terkuak.

H bercerita, ia pernah dipukul di bagian wajahnya.

"Kalau pukul dia pernah pukul ini (wajah) saya, tonjok, sebelum kejadian kayak gini," kata H dikutip dari Kompas.com.

Namun H mengaku lupa kapan peristiwa tersebut terjadi.

Baca juga: Polres Toba Naungi 6 Polsek, Berikut Nama Kapolsek dan Wilayah Hukumnya

Tak hanya H, Usman juga pernah memukul anak keduanya berinisial A (13).

A mengaku pernah dipukul ketika Usman sedang sangat emosi.

"Sering (marah-marah), (dipukul) jarang, cuma kalau lagi marah benar-benar marah," ujar A.

Sosok Awan tampaknya sangat dicintai warga di sekitar rumahnya.

Buktinya, banyak warga yang menangisi kepergiaan Awan yang mengenaskan.

Sejumlah warga terlihat berkumpul di gang dekat rumah Awan setelah peristiwa nahas merenggut nyawa korban.

Baca juga: Nasib Bocah di Jakarta Utara, Tewas Dianiaya Ayah Kandung, Dikenal Gemar Cari Uang Bantu Orangtua

Jenazah Awan disalatkan di Musala Nurul Mujahidin, Muara Baru.

Sebagian juga sempat ikut salat jenazah menjelang pemakaman Awan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.

Para tetangga yang tak ikut mengantarkan jenazah ke TPU lantas berkumpul di dekat rumah duka, sambil mengenang sosok Awan.

Menurut warga bernama Sumiati, banyak yang merasakan kesedihan atas kematian Awan.

"Banyak sekali warga sini yang merasa kehilangan ya, sedih," ucap Sumiati.

Baca juga: Alasan Dedi Iskandar Batubara Dorong Percepatan Pemekaran Kabupaten Pantai Barat Mandailing

Veny, seorang petugas PPSU Kelurahan Penjaringan, juga mengaku begitu terpukul mengetahui tewasnya Awan.

Bagi Veny, Awan adalah seorang anak yang periang dan gemar membantu, juga seringkali ikut membawa karung dan sampah yang diangkut petugas PPSU.

Veny dan teman-temannya petugas PPSU bahkan punya panggilan sayang kepada Awan.

"Dia itu bocilnya PPSU gitu, dia itu mainnya sama anak-anak PPSU, jadi dibilangnya bocilnya PPSU," kata Veny.

 

Artikel ini diolah Tribuntrends

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved