Berita Viral

PILU Pria di Palembang Alami Diare tapi Berakhir Tangan Membusuk Usai Diinfus, Diduga Malpraktik

Pilu nasib pria di Palembang yang mengalami tangan membusuk usai dirawat karena diare

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pilu nasib pria di Palembang yang mengalami tangan membusuk usai dirawat karena diare. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu nasib pria di Palembang yang mengalami tangan membusuk usai dirawat karena diare.

Nasib pilu dialami seorang pria di Palembang bernama Petrus yang mengalami pembusukan di bagian tangan setelah diinfus karena diare.

Petrus mengalami pembusukan di bagian tangan setelah diinfus saat dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang.

Dimana setelah diinfus, tangan pasien malah membusuk.

Jaringan tangan pasien mati dan harus dioperasi.

Diduga Petrus menjadi korban malapraktik.

Pria paruh baya itu membawa kasus tersebut ke Polda Sumsel dengan dugaan menjadi korban malpraktik.

Tangan kiri warga Sukarami ini mengalami luka hingga kehitaman, sehingga mengalami cacat dan kesulitan menggerakkan jari-jarinya.

Baca juga: DRIVER Ojol dan Penumpang Wanita Jadi Korban Begal, Motor Serta Perhiasan Raib, Sempat Diancam Sajam

Baca juga: Batal Nikah, Wanita Ini Pergi dan Lepaskan Gaun Pernikahan di Tengah Pesta, Sakit Hati Ayah Dihina

Kondisi Itu terjadi setelah ia dirawat inap selama dua hari di salah satu rumah sakit di Palembang dan menerima infus diare yang dimasukkan ke tangannya.

Didampingi tim kuasa hukumnya, Petrus memenuhi panggilan pertama penyidik Ditreskrimsus Polda Sumsel pada Rabu (10/1/2024).

Laporan Petrus melalui kuasa hukumnya telah diterima di Polda Sumsel pada tanggal 21 Desember 2023.

Kuasa hukum korban, Bayu Prasetya Andrinata SH mengatakan peristiwa bermula ketika kliennya datang ke Rumah Sakit di Palembang untuk berobat diare pada tanggal 1 Desember 2023 kemudian dirawat inap hingga tanggal 6 Desember 2023 dengan tangan diinfus.

"Klien kami ini berobat ke Rumah Sakit karena ada masalah diare kemudian dirawat inap.

Di hari kedua tangan klien kami mulai mengalami kehitaman, sejak itu belum ada kejelasan penyebab ada kematian jaringan itu, " ujar Bayu saat dijumpai di Polda Sumsel.

Karena belum ada kejelasan, kliennya pulang pada tanggal 6 Desember.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved