Berita Viral
Tergiur Perhiasan, Pasutri di Boltim Tega Mutilasi Sadis Keponakannya, Kepala dan Badan Terpisah
Tergiur perhiasan yang dipakai, pasangan suami istri (pasutri) di Boltim, Sulawesi Utara tega mutilasi sadis keponakannya
TRIBUN-MEDAN.COM – Tergiur perhiasan yang dipakai, pasangan suami istri (pasutri) di Boltim, Sulawesi Utara tega mutilasi sadis keponakannya.
Adapun pasutri di Boltim tega membunuh dan mutilasi keponakannya yang berusia 9 tahun karena tergiur perhiasan yang dipakai korban.
Dimana saat ditemukan, jasad bocah 9 tahun berinisial TAM dalam kondisi mengenaskan yakni kepala dan badan terpisah.
Sebelum jasad korban ditemukan, pelaku AM (24) sempat memberikan keterangan palsu terkait keberadaan TAM.
Pelaku pembunuhan AM dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Boltim, Jumat (19/1/2024).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, AM rupanya sudah merencanakan aksi kejinya sejak tiga hari sebelumnya.
Pada Kamis (18/1/20240 sekitar pukul 11.00, ia melihat TAM pulang ke rumah bersama ibunya.
AM lantas menitipkan bayi laki-lakinya ke rumah adik perempuan, lalu memanggil TAM untuk mengajaknya mengambil sayur di kebun.

AM membawa TAM menyusuri jalan kebun hingga tak dapat lagi terlihat oleh warga.
AM lalu mendorong TAM hingga jatuh ke tanah, menduduki tubuhnya, lalu membelenggu kedua tangan TAM.
TAM lalu dibunuh dengan pisau yang telah dibawa AM dari rumah. Setelah itu, AM mengambil perhiasan TAM dan mendorong jasad korban ke selokan.
Seolah tak terjadi apa-apa, AM mandi dan mengambil anaknya, lalu pergi ke Toko Emas Logam Jaya menggunakan bentor kuning.
Ia mendapatkan uang senilai Rp3.670.000 dari penjualan emas milik TAM.
Sebagian uang tersebut digunakan untuk membeli cincin emas 0,55 gram dengan harga Rp478.000.
Kemudian, AM juga membeli sebuah smartphone, kartu seluler, dan voucher pulsa.
Sebagian uang lagi ia habiskan untuk membeli popok, susu formula, dan camilan.
Total uang yang dibelanjakan AM adalah 2.450.000, termasuk untuk membayar bentor yang mengantarnya.
Baca juga: SOSOK AM, Wanita Muda di Sulut Ngaku Khilaf Memutilasi Bocah 8 Tahun Demi Ambil Perhiasan Korban
Baca juga: MENCUAT Kabar 15 Menteri Mundur, Jokowi Angkat Bicara, Singgung Tahun Politik: Tak Ada Masalah
Kronologi TAM Hilang
Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan TAM hilang pada Kamis (18/1/2024) pukul 18.00 Wita.
TAM dikabarkan terakhir terlihat di desa sekitar pukul 11.00.
Ia memiliki kelas mengaji pada pukul 14.00, tetapi tak kunjung pulang.
Pada malam harinya, warga mulai melakukan pencari bersama pihak kepolisian. Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto juga turut mencari TAM.
“Pada pukul 20.00 Wita ditemukan sesosok anak tak jauh dari tempat tinggal korban,” kata Sugeng, Jumat.
Dalam pencarian tersebut, AM yang ikut mencari sempat memberikan kesaksian palsu kepada Sam Sachrul dan menyebut bahwa TAM pergi bersama teman-temannya setelah mampir di rumahnya.
Rupanya, TAM ditemukan sudah tak bernyawa. Kondisinya juga cukup mengenaskan, di mana kepala dan badannya terpisah. Selain itu, perhiasan emas yang biasanya digunakan TAM sudah raib.
Mengetahui hal itu, polisi lantas melakukan penyelidikan dengan menelusuri toko-toko emas di Tutuyan.

Didapatkanlah informasi bahwa ada perempuan berambut pirang yang menjual emas. Perempuan itu tak lain adalah AM.
Polisi juga menemui sopir bendi motor (bentor) yang dipesan AM untuk mengantar ke toko tersebut.
Polisi kemudian mengamankan AM pada Kamis pukul 22.30 Wita dan langsung melakukan pemeriksaan.
Akibat perbuatannya, AM dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.
Ia juga diduga melanggar Pasal 368 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Ia diancam hukuman mati atau penjara paling lama 12 tahun.
Baca juga: MOTIF AM Mutilasi Bocah 8 Tahun di Sulut, Pelaku Incar Perhiasan Korban, Sempat Ikut Salat Jenazah
Baca juga: DIGEREBEK Lagi Asyik Main Judi Kartu Leng di Rumah Kosong, 4 Bapak-bapak di Nias Ditangkap
Sempat Pura-pura Cari TAM
Dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Manado, pelaku ini tinggal berdekatan rumah dengan korban.
"Pelaku tinggal hanya beda sipat halaman rumah," ujar sumber resmi dari kepolisian.
Parahnya, untuk mengelabui aparat kepolisian, salah satu pelaku sempat berpura-pura mencari jenazah korban.
"Dia pura-pura mencari mayat korban, padahal dia pelakunya," pungkasnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.