Penembakan Brutal
SADIS Orangtua Sendiri Tewas Ditembak Mati, Tubuh Pelaku Ditemukan tak Bernyawa Usai Bunuh 14 Orang
Mengerikan aksi seorang mahasiswa Charles University di Praha menembak dan membunuh 14 orang serta melukai 25 lainnya,
TRIBUN-MEDAN.com - Mengerikan aksi seorang mahasiswa Charles University di Praha menembak dan membunuh 14 orang serta melukai 25 lainnya, pada Kamis (21/12/2023).
Pelaku pun ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Sebelumnya dia melakukan penembakan massal dengan menggunakan senjata otomatis.
Sebelumnya ayah pelaku pun ditemukan tewas.
Nyawa sang ayah juga diduga dihabisi pelaku.
Kejadian penembakan sadir ini, menandai penembakan massal terburuk di Eropa sejak serangan teror tahun 2015 di Paris, Prancis.
Mahasiswa Berlarian
Awalnya orang mengira rentetan suara cuma bunyi petasan biasa.
Tapi kemudian tampak sejumlah mahasiswa mulai berlarian saat melihat seumlah korban berjatuhan.
Ada yang lari berlumuran darah.

Kepanikan terjadi seketika, seorang pria bersenjata otomatis melakukan penembakan brutal.
Dia menembak mati 14 orang dan melukai 25 lainnya di sebuah universitas di Praha, Republik Ceko.
Baca juga: Korban yang Dipukuli Segerombolan Pria Berambut Cepak di Mega Park Mengadu ke Polda Sumut

Pejabat setempat menyebut ini adalah serangan paling mematikan dalam sejarah modern Ceko.
Polisi mengatakan pria bersenjata berusia 24 tahun itu juga tewas setelah penembakan di Universitas Charles di pusat bersejarah ibu kota.
Staf universitas diminta untuk membuat barikade di dalam ruangan selama serangan tersebut.
Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan dia telah membatalkan sejumlah pertemuan sehubungan dengan “peristiwa tragis” pada hari Kamis waktu setempat itu.
Penembakan dimulai sekitar pukul 15:00 waktu setempat di gedung Fakultas Seni universitas di Jan Palach Square.
Rekaman dramatis kemudian muncul di media sosial menunjukkan beberapa orang melompat ke tempat aman dari salah satu tepian gedung beberapa lantai, dan terdengar serentetan tembakan.
Pelaku Mahasiswa
Dalam video terpisah, kerumunan orang yang ketakutan terlihat meninggalkan kawasan yang populer di kalangan wisatawan.
Dalam sebuah pengarahan pada Kamis malam, kepala kepolisian dan Menteri Dalam Negeri Ceko mengatakan bahwa pria bersenjata tersebut adalah salah satu mahasiswa di fakultas tersebut.
Mereka mengatakan mahasiswa yang tidak disebutkan namanya itu berasal dari desa sekira 21 km di luar Praha.
Ayah tersangka ditemukan tewas pada Kamis pagi.
Motif pria bersenjata itu belum diketahui.
Informasi awal menunjukkan bahwa tidak ada petugas polisi yang terluka dalam serangan itu, kata pihak berwenang.
Polisi sedang mengembangkan teori bahwa pria bersenjata itu mungkin juga bertanggung jawab atas kematian dua orang pekan lalu di hutan dekat Praha.
Sergei Medvedev, seorang profesor di universitas tersebut, mengatakan kepada BBC Internasional bahwa dia sedang berada di salah satu auditorium universitas tersebut ketika penembakan dimulai.
“Saya sedang memberikan ceramah pada saat itu dan pada awalnya tidak begitu menyadari apa yang terjadi karena ada beberapa suara.
Para mahasiswa… mendengarnya lebih baik karena saya sangat berkonsentrasi pada kuliah saya, pada ceramah saya,” katanya.
"Kemudian... kami menyadari bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi. Belum ada informasi apa pun di internet, tidak ada informasi apa pun di pers Ceko dan jaringan berita.
Beberapa saat kemudian pada titik tertentu, kelompok operasi khusus menyerbu masuk, mereka menggeledah ruangan sebentar dan lalu keluar... mereka menyuruh kami tetap di dalam kelas.
Satu jam kemudian, pasukan polisi lain menerobos masuk dan kemudian menempatkan kami di lantai, menggeledah kami sebentar lalu dievakuasi dari gedung.”
Tembakan Mengerikan
Turis asal Amerika Serika Hannah Mallicoat mengatakan kepada BBC bahwa dia dan keluarganya berada di Jan Palach Square saat serangan terjadi.
“Kerumunan orang sedang menyeberang jalan ketika tembakan pertama terjadi.
Saya pikir itu seperti petasan atau suara mobil yang menjadi bumerang sampai saya mendengar tembakan kedua dan orang-orang mulai berlarian,” katanya.
"Saya melihat sebutir peluru menghantam tanah di sisi lain alun-alun sekitar 30 kaki (9 m) jauhnya sebelum masuk ke dalam toko.
Seluruh area diblokir dan puluhan mobil polisi dan ambulans menuju ke universitas."
Warga Inggris Joe Hyland, 18, mengatakan kepada BBC bahwa dia mendengar empat suara tembakan.
"Semua orang berlari dan berlari mencari perlindungan. Lutut saya sakit, saya menggunakan tongkat penyangga. Jadi saya tertatih-tatih secepat mungkin," tambah Mr Hyland, yang sedang dalam liburan pertamanya bersama teman-temannya.
"Kami naik metro dan turun ke sana karena kami pikir itu paling aman."
Pesan misterius lewat email
Mahasiswa Universitas Charles mengatakan mereka telah membarikade diri mereka sendiri di ruang kelas.
“Saat ini terjebak di dalam ruang kelas saya di Praha,” Jakob Weizman, seorang mahasiswa di Universitas Charles, menulis di X (sebelumnya Twitter) saat kejadian tersebut terungkap.
"Mengunci pintu sebelum penembak mencoba membukanya."
Ada informasi sebuah email kepada staf di fakultas seni, yang isinya memperingatkan staf tentang penembakan tersebut.
"Diam, jangan kemana-mana, kalau di kantor kunci dan letakkan furnitur di depan pintu, matikan lampu," demikian bunyi email tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dia "terkejut dengan kekerasan yang tidak masuk akal ini".
Didirikan pada tahun 1347, Universitas Charles adalah universitas tertua dan terbesar di Republik Ceko, dan salah satu institusi tertua di Eropa.
Kronologi Penembakan Brutal
Masih dari laman BBC, berikut kronologi kejadian dari penembakan massal di Universitas Charles, Kota Praha, Republik Ceko:
Polisi melakukan pencarian kepada David K, mahasiswa berusia 24 tahun tiga jam sebelum penembakan massal terjadi.
Pencarian ini dilakukan setelah mereka menemukan ayah David K tewas di desa Hostoun di barat Praha.
Kepala Polisi Ceko mengatakan kepada wartawan, bahwa pria tersebut dicari karena sejumlah pesan yang ditinggalkan yang mengatakan pelaku ingin membunuh dirinya sendiri.
Polisi kemudian melakukan evakuasi gedung di Universitas Charles tempat di mana dia seharusnya mengikuti kuliah.
Bukannya menghadiri gedung yang sesuai dari jadwal kuliahnya, pelaku justru menuju ke bagian lain dari Fakultas Seni.
Pada pukul 15:00 waktu setempat, polisi menerima laporan pertama tentang penembakan.
Polisi kemudian menemukan 14 korban tewas ditembak di dalam gedung dan sebanyak 25 orang lainnya terluka.
Polisi mengatakan penembak memiliki senjata dan amunisi yang besar.
Dua puluh menit setelah penembakan dimulai, polisi mengatakan mereka menemukan sang penembak dalam keadaan tak bernyawa.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: Tribunnews.com/wartakota.com/Tribun-medan.com
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.