Berita Viral

NASIB Tragis Sepasang Lansia di Sumsel, Tewas Dibacok Anak Kandung yang Alami Gangguan Jiwa

Nasib tragis dialami sepasang lansia di Musi Rawas, Sumsel yang tewas dibacok anak kandungnya sendiri yang mengalami gangguan jiwa

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Nasib tragis dialami sepasang lansia di Musi Rawas, Sumsel yang tewas dibacok anak kandungnya sendiri. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Nasib tragis dialami sepasang lansia di Musi Rawas, Sumsel yang tewas dibacok anak kandungnya sendiri yang mengalami gangguan jiwa.

Nasib tragis ini dialami lansia Abastiar (70) dan Sainona (60) yang tewas di tangan anaknya sendiri bernama Asep (29).

Sepasang lansia ini ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya pada Jumat (05/01/2024) pagi.

Polres Musi Rawas (Mura) Polda Sumsel, akhir ungkap kronologis lengkap kejadian anak yang membunuh orang tuanya sendiri.

Sebelumnya, warga Desa Kebur Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas, dihebohkan dengan dua warganya yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya pada Jumat (05/01/2024) pagi.

Korban adalah Abastiar (70) dan Sainona (60), keduanya pasangan suami istri.

Sedangkan pelaku pembunuhan adalah anak kandungnya sendiri yakni Asep (29), yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Seorang pria dianggap telah meninggal dan sudah dimakamkan oleh keluarga. Namun seminggu kemudian secara tiba-tiba dia mundul lagi di rumah.
Ilustrasi (eva.vn)

Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi melalui Kasi Humas, AKP Herdiansyah saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (05/02/2024) sekira pukul 12.00 Wib.

Dijelaskan Kasi Humas, berdasarkan keterangan saksi Evi (47) warga yang sama mengatakan, sekira 11.30 Wib, saksi datang ke rumah korban untuk menjemput anaknya yang dititipkan saksi di rumah korban.

Lalu saksi bertemu dengan korban Sainona, dan menyampaikan jika pelaku sedang kambuh atau mengamuk dan meminta saksi untuk membujuknya.

Kemudian, saksi pun berusaha membujuk pelaku yang berada di dapur.

Saat bertemu, pelaku sempat menarik tangan saksi dan mengatakan 'sini nga tu, nga mati sekali ini, aku haus darah' (kesini kamu, sekali ini kamu mati, aku harus darah).

Tak lama, saksi pun pergi meninggalkan pelaku dan mengatakan kepada korban Sainona, jika tidak sanggup membujuk pelaku.

Lalu korban Sainona meminta saksi memanggil Hatop untuk membujuk pelaku.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved