Berita Viral
PEMBELAAN Pengungsi Rohingya Usai Ketahuan Buang Nasi Bungkus: Sukanya Makanan Pedas
Beginilah pembelaan pengungsi Rohingya usai ketahuan buang-buang nasi bungkus dan kembali ingin menarik simpati publik
TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah pembelaan pengungsi Rohingya usai ketahuan buang-buang nasi bungkus.
Adapun aksi pengungsi Rohingya buang nasi bungkus viral di media sosial.
Setelah video aksi pengungsi Rohingya buang nasi dan videonya viral di media sosial, publik pun geram dan gagal raih simpati.
Hingga akhirnya kini pengungsi Rohingya melakukan pembelaan untuk mendapat simpati.
Dalam sebuah video viral yang lain, pengungsi Rohingya menungkap alasan kenapa mereka melakukan tindakan tersebut, namun mereka membantah telah buang-buang nasi.
Setelah membela diri, pengungsi Rohingya tetap tak dapat simpat publik.
Melansir dari akun TikTok @btj.tripaceh, Minggu (17/12/2023) Ali salah satu pengungsi Rohingya membeberkan alasan warga membuat nasi bungkus diberikan.
Adapun dikatakan Ali, jika pengungsi rohingya suka makanan pedas tapi tidak bisa menyampaikan.
“ini cuma salah paham, bukan mereka buang2 nasi, mereka suka makanan pedas, tapi tidak bisa menyampaikan, begitu kata bang Ali,” bunyi tulisan dalam video tersebut.
Meski begitu pernyataan tersebut tidak serta merta membuat netizen berhenti kecewa.
“Aku jg sma suka pedes tp namanya dikasih ya terima aja toh dikasih gratis. Yakali dikasih gratis pilih2 menu,” ujar seorang netizen.
“enak aja harus nurutin selera mereka emang kita ini mau dijadiin babu apa,” ujar yang lain.
“lah banyak permintaan dong namanya,” timpal netizen lain.
“dah gratis tiap hari Cuma RUDOXING, makanan minta yg enak, disini byk yg jd pemulg untk bs makan, tdr di kolong jembatan woy,” seru yang lain.
Baca juga: USAI Kelakuannya Buang BAB Sembarang dan Buang Makanan, Pengungsi Rohingya Dipindahkan Paksa
Baca juga: Pilih-pilih Makanan, Pengungsi Rohingya Beber Alasan Buang Nasi Bungkus: Suka Makanan Pedas
Pengungsi Rohingya Dipindahkan Paksa
Usai kelakuannya buang BAB sembarangan dan buang-buang makanan, pengungsi Rohingya dipindahkan secara paksa.
Adapun 180 pengungsi Rohingya dipindahkan secara paksa buntut buang air besar (BAB) sembarangan di tambak ikan milik warga.
Pengungsi Rohingya yang ditampung di pinggir Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie kini dipindahkan secara paksa.
Diketahui kedatangan pengungsi Rohingya telah menimbulkan kegelisahan di tengah-tengah masyarakat lokal.
Seiring berjalannya waktu, warga Aceh semakin enggan menerima kedatangan para pengungsi Rohingya.
Penolakan ini muncul akibat perilaku para pengungsi yang dianggap tidak pantas di tengah masyarakat setempat.
Kelakuan mereka telah membuat geram warga, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi tempat penampungan para pengungsi tersebut.
Terbaru para pengungsi menggunakan tambak warga setempat sebagai tempat buang air besar dan mandi.
Aksi para pengungsi Rohingya itu tentu membuat warga geram, mereka akhirnya dipindahkan secara paksa.
"Tentu saja, tindakan tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi konflik antara pengungsi dan masyarakat lokal," terang Keuchik Gampong Batee Zakaria.
Namun, perlu diakui bahwa masalah ini mungkin merupakan hasil dari kurangnya persiapan infrastruktur dan koordinasi yang memadai dalam menanggapi kehadiran pengungsi.
Sebelumnya juga pengungsi Rohingya ketahuan buang makanan.
Pengungsi Rohingya ketahuan buang nasi bungkus yang diberikan warga Aceh.
Awalnya pengungsi etnis Rohingya minta dikasihani dan pura-pura kelaparan.
Namun setelah diberikan nasi bungkus dan sembako, pengungsi Rohingya malah ketahuan membuangnya ke semak-semak.
Hal inipun membuat geram publik lantaran pengungsi Rohingya dianggap tak tahu diri dan tak tahu terimakasih.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca juga: SOSOK Pengemudi Alphard Terobos Jalan yang Baru Dicor, Ngaku Pengacara, Mulutnya Bau Alkohol
Baca juga: HEBOH Siswa SMA Jalani Tes Kehamilan Sebelum dan Sesudah PKL, Terkuak Tujuan Sebenarnya
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.