PSMS

Benny Tomasoa Ingatkan PSMS untuk Ganti Pelatih Jika Ingin Promosi Liga 1

Mantan Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa menyoroti kinerja pelatih Miftahudin Mukson selama menangani tim berjuluk Ayam Kinantan

TRIBUN-MEDAN.com/Ardi
FOTO DOKUMENTASI - Calon Exco PSSI asal Sumut, Benny Tomasoa (dua dari kiri) didampingi Ketua Mantan PSMS, Witia Pusen (paling kiri) serta mantan PSMS Sunardi B (dua dari kanan) dan Badiaraja Manurung (paling kanan) saat memberikan keterangan pers di Medan, Minggu (29/1/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mantan Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa menyoroti kinerja pelatih Miftahudin Mukson selama menangani tim berjuluk Ayam Kinantan di Kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2023-2024.

"Kalau kita ikuti dan membaca komentar Miftahuddin sebelum pertandingan melawan Persiraja, ia mengatakan sudah mempersiapkan taktikal. Tapi nyatanya, hasil tetap sama. PSMS masih belum bisa mendapatkan kemenangan. Padahal lawan Persiraja sudah kali ke berapa ya di musim ini," kata Benny Tomasoa, Selasa (9/1/2024).

Skuat Ayam Kinantan PSMS saat bermain imbang 2 sama kontra Sriwijaya FC di stadion Jakabaring, Minggu (17/12/2023) kemarin. /HO
Skuat Ayam Kinantan PSMS saat bermain imbang 2 sama kontra Sriwijaya FC di stadion Jakabaring, Minggu (17/12/2023) kemarin. /HO (istimewa)

"Terus terang kalau melihat bermain PSMS, ya hasil seri melawan Persiraja sebenarnya sudah membuat kita semua tidak terkejut. Tidak ada yang berubah, cuman komentar yang bilang sudah mempersiapkan taktikal," tambahnya.

Benny juga mengaku heran dengan manajemen PSMS Medan yang tak kunjung melakukan evaluasi pelatih di tengah-tengah hasil tidak memuaskan di kompetisi Pegadaian Liga 2 musim ini.

"Sampai sekarang Saya heran, manajemen tanpa evaluasi pelatih. Jadi ingat terus waktu digantinya Ridwan Saragih, padahal ia belum pernah kalah. Ini, Miftah sudah kalah, seri melulu. Sudah pasti tidak sesuai dengan harapan sewaktu mengganti Ridwan Saragih lalu. Tapi entah kenapa tetap dipertahankan. Ada faktor apa ya?," ucap mantan Manajer PSMS Medan di era Indonesia Super League (ISL) tersebut.

Ia juga berpendapat selama di tukangi pelatih Miftahudin Mukson, tim PSMS Medan belum menunjukkan perkembangan.

Dengan begitu, ia menyarankan jika ingin lolos promosi ke Liga 1 Indonesia, Manajemen PSMS Medan harus mengambil keputusan untuk melakukan evaluasi terhadap pelatih.

"Kalau Saya ditanya, tentu masukannya yang harus dilakukan segera adalah dengan mengganti pelatih segera. Karena sekarang ini, seperti sudah tidak ada harapan. Kalau dengan pelatih baru, meskipun tak bisa kita pastikan lolos ke fase selanjutnya, setidaknya kita sudah punya harapan baru," ujarnya.

Karena menurutnya, solusi tersebut bisa menjadi harapan untuk memecah kebuntuan PSMS Medan untuk meraih hasil maksimal di setiap pertandingannya.

"Saya tidak tahu ya apa yang terjadi di lapangan, apakah taktikal tidak jalan atau enggak. Tapi yang jelas, hasilnya PSMS tetap dengan hasil seri," pungkasnya.

Diketahui, di bawah asuhan pelatih Miftahudin Mukson, tim PSMS Medan hanya dapat meraih kemenangan dari dua tim Sumut ( Sada Sumut FC dan PSDS Deliserdang) yang juga berkompetisi di Liga 2 musim 2023-2024.

Dengan begitu, hingga saat ini The Killer belum dapat meraih kemenangan dari pertandingan menghadapi tim dari luar Sumatera Utara.

Tak hanya itu, rekor PSMS di laga kandang pun sebenarnya terbilang negatif di bawah asuhan Miftahudin. Dimana PSMS hanya menang satu kali di kandang sendiri yakni saat menghadapi Sada Sumut (2-1).

Sisanya PSMS imbang 2 kali (vs Sriwijaya 2-2 dan PSPS 0-0) dan kalah 1 kali (vs Semen Padang 1-2).


(cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved