Kecelakaan Beruntun di Raya

Lima Guru Meninggal, Kepsek SMK Negeri 1 Siantar : Mata Pelajaran Diisi Guru Lainnya

Sebelumnya, pihak sekolah bersama Pimpinan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara telah melayat ke rumah duka. 

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA
Kepala SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, M Syahrizal Damanik   

"Truk tabrak beberapa kendaraan seperti sepeda motor dan mobil tadi. Truk menabrak kendaraan di depannya dan yang parkir di pinggir jalan. Kebetulan di dekat sini ada pesta," terangnya.

"Ada mobil Toyota Rush tadi yang terhimpit truk. Jadi tadi proses evakuasi masih dilakukan," sambungnya. 

Kasat Lantas Polres Simalungun, Iptu Jonny Sinaga mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi beberapa korban ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.

"Terjadi kecelanaan lalu lintas di mana truk dalam keadaan rem blong. Kami telah melakukan evakuasi kendaraan dan korban sudah dibawa ke rumah sakit," kata Jonny. 

Ada beberapa unit kendaraan yang telah ditabrak truk. Dan pihak Sat Lantas Polres Simalungun telah menahan sopir untuk dimintai keterangan. 

"Untuk saat ini korban meninggal dunia ada lima. Sudah kita bawa ke rumah sakit. Penyebab kejadian sesuai olah TKP awal bahwa truk blong dan tidak dapat mengendalikan," katanya. 

Jajaran guru dan siswa SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diselimuti duka yang cukup dalam.

Lima guru mereka menjadi korban meninggal dunia pada kecelakaan yang terjadi di Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) siang. 

Sehari setelah kecelakaan, Kamis (25/1/2024) tampak pihak sekolah mengibarkan bendera setengah tiang di lapangan upacara.

Sejumlah siswa tampak duduk berbaris untuk menyusun kelompok yang akan melayat ke rumah duka. 

Kepala Sekolah M. Syahrizal Damanik mengatakan bahwa jajaran guru sangat terpukul atas kejadian ini.

Rombongan guru (5 orang) yang menjadi korban adalah Tim Sosial Kekeluargaan (Soskel) Guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar. 

"Rencana mereka melayat ke Raya. Ada di antara mereka juga guru yang sudah gak ada jam ngajar. Mereka ke Raya, dan di perjalanan dapatlah saya berita kalau mereka kecelakaan," kata Syahrizal. 

Para guru berangkat melayat ke rumah salah satu guru lainnya yaitu Elvi Sinaga di Nagori Raya Usang. 

"Di dalam mobil, mereka ada tujuh orang. Dua yang di depan selamat. Tapi lima yang di belakang terhimpit truk tronton," sambung Syahrizal. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved