Techno

Kenali Beragam Penipuan WhatsApp yang Patut Anda Waspadai

Beragam penipuan WhatsApp akhir-akhir ini kerap merugikan masyarakat. Modusnya pun sangat beragam dan patut Anda waspadai

Editor: Array A Argus
HO/Tribun Medan
Ilustrasi. Ramai di media sosial modus pembobolan data terbaru yakni undangan pernikahan elektronik yang dikirim melalui WhatsApp. 

Selain itu, link palsu tagihan BPJS akan mengarahkan korban untuk mengunduh dan memasang aplikasi.

File APK yang dipasang di HP bisa mencuri data-data penting, termasuk data rekening bank dan data SMS yang memuat OTP rahasia.

Alhasil, saat data berhasil dicuri, penipu berpotensi tinggi dapat mengakses dan menguras rekening bank milik korban.

6. Modus link promo dan hadiah undian

Ada banyak sekali kasus penipuan yang mengatasnamakan promo dan hadiah.

“Selamat, Anda menang mobil …, Selamat Anda menang uang tunai senilai …, Selamat Anda menang undian rumah …, silakan klik link berikut,” demikian contoh berbagai modus penipuan yang marak terjadi.

Penipu akan mengarahkan korban untuk klik link tertentu. 

Korban yang lengah dan tergiur dapat hadiah, bisa klik link tersebut.

Padahal, link yang dikirimkan si penipu adalah link berbahaya.

Sejumlah cara untuk membedakan link asli dan palsu di antaranya adalah dengan melihat domain situsnya. 

Biasanya, link phising yang digunakan untuk menipu menggunakan blog gratisan yang berakhir dengan “.tk” atau domain gratisan lainnya.

Namun, ada juga link tipuan yang berakhir dengan “.com” demi membuat korban lebih percaya.

Link palsu biasa menggiring korban untuk melihat situs yang tampilannya acak-acakan.

Intinya, Anda perlu waspada apabila ada orang yang mengirimkan link mencurigakan. 

Jangan mudah tergiur dengan iming-iming hadiah atau undian, apalagi jika Anda diminta mengirimkan sejumlah uang.

Jaga data pribadi di HP Anda, jangan sampai kena retas dan tertipu oknum tak bertanggungjawab.

7. Grup WhatsApp Shopee

Modus penipuan selanjutnya yang banyak memakan korban adalah grup WhatsApp Shopee.

Penipu mengundang nomor pengguna secara acak untuk masuk ke grup WA yang mengatasnamakan Shopee. 

Di grup WA tersebut, penipu yang berkedok sebagai admin Shopee, akan membohongi korban dengan memberi informasi tentang acara undian berhadiah Shopee.

Supaya dapat hadiah, korban akan diminta untuk menyelesaikan berbagai tugas.

Penipu mengiming-imingi korban dengan sejumlah komisi apabila berhasil menyelesaikan tugas tersebut.

Adapun tugas itu berupa memasukkan barang ke keranjang dari link Shopee yang diberikan via grup WA.

Korban tidak diminta melakukan pembelian, melainkan hanya sekedar memasukkan barang ke dalam keranjang belanja.

Nanti, korban akan diminta untuk mengirimkan gambar tangkapan layar alias screenshot kepada admin (penipu) secara pribadi.

Setelah itu, korban akan mendapat uang atau komisi dari si penipu yang mengatasnamakan admin Shopee.

Pihak admin palsu ini bakal menghitung dan memberi catatan berapa komisi pekerjaan yang sudah dilakukan. 

Misalnya, harga komisi pekerjaan pertama senilai Rp 20.000 - Rp 25.000. 

Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan, semakin banyak juga jumlah komisi yang didapatkan. 

Setelah itu, pelaku bakal mengirimkan sejumlah uang komisi sesuai dengan kesepakatan awal.

Proses transaksi akan terus berjalan sampai semua misi diselesaikan. 

Dari semua proses ini, memang seakan-akan tidak ada hal aneh. 

Namun perlu diketahui, sebelum bisa menjalankan pekerjaan, penipu telah lebih dulu meminta korban untuk mengisi formulir pendaftaran.

Dalam formulir itu, korban harus memasukkan data diri, seperti nama lengkap, alamat, hingga nomor rekening. 

Pada beberapa kasus, ada penipu yang meminta korban untuk mengunduh dan menginstal aplikasi tertentu supaya bisa melanjutkan pekerjaan. 

Dengan metode iming-iming komisi inilah, si penipu berhasil mencuri data rahasia korban lewat formulir pendaftaran palsu dan aplikasi yang di-install korban.

Modus penipuan online di WA via Grup Shopee palsu ini telah membuat korban kehilangan hingga jutaan rupiah.

Jangan mudah tergiur iming-iming hadiah. E-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan lainnya tidak akan menyelenggarakan event melalui aplikasi lain.

Sebaiknya Anda waspada, apalagi jika harus mengisi data diri penting seperti nomor KTP, nomor rekening, atau install aplikasi tidak jelas.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved