Viral Medsos

Sakit Hati Dikata-katain, Pria di NTT Bacok Sepupunya Hingga Tak Berdaya Dengan Parang

Kejadiannya, ketika pelaku mengecek air di sebuah bak penampung (fiber) yang letaknya berada persis di samping kios milik korban.

Editor: Satia
HO
Ilustrasi aksi pembacokan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pria di NTT nekat menganiaya dan membacok seorang wanita hingga kritis di rumah sakit.

Korban dibacok menggunakan parang oleh pelaku hingga tak berdaya.

Mirisnya, pelaku dan korban ternyata merupakan saudara.

Pelaku nekat melakukan ini lantaran sakit hati dengan perkataan korban.

Baca juga: 6 Model HP Xiaomi yang Dapat Update HyperOs di Januari 2024

Welem Adu alias Saul (45), warga Dusun Tuabuna Desa Kolobolon Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap aparat kepolisian setempat.

Pria yang bekerja sebagai petani itu diduga membacok saudari sepupunya bernama Dina Selfiana Adu (52) menggunakan sebilah parang hingga terluka parah.

"Kejadiannya Minggu (28/1/2024) sekitar pukul 18.30 Wita," kata Kepala Seksi Hubungan Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Rote Ndao Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Anam menuturkan, kejadian itu bermula saat dua orang warga yakni Ineke Adu dan Beti Mbuik Ndun mendengar ada teriakan minta tolong dari korban Dina Selviana Adu dari dalam kios sembako milik Dina.

Baca juga: Musim Penghujan Masih Berlanjut, BPBD Karo Imbau Warga Jauhi Lokasi Potensi Bencanas

Mendengar itu, Ineke Adu dan Beti berlari ke kios milik Dina. Saat itu, keduanya melihat pelaku keluar dari dalam kios milik korban.

Saat keluar, pelaku yang memegang sebilah parang lalu mengejar keduanya.

Mereka lalu berlari menyampaikan kejadian itu kepada warga lainnya. Tak lama kemudian, datanglah dua warga Weli John Adu dan Tertulianus Adu.

Saat Weli dan Tertulianus mendekat, keduanya malah dilempari batu. Tertulianus lalu balas melempar pelaku dengan batu sehingga pelaku lari menjauh dari tempat kejadian.

Mereka lalu berbondong-bondong mendatangi kios milik korban dan mendapati korban telentang di lantai.

Baca juga: Tim Basket Putra SMA Medan Mulia Tekuk SMA Methodist Lubuk Pakam dengan Skor 25-17

"Korban mengalami luka robek di bagian kepala kaki dan tangan, yang diduga akibat dianiaya pelaku," kata Anam.

Warga lalu membawa korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Oele untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun, karena korban dalam keadaan kritis sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baa.

"Tetapi karena kondisi korban terus memburuk, saat ini telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang," kata Anam.

Sementara itu, pelaku yang sempat kabur akhirnya ditangkap dan dibawa ke Markas Polres Rote Ndao bersama barang bukti sebilah parang, untuk proses hukum lebih lanjut.

"Untuk motif pembacokan itu, karena pelaku sakit hati dengan perkataan korban yang telah menyinggung perasaannya," ungkap Anam.

Baca juga: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Momen Mesra Jokowi dan Prabowo Makan Bakso: Semoga Baksonya Enak Ya

Kejadiannya, ketika pelaku mengecek air di sebuah bak penampung (fiber) yang letaknya berada persis di samping kios milik korban.

Korban yang melihat pelaku kemudian mengatakan pelaku lebih baik mati saja karena menikah tidak jelas.

"Mendengar perkataan tersebut, pelaku langsung tersinggung dan marah. Kemudian diam-diam pelaku pergi ambil parang di dapur rumah pelaku dan langsung kembali ke kios untuk potong korban," kata Anam.

Kasus ini kata Anam, masih terus didalami dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk pelaku. 

 

Artikel ini diolah Tribuntrends

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved