Kesehatan

Bahaya Berhubungan Badan secara Anal bagi Kesehatan, Berikut Penjelasan dr Ardiansjah Dara

Perilaku seksual yang menyimpang melalui dubur atau yang disebut sodomi atau seks anal, sangat berbahaya dan dilarang.

|
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
instagram (spogman)
dr Ardiansjah Dara, Rabu (17/5/2023) 

TRIBUN-MEDAN.com - Perilaku seksual yang menyimpang melalui dubur atau yang disebut sodomi atau seks anal, sangat berbahaya dan dilarang.

Anal seks sangat berbahaya bagi kesehatan. Baik pria maupun wanita yang melakukan perilaku seksual menyimpang sangat rentan tertular penyakit menular seksual.

Diketahui dubur berfungsi untuk membuang sisa metabolisme tubuh tidak dapat berfungsi secara normal akibat kerusakan otot.

dr Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG Mkes, juga menjelaskan bahaya seks anal bagi kesehatan lewat akun twitternya @dokterDar.

"Sebenarnya bahaya apa sih yang mengintai ketika kita melakukan seks anal layaknya zaman Sodom and Gomora?," tulis dr Dara

Seks anal adalah aktivitas seksual di mana rangsangan diterapkan pada anus. Rangsangan tersebut dapat berupa Mr. P, tangan, lidah, atau mainan seks.

Penting untuk dicatat bahwa selama seks anal, anus penuh dengan ujung saraf, menjadikannya area yang sangat sensitif.

"Jadi begini. Ada yang bilang kalau seks anal itu terasa lebih rapet. Enggak tahu bener apa enggak ya. Yang pasti risiko infeksi bakteri, penyakit menular seksual itu, menjadi meningkat," sambungnya

dr Dara menjelaskan bahwa lapisan di dalam anus itu tidak seperti vagina, menurutnya anus lebih sensitif, gampang luka dan gampang lecet, sehingga pembuluh darah gampang terbuka.

"Kemudian belum lagi risiko-risiko seperti wasir dan fistula (kerusakan pada lapisan-lapisan sel anus), yang juga jadi meningkat," tambahnya.

Selain itu kalau sudah terlalu sering, bisa-bisa otot sekitar anus pun ikut rusak. Nah kerusakan itu bisa sebabkan sulit untuk menahan BAB cair.

Benarkah Sering Berhubungan Intim Bikin Miss V Longgar? 

Ada banyak mitos yang beredar mengenai vagina, salah satunya adalah anggapan bahwa sering melakukan hubungan intim membuat Miss V menjadi longgar. Benarkah demikian?

Dilansir dari akun TikTok pribadinya Seksolog dr Haekal Anshari dengan tegas membantah anggapan ini dan menyebutnya sebagai mitos.

Hal ini karena Miss V adalah organ yang lentur yang dapat berkontraksi, mengembang, dan kembali ke bentuk semula meski sudah berhubungan seks berulang kali.

"Frekuensi berhubungan seksual yang sering tidak akan membuat vagina menjadi longgar," tegas dr. Haekal @dr.haekalanshari

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved