Dedi Iskandar Batubara
Dedi Iskandar Batubara Ingatkan Pentingnya Patroli Laut Nyusul Banyaknya Pengungsi Rohingnya
Anggota DPD RI Ustad Dedi Iskandar Batubara mengatakan perlu adanya penguatan patroli laut di wilayah perbatasan.
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Anggota DPD RI Ustad Dedi Iskandar Batubara mengatakan perlu adanya penguatan patroli laut di wilayah perbatasan.
Hal ini ia sampaikan lantaran belakangan ini banyak pengungsi rohingnya masuk ke wilayah Indonesia.
"Saya menilai ini berkaitan dengan sistem pengamanan perbatasan kita. Sebab wilayah Indonesia kepulauan. Artinya, potensi untuk masuk secara ilegal ke nusantara ini sangat besar," ujarnya kepada wartawan, Jumat (5/1/2024).
Baca juga: Dedi Iskandar Batubara Angkat Bicara Rusaknya Jembatan Titi Besi Sungai Ular di Galang
Ia kemudian memberi contoh Pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan Selat Malaka bisa menjadi pintu masuk ilegal ke Indonesia.
Menurut senator republik Indonesia asal Sumut ini, kekuatan pertahanan negara perlu diprioritaskan di wilayah perairan,
Sehingga meminimalisasi adanya tindak penyeludupan atau perdagangan orang antar negara.
Baginya, kedatangan pada pengungsi Rohingya yang disebutkan berangkat dari Camp pengungsian di Negara Bangladesh menuju Indonesia, di penghujung Desember 2023 lalu, patut dijadikan pelajaran.
Sebab, jika sudah masuk ke wilayah Nusantara, apalagi berstatus pengungsi, mau tidak mau, harus menjadi urusan bangsa ini.
"Kalau sudah masuk ke sini (Indonesia), mereka (pengungsi) biasanya akan kita tampung, sampai dikembalikan ke tempat asalnya, atau dikirim ke negara ketiga tempat relokasi. Tidak mungkin kita biarkan, 157 orang tanpa makan di negara kita. Itu juga kenapa, banyak yang senang datang ke Indonesia, karena budayanya yang ramah. Bahkan sebelum pemerintah turun tangan, masyarakat sudah bergotong-royong menyiapkan penampungan sementara, sampai memberi mereka makan," kata Senator Republik Indonesia ini.
Karena itu, ia menilai kejadian pengusiran pengungsi Rohingya dari Aceh oleh seujumlah mahasiswa tidak bisa dipandang sebagai penolakan masyarakat.
Mengingat sejak 2015 silam, provinsi Aceh sudah menerima ribuan orang yang datang saat tragedi genosida di Myanmar kepada etnis tertentu.
"Mungkin jika pemerintah cepat tanggap dan memberikan penjelasan kepada masyarakat, kejadian itu tak perlu terjadi. Terlebih peran organisasi internasional seperti UNHCR, yang seharusnya cepat tanggap melihat apa yang terjadi di sana," jelas Ketua PW Al-Washliyah Sumut ini.
Penanganan cepat oleh pemerintah setempat menurut Dedi Iskandar Batubara, sangat dibutuhkan.
Namun di sisi lain, langkah menampung para pengungsi itu memerlukan biaya yang tidak terduga, tergantung berapa lama mereka berada di Sumatera Utara.
Dedi Iskandar Batubara
Patroli Laut
Anggota DPD RI
Rohingnya
Pengungsi Rohingnya
wilayah perbatasan
Tribunmedan.com
tribunmedan.id
| Dedi Iskandar Batubara Angkat Bicara Rusaknya Jembatan Titi Besi Sungai Ular di Galang |
|
|---|
| Belajar dari Musibah Ledakan Smelter Morawali, Dedi Iskandar Batubara: Kemanusiaan di Atas Bisnis |
|
|---|
| Dedi Iskandar Batubara Konsolidasikan Angkatan Putri Al-Washliyah di Dairi dan Pakpak Bharat |
|
|---|
| Berikut Ini Pesan Dedi Iskandar Batubara untuk Warga yang Berpergian saat Natal dan Tahun Baru 2023 |
|
|---|
| Menahun Byarpet, Dedi Iskandar Batubara Ingatkan PLN Atasi Krisis Listrik di Pantai Barat Madina |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.