Tribun Wiki
Sosok Maria Jochu, Wanita Asal Papua Lulusan Marshall University AS Pilih Jadi Lurah di Kampungnya
Maria Jochu, wanita asal Papua ini lebih memilih menjadi lurah di kampungnya ketimbang, meski banyak mendapat tawaran
“Jadi akhirnya semester berikutnya, saya keluar dari apartemen itu. Saya (pindah) gabung sama yang betul-betul bule. Jadi satu apartemen empat kamar, itu semua bule di dalam. Komunikasinya sama bule, teman main di kelas juga harus bule. Kalau tidak, saya nggak pintar pintar, ‘nggak paham paham. Kalau sama bule ‘kan cepat tuh,” beber Maria.
Akhirnya pada 2018 lalu, Maria berhasil menyelesaikan studinya dan mendapat gelar Master program Human Resources Management and Services.
Kembali ke Papua, kini menjadi lurah
Setelah lulus dari Amerika Serikat, ada banyak perusahaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang melirik Maria.
Tetapi, Maria hanya ingin kembali ke Papua, ke Gurabesi, Kota Jayapura tempat ia tinggal.
Maria merasa masih banyak hal yang harus diperbaiki di tanah kelahirannya.
“Jadi pertama orangtua yang bikin pulang, kemudian ya Papua. Papua (saat ini) tidak baik-baik saja. Jadi memang harus sekolah, dan memang harus kembali mengabdi. Kalau saya tidak menyaksikan dan merasakan langsung perkembangan dan perubahan apa yang terjadi di Papua, saya tidak bisa bantu untuk merubahnya. Jadi betul-betul harus merasakan setiap hal detail yang terjadi,” ungkapnya.
Setelah sebelumnya menjadi staf dan sekretaris lurah, kini Maria diberi mandat sebagai Lurah di Gurabesi, di pesisir Jayapura bagian Utara.
Meski sudah jadi lurah, Maria tidak cepat berpuas diri. Banyak hal yang masih ingin ia capai. Salah satu keinginannya adalah mempunyai sebuah yayasan atau organisasi yang mewadahi para perempuan, terutama mama (sebutan untuk para ibu di Papua) serta anak-anak dengan tujuan agar perempuan lebih bisa mandiri dan berdaya saing.
“Mereka itu harus dikasih harapan, mereka harus dikasih kekuatan extra, dikasih pemberdayaan. Dan saya rasa kalau perempuan dengan anak kita berdayakan dengan baik, khususnya di Papua, mereka akan menopang pembangunan yang ada di Papua,” harap Maria. Bagi Maria, perempuan adalah fondasi utama sebuah keluarga bahkan negara.
Bangun Mata Garuda Papua, ajak anak Papua kuliah lewat LPDP
Pada 2021 lalu Maria terpilih sebagai ketua organisasi Mata Garuda Papua, sebuah perkumpulan para alumni awardee LPDP yang berasal dari Papua.
Sempat terhambat karena pandemi, namun mulai tahun 2022 sosialisasi secara fisik telah dapat mulai dilakukan.
“Pakai dana pribadi. Kita pakai dana sendiri, kita buat sosialisasi secara zoom dan ketemu langsung. Kita buatkan telegram untuk anak-anak Papua yang mau tanya-tanya tentang beasiswa LPDP,” jelas Maria.
Kini Mata Garuda Papua memiliki lebih dari 500 orang yang bergabung.
“Di situ, semuanya boleh tanya jadi banyak yang kemarin lolos (beasiswa LPDP),” ucap Maria dengan bangga.
Maria berpesan agar putra putri Papua bisa lebih berani dalam menyampaikan pendapat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.