Dedi Iskandar Batubara

Dedi Iskandar Batubara Ingatkan Pentingnya Patroli Laut Nyusul Banyaknya Pengungsi Rohingnya

Anggota DPD RI Ustad Dedi Iskandar Batubara mengatakan perlu adanya penguatan patroli laut di wilayah perbatasan.

Editor: Jefri Susetio
TRIBUN MEDAN/HO
Anggota DPD RI Ustad Dedi Iskandar Batubara mengatakan perlu adanya penguatan patroli laut di wilayah perbatasan. Hal ini ia sampaikan lantaran belakangan ini banyak pengungsi rohingnya masuk ke wilayah Indonesia. 

Sementara kemungkinan alokasi anggaran untuk itu tidak ditampung di APBD, baik provinsi maupun kabupaten.

"Kita patut berterima kasih kepada masyarakat di Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang yang sukarela memberikan tempat penampungan sementara. Juga Pemkab Deliserdang dan Pemprov Sumatera Utara untuk penanganan pengungsian ini," sebut Calon DPD RI dapil Sumatera Utara ini.

Dedi pun berharap, pihak UNHCR selaku organisasi dunia yang menangani masalah pengungsi ini segera menyiapkan skema untuk para pengungsi Rohingya ini.

Hal tersebut guna mengindari adanya gejolak di masyarakat setempat, mengingat ada beberapa temuan dugaan tindak pidana penyelundupan manusia oleh kepolisian.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengadakan rapat koordinasi (Rakor) tentang penanganan pengungsi Rohingya. Antara lain untuk menghimpun informasi, menyusul keberadaan para pengungsi Rohingya di Desa Kwala Besar, Pantai Camar Karang Gading, Deliserdang.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin memimpin rapat yang berlangsung di Ruang Rapat, Lantai 2, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Jumat (5/1/2024).

“Kita telah menghimpun informasi dari semua instansi dan lembaga swadaya masyarakat, serta badan yang ditunjuk PBB seperti UNHCR. Pengungsi Rohingya ini sudah kurang lebih lima hari di sini, untuk penanganan kedaruratan sudah ada bantuan makanan dan lain-lain,” kata Basarin Yunus Tanjung usai rapat.

Selain itu, juga telah dilakukan antisipasi gesekan antara masyarakat lokal dan pengungsi.

Aparat keamanan, Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan lainnya, bersama-sama menjaga keamanan di area pengungsi tersebut.

“Isu-isu (pro dan kontra) sudah masuk, sejak awal kita sudah mengantisipasi gesekan antara masyarakat lokal dengan pengungsi. Sudah ada pengamanan dari TNI, Pemerintah Kabupaten, nantinya informasi yang berkembang di sana jadi pertimbangan untuk kita tangani selanjutnya,” kata Basarin.

Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Oktina Hafanti menyampaikan, pihaknya akan terus mendukung apa yang dilakukan pemerintah kabupaten dan provinsi.

Pihaknya juga telah menyalurkan makanan dan lainnya.

Baca juga: Berikut Ini Pesan Dedi Iskandar Batubara untuk Warga yang Berpergian saat Natal dan Tahun Baru 2023

 

Oktina menjelaskan, biasanya dalam penanganan pengungsi, UNHCR biasanya memberikan solusi panjang seperti makanan dan minuman.

Ia juga mengaku pihaknya tidak bisa sendiri mengatasi pengungsi.

“Tentu saja kita tidak bisa sendiri, mesti didukung Pemerintah Indonesia,” kata Oktina.

Berdasarkan data UNHCR, jumlah pengungsi yang mendarat di Deliserdang berjumlah sebanyak 157.

Pengungsi tersebut terdiri dari orang dewasa, anak-anak, bayi dan balita.

(*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved