PENGAKUAN Korban Selamat Kapal Karam di Perairan Sumenep, 12 ABK Hilang Usai Dihantam Ombak

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Bagus, seorang Anak Buah Kapal (ABK) nelayan Berkah Aminah 2 menceritakan situasi mencekam saat kapal yang ditungganginya dihantam ombak.

Diketahui, kapal pencari ikan ini karam di perairan Sumenep, Madura.

Kapal nelayan Berkah Aminah 2 yang berangkat dari Pelabuhan TPI Bulu, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban pada Sabtu (20/1/2024), pukul 22.00, karam di perairan Kabupaten Sumenep pada Minggu (21/1/2024).

Saat terjadinya peristiwa ini, ada 12 ABK yang berada di kapal tersebut.

Baca juga: Panglima TNI dan Kasad Kompak Serukan Cintai Alam, Kerahkan 1.800 Orang Tanam 20 Ribu Bibit Pohon

Kasat Polairud Polres Tuban AKP Tommy membenarkan hal itu.

Dia menyebut, ABK yang akrab disapa Bagus itu ditemukan pada Jumat (26/1/2024), di perairan Desa Sergang, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, pukul 04.00.

AKP Tommy mengemukakan, Bagus ditemukan warga sekitar dalam kondisi selamat setelah terombang-ambing dan terdampar di lautan selama beberapa hari.

Usai berhasil dievakuasi, lanjut AKP Tommy, Sat Polairud Polres Tuban menjemput, merawat dan meminta keterangan Bagus lalu memulangkan Bagus ke keluarganya di Pati, Jateng pada Sabtu (27/1/2024) dini hari tadi.

Berdasarkan keterangan Bagus, lanjut AKP Tommy, pihaknya lalu berkoordinasi dengan Basarnas Unit Sumenep untuk dilakukan SAR Map guna menentukan titik koordinat tempat kejadian tenggelamnya kapal Berkah Aminah 2 itu.

Baca juga: Tak Kuasa Menahan Tangis, Adik Lisna Manurung Berharap Penyebab Kematian Kakaknya Segera Terungkap

"Lalu tim SAR segera melakukan pencarian untuk menemukan para ABK yang belum ditemukan," ujar mantan Kapolsek Rengel, Polres Tuban itu saat dihubungi SURYA.CO.ID pada Sabtu (27/1/2024) siang.

Berdasarkan keterangan Bagus pula, lanjut AKP Tomy, diketahui bahwa kapal nelayan Berkah Aminah 2 itu milik Mashuri warga Desa Banjarejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban. Total membawa 13 ABK.

Peristiwa karamnya Kapal Berkah Aminah 2 itu, kata AKP Tommy menurut keterangan Bagus, terjadi pada Minggu (21/1/2024), pukul 17.30. Kapal karam saat ABK menaikkan jaring ikan.

Tiba-tiba, kapal bocor di bagian buritan bawah kapal.

Kemudian, nahkoda bernama Eko memberhentikan kapal.

Baca juga: Tampil Maksimal, SMA Ahmad Yani Binjai Menang Telak atas SMA Chanda Kumala School Medan

Setelah itu, kapal terombang-ambing. Air laut banyak masuk ke dalam kapal dan menyebabkan mesin mati.