Sumut Terkini
Kutip Uang Rp 2 Juta dari Pelamar Kerja, Disnaker Panggil Perusahaan Es Krim KEK Sei Mangkei
Pemanggilan ini dikarenakan adanya pengutipan uang terhadap pelamar kerja sebesar Rp 2 juta/orang.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Simalungun akan memanggil manajemen PT Aice Sumatera Industry, perusahaan es krim dengan produk Aice asal KEK Sei Mangkei.
Pemanggilan ini dikarenakan adanya pengutipan uang terhadap pelamar kerja sebesar Rp 2 juta/orang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Manajemen PT Aice Sumatera Industry mempercayakan proses rekrutmen tenaga kerja kepada PT Macan Cahaya Sejahtera.
Proses rekrutmen ini pun dinilai janggal lantaran para pencari kerja diminta uang dengan iming-iming kontrak tiga bulan kerja asal menyerahkan uang.
Namun nyatanya pekerja di-cut off dalam tempo sebulan kerja.
Kepala Disnaker Kabupaten Simalungun, Riando Purba mengatakan bahwa kabar ini sudah diketahui oleh Administrator KEK Sei Mangkei. Sesuai rencana, pihak perusahaan es krim tersebut akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Administrator KEK Sei Mangkei sudah tahu juga informasi ini. Dan nanti kita akan memanggil PT Aice Sumatera Industry untuk memberikan klarifikasi soal dugaan pengutipan uang dari tenaga kerja," kata Riando.
Sebagaimana harapan Presiden Jokowi pada tahun 2015 saat mengunjungi KEK Sei Mangkei, presiden berharap agar KEK mampu menjadi rumah bagi para perusahaan yang memiliki niat untuk memajukan ekonomi Sumatra Utara baik dari sisi perdagangan dan jasa, maupun serapan tenaga kerja.
Namun, kasus adanya rekrutmen tenaga kerja yang tak profesional dan tak mengedepankan integritas akan memberikan preseden buruk untuk perusahaan lainnya di KEK Sei Mangkei.
"Makanya ini nanti kita panggil. Kita nggak mau ada seperti ini di KEK Sei Mangkei," terang Riando.
Adapun sebelumya, pihak perusahaan PT Aice Sumatera Industry, Albert V Pardede yang dikonfirmasi reporter mengatakan bahwa mereka tidak tahu menahu apa yang dilakukan vendor kepada para karyawan sebelumnya.
Namun ia mengaku pihak perusahaan akan memprioritaskan para pekerja di kesempatan yang akan datang.
"Proyek pekerjaan itu telah selesai, Pak. Karena tugas mereka marchandise. Untuk uang admin kami tidak tahu, pak," katanya.
(alj/tribun-medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.