Kecelakaan Beruntun di Raya
Terkuak Fakta Baru Kecelakaan Beruntun di Raya Sopir Truk Positif Narkoba, Dedi Setiadi Ditahan
Terkuak fakta baru kecelakaan beruntun di Pematang Raya, Seialungun yang merenggut 6 korban jiwa . . . .
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Terkuak fakta baru kecelakaan beruntun di Pematang Raya, Seialungun yang merenggut 6 korban jiwa.
Serangkaian penyidikan terkait kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan enam orang tewas di Kecamatan Raya, Simalungun pada Rabu (24/1/2024) lalu telah dilakukan polisi.
Polisi juga sudah memeriksa urine maupun darah sopir bernama Dedi Setiadi guna mengetahui kondisi sopir saat mengendarai truk pengangkut air mineral kemasan galon.
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, dari hasil pemeriksaan keduanya, Dedi positif menggunakan narkoba jenis sabu-sabu dan diduga dipengaruhi narkoba ketika menyetir.

Berdasarkan gelar perkara yang dilakukan, polisi menetapkan status tersangka dan menahan Dedi karena diduga lalai saat mengemudi yang mengakibatkan enam meninggal serta empat orang luka-luka.
"Kita temukan tes urine maupun tes darahnya positif amfetamin dan yang bersangkutan ngaku mengkonsumsi narkoba,"kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi, Jumat (26/1/2024).
Setelah memenjarakan Dedi karena dianggap lalai, polisi juga akan meminta pertanggungjawaban kepada perusahaan tempat Dedi bekerja.
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, Polisi akan melihat sejauh mana perusahaan mempekerjakan tersangka dan kesiapan kendaraannya sebelum berangkat.
"Kita juga ingin melihat sejauh mana perusahaan yang mempekerjakan yang bersangkutan dalam pengangkutan barang ini, seperti apa kesiapannya dan hal lain. Tentu kita ingin minta pertanggung jawabannya baik itu sopir atau pihak lain yang tentunya tidak bisa lepas dari tanggung jawab ini,"kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi, Jumat (26/1/2024).
Agung menyebut, pihaknya akan menyelidiki secara cermat mulai dari rem dan sebagainya truk pengangkut air mineral kemasan galon yang menyebabkan korban jiwa dalam kecelakaan maut.
Sebab, pengakuan awal sopir kecelakaan akibat rem blong dan ia tak mampu mengendalikan kemudi.
"Diinformasikan awalnya adalah rem blong, itu menurut pernyataan sopir. Tapi setelah kita dalami, sopir adalah pengguna sabu-sabu atau narkotika sabusabu dan kita akan lebih dalami lagi untuk memastikan itu," katanya.

Sopir Truk Box Mitsubishi Tronton BK 9957 CE telah ditahan oleh Sat Lantas Polres Simalungun.
Orang yang dianggap sangat bertanggung jawab dalam kecelakaan beruntun di Kecamatan Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) diketahui bernama Dedi Setiadi Maret Tampubolon.
Dedi Setiadi Maret Tampubolon (35) mengatakan bahwa awalnya, kondisi truk yang ia kemudikan normal.
Truk melintas dari Depot Air di Tanah Karo menuju ke arah Pematang Siantar melalui Kecamatan Pamatang Raya.
"Di tempat kejadian mulai terasa mulai nggak ada lagi (blong). Sehabis tikungan kan turunan. Kemudian saya usahakan porseneling di gigi lima ke gigi tiga biar truk ini bisa berhenti. Rupanya gak berhenti dan kecelakaan, Pak," kata Dedi.
"Pas mau berangkat saya periksa. Saya senter. Saya gak ada ugal-ugalan, Pak. Setelah rem nggak ada saya oleh Pak. Goyang Pak," kata Dedi.
Disinggung mengapa Dedi tidak banting setir ke kawasan perladangan, justru tetap berada di jalur, ia mengaku bahwa saat itu sudah panik.
"Sudah linglung, Pak. Sudah panik, Pak," ujar Dedi seraya menambahkan bahwa jumlah muatannya mencapai 40 ton, dan pihak perusahaan mengisi muatan sebanyak 995 galon air.
Dedi ingin meminta maaf kepada keluarga korban yang luka-luka dan meninggal.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya pun tidak mau terjadi. Apapun prosesnya, saya terima, Pak," kata Dedi.

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun pada Rabu (24/1/2023) siang.
Peristiwa ini pun cukup mengkhawatirkan lantaran truk tronton menabrak sejumlah kendaraan yang terparkir di bahu jalan provinsi tersebut.
Menurut penuturan warga, Edi, truk tronton bermerk Mitsubishi datang dari arah Raya menuju arah Siantar.
Namun tepat di lokasi, truk tersebut diduga mengalami rem blong sehingga sopir tak mampu mengendalikan laju kendaraannya.
"Truk tabrak beberapa kendaraan seperti sepeda motor dan mobil tadi. Truk menabrak kendaraan di depannya dan yang parkir di pinggir jalan. Kebetulan di dekat sini ada pesta," terangnya.
"Ada mobil Toyota Rush tadi yang terhimpit truk. Jadi tadi proses evakuasi masih dilakukan," sambungnya.

Sebanyak 5 orang guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun menjadi korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Lintas Siantar - Seribudolok, Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, Rabu (24/1/2024) siang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, korban guru semula berencana hendak melayat ke salah satu rumah orangtua guru lainnya di Pamatang Raya. Mereka mengendarai tiga unit mobil secara beriringan.
Hanya saja, tepat di Kelurahan Merek Raya, sebuah Tronton yang datang dari arah pusat Pamatang Raya menuju Siantar diduga mengalami rem blong, kemudian menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya.
Tronton tersebut menabrak beberapa kendaraan yang terparkir di bahu jalan, dan kendaraan yang ada di depannya.
Nahas di lokasi kejadian sedang berlangsung acara pesta sehingga kondisi jalan cukup ramai.
Salah satu mobil yang ditumpangi guru adalah Terios berwarna merah dengan nomor polisi BK 1391 WZ.
Mobil satu ini mengalami himpitan oleh tronton yang kebetulan membawa muatan besar.
Adapun korban guru dalam peristiwa ini adalah
- Sri Welpeni Purba (meninggal dunia)
- Rosemian Gultom (meninggal dunia)
- Elpine Simanjuntak (meninggal dunia)
- Sri Juni Eva (meninggal dunia)
- Surti Togatorop (meninggal dunia)
Kasat Lantas Polres Simalungun, Iptu Jonny Sinaga mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi beberapa korban ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.
"Terjadi kecelanaan lalu lintas di mana truk dalam keadaan rem blong. Kami telah melakukan evakuasi kendaraan dan korban sudah dibawa ke rumah sakit," kata Jonny.
Ada beberapa unit kendaraan yang telah ditabrak truk. Dan pihak Sat Lantas Polres Simalungun telah menahan sopir untuk dimintai keterangan.
"Untuk saat ini korban meninggal dunia ada lima. Sudah kita bawa ke rumah sakit. Penyebab kejadian sesuai olah TKP awal bahwa truk blong dan tidak dapat mengendalikan," katanya.

Jajaran guru dan siswa SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diselimuti duka yang cukup dalam.
Lima guru mereka menjadi korban meninggal dunia pada kecelakaan yang terjadi di Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) siang.
Sehari setelah kecelakaan, Kamis (25/1/2024) tampak pihak sekolah mengibarkan bendera setengah tiang di lapangan upacara.
Sejumlah siswa tampak duduk berbaris untuk menyusun kelompok yang akan melayat ke rumah duka.
Kepala Sekolah M. Syahrizal Damanik mengatakan bahwa jajaran guru sangat terpukul atas kejadian ini.
Rombongan guru (5 orang) yang menjadi korban adalah Tim Sosial Kekeluargaan (Soskel) Guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar.
"Rencana mereka melayat ke Raya. Ada di antara mereka juga guru yang sudah gak ada jam ngajar. Mereka ke Raya, dan di perjalanan dapatlah saya berita kalau mereka kecelakaan," kata Syahrizal.
Para guru berangkat melayat ke rumah salah satu guru lainnya yaitu Elvi Sinaga di Nagori Raya Usang.
"Di dalam mobil, mereka ada tujuh orang. Dua yang di depan selamat. Tapi lima yang di belakang terhimpit truk tronton," sambung Syahrizal.

Syahrizal mengatakan bahwa proses evakuasi hingga pukul 17.30 WIB. Ia sendiri dan beberapa guru langsung bertolak ke Pamatang Raya, di mana kelima guru korban meninggal dunia dibawa ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.
Untuk hari ini, Kamis (25/1/2024) kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah diliburkan.
"Kita juga kibarkan bendera setengah tiang sampai tiga hari ke depan," ujar Syahrizal.
Kepala Sekolah Syahrizal Damanik mengatakan bahwa dengan jumlah siswa yang banyak, maka untuk ke rumah duka, pihaknya membagi beberapa tim.
"Untuk Almh Surti Togatorop. Beliau masih lajang (belum menikah). Tadi sudah ada perwakilan guru yang berangkat ke rumah duka di kampungnya, Dolok Sanggul," kata Syahrizal.
(Cr25/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.