Sumut Terkini

Alokasi Pupuk Subsidi di Sumut Menurun, Berikut Rinciannya

Jatah atau alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah Sumatera Utara pada tahun 2024 tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

TRIBUN MEDAN/HO
Suasana gudang pupuk subsidi yang ada di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai. Jatah atau alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah Sumatera Utara pada tahun 2024 tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jatah atau alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah Sumatera Utara pada tahun 2024 tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 744/KPTS/SR.320/12/2023 tentang penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk subsidi menetapkan bahwa alokasi untuk wilayah Sumut sebanyak 124.580 ton Urea, 109.406 ton NPK dan 862 ton NPK Khusus Kakao yang akan dibagikan ke seluruh Kabupaten/ Kota di Sumut terkecuali Kota Sibolga.

"Alokasi Pupuk bersubsidi di Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Mentan No 744/KPTS/SR.320/M/12/2023 sejumlah 124.580 ton Urea, 109.406 ton NPK dan 862 ton NPK Khusus Kakao," ujar Vice President Penjualan Wilayah (PW) 1 Pupuk Indonesia, Wawan Arjuna kepada Tribun-medan.com, Rabu (17/1/2024).

Jumlah tersebut, dikatakan Wawan, mengalami penurunan dibandingkan dengan alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2023 lalu yaitu sebanyak 214.617 ton Urea atau urun 42 persen, kemudian 144.779 ton NPK yang juga tercatat turun sebesar 24 persen , dan 4.016 ton NPK Khusus Kakao yang turun 79 persen.

"Penurunan dibanding alokasi tahun 2023 yaitu untuk Urea turun 42 persen, NPK turun 24 persen, dan NPK Khusus Kakao turun 79 persen," jelasnya.

Dikatakan Wawan, penurunan jumlah alokasi pupuk subsidi tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Sumut saja, melainkan juga terjadi secara nasional.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, lanjut Wawan, rencananya Kementerian Pertanian akan memberikan penambahan anggaran subsidi sebesar 14 triliun atau sebanyak 2.5 juta ton pupuk untuk seluruh daerah di Indonesia.

"Rencananya Kementan akan menambahkan anggaran subsidi 14 Triliun atau senilai 2.5 juta ton pupuk untuk seluruh wilayah Indonesia. Semoga terealisasi," paparnya.

Adapun harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi saat ini di Sumut adalah untuk pupuk urea Rp 2.250 per kilogram, NPK Rp 2.300 per kilogram dan NPK Kakao Rp 3.300 per kilogram.

Disisi lain, penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi iPubers (integrasi pupuk bersubsidi) oleh para petani di Sumut sudah terealisasi 100 persen.

"Saat ini penebusan pupuk bersubsidi menggunakan aplikasi iPubers sudah berlangsung dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar," katanya.

Wawan menyebutkan, pihaknya telah memberikan edukasi serta sosialisasi kepada para distributor, kios ataupun Dinas terkait tentang penggunaan aplikasi iPubers.

"Sudah kita Sosialisasi kan melalui Distributor, Kios dan Dinas karena mereka yang lebih banyak bersinggungan langsung dengan Petani," tutupnya.

Diketahui, pupuk bersubsidi hanya bisa disalurkan kepada petani yang memenuhi syarat atau kriteria yang ditetapkan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022.

Kriteria yang ditetapkan diantaranya petani wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua hektare.

Masih berdasarkan aturan tersebut, Pemerintah juga hanya menetapkan dua jenis pupuk bersubsidi yaitu Urea dan NPK, serta hanya 9 (sembilan) komoditas yang berhak mendapat alokasi pupuk bersubsidi yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kopi, kakao, dan tebu rakyat.

(cr10/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved