Pengurus Medan Zoo Dinilai Tidak Telaten, Jadi Penyebab Kematian Hewan-hewan

Founder Toba Animal Friends Sumatra Anita Panggabean menilai matinya dua harimau sumatera disebabkan tidak telatennya para pengurus Medan Zoo.

TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Pelatih Kepala Muhamad Yusup Prasetiyo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Minggu (7/1). Sada Sumut FC menelan kekalahan melawan Perserang Serang dengan skor 1-3. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Founder Toba Animal Friends Sumatra Anita Panggabean menilai matinya dua harimau sumatera disebabkan tidak telatennya para pengurus Medan Zoo.

Selain itu, pengurus Medan Zoo juga tidak memiliki rasa kecintaan terhadap hewan yang tinggi.
Anita menganggap ada atau tidaknya Dirut PUD Pembangunan Pemko Medan, Medan Zoo tetap tidak terawat sebab manajemennya tidak memiliki dasar-dasar tentang rescue hewan.

"Saya sering berkunjung ke Medan Zoo. Di sana ada beberapa penjual makanan hewan. Artinya memang Medan Zoo tidak terawat sama sekali," jelasnya, Rabu (10/1/2024).

Menurutnya tak etis penjual makanan hewan ada di sekitaran Medan Zoo. Sebab hewan-hewan yang dipelihara di sana hewan-hewan yang dilindungi.

"Orang-orang pengurus Medan Zoo ini tidak berkompeten. Ada atau tidaknya Dirut PUD Pembangunan, satwa di sana tetap tidak akan diurus dengan baik," jelasnya.

Dari sisi Pemko Medan pun, kata Anita jika pemerintah sudah tidak sanggup, seharusnya Medan Zoo dilepas saja.

"Nggak ada yang bisa diharapkan lagi. Kalau butuh dana, seharusnya pemerintah cepat mengumpulkan komunitas-komunitas pecinta hewan untuk mencari solusi bukan menunggu investor yang tidak jelas berujung kematian hewan itu," ucapnya.

Menurutnya, komunitas pecinta hewan dipastikan membantu sebab mereka memiliki rasa cinta dan sikap rescue terhadap seluruh hewan.

Baca juga: Bawa 21 Pemain Hadapi PSIM Yogyakarta, PSMS Medan Target Curi Poin

"Ini masalahnya baik Pemko Medan maupun dokter dan pengurus hewan di Medan Zoo itu tidak peduli. Mereka hanya memikirkan perut mereka masing-masing," jelasnya.

Sebagai solusi, kata Anita, ada dua hal yang dapat dilakukan.

"Kalau Pemko dan pengurus satwa tidak bisa mengurus lagi, jadikan saja Medan Zoo tempat rescue center atau serahkan Medan Zoo terhadap pihak swasta yang bisa mengurus hewan di sana," ucapnya.

Namun untuk menyerahkan ke pihak swasta, Pemko harus lihat terlebih dahulu. Jangan hanya pihak swasta itu banyak duit saja, tetapi mereka juga harus paham dan cinta terhadap hewan-hewan di sana.

"Solusinya sudah tidak ada. Sebab kalau nunggu Dirut PUD Pembangunan tetap sama saja. Mereka sudah tidak peduli, jadi lebih baik serahkan saja ke pihak swasta atau jadikan Medan Zoo tempat rescue center," jelasnya.(cr5/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved