Berita Karo Terkini
Cegah Anak Ketergantungan Gadget, Sasana Wushu Sanda Pengcab Karo Ajak Orangtua Daftarkan Anak
Sasana Wushu Sanda Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Karo, saat ini diisi oleh para atlet berprestasi. Terbuka dengan adanya anggota-anggota baru.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Sasana Wushu Sanda Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Karo, saat ini diisi oleh para atlet berprestasi.
Diketahui, sudah banyak beberapa nama altet bela diri dari sasana tersebut yang berkiprah baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tak hanya diisi oleh atlet dan anggota remaja hingga dewasa, Sasana Wushu Sanda Pengcab Karo juga sudah mulai memiiki anggota dengan usia yang terbilang muda.
Bahkan, terlihat ada beberapa anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) mulai belajar bela diri di Sasana tersebut.
Pelatih Sasana Inti Wushu Pengcab Karo Dona Tuahna Sitepu, mengungkapkan memang mereka sangat terbuka dengan adanya anggota-anggota muda yang berminat bergabung bersama Wushu Karo.
Hal ini, dikatakan Dona merupakan bagian dari regenerasi yang memang harus dipertahankan sehingga olahraga Wushu di Kabupaten Karo bisa terus berkembang.
"Di luar daerah memang Wushu Karo itu cukup terkenal, tapi sayangnya di kita sendiri malah kurang. Makanya, dengan adanya regenerasi ini, kita berharap bisa terus mempertahankan olahraga ini supaya semakin dikenal masyarakat luas," ujar Dona, Minggu (4/1/2024).
Dikatakan Dona, selain proses regenerasi pengenalan olahraga bela diri ini juga semakin diperkenalkan lagi ke masyarakat terutama bagi anak-anak untuk menghindari ketergantungan terhadap gadget.
Dirinya menjelaskan, hal yang dilakukan saat ini untuk menarik minat masyarakat adalah dengan memberikan edukasi dan informasi kepada para orangtua agar mau memasukkan anaknya untuk bergabung di Sasana Wushu Pengcab Karo.
"Jadi ini juga supaya anak-anak itu enggak ketergantungan gadget, jadi punya aktivitas lain yang lebih bermanfaat. Ya kita sampaikan kepada orangtua, kita ajak sama-sama untuk latihan di sini," ucapnya.
Untuk anak yang ingin belajar di Sasana Wushu Sanda Karo, dikatakan Dona mereka tidak ada menentukan batas umur. Pasalnya, bagi anak-anak sendiri proses latihan yang dilakukan masih hanya seputar pengenalan awal.
Dimana, dari proses pengenalan ini mereka hanya ingin agar anak-anak bisa memiliki aktivitas motorik. Nantinya akan dilihat apakah setelah proses pengenalan, anak tersebut memang memiliki ketertarikan di dunia beladiri Wushu atau tidak.
"Jadi kalau untuk anak-anak masih belajar sambil main dulu, kita lihat tertarik atau tidak. Kalau memang tertarik, baru kita kasih materi lainnya tapi masih tetap konteks bermain," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, mereka juga sudah mulai melakukan pendekatan dan memberikan edukasi kepada orangtua melalui olahraga ini anak-anak bisa menorehkan prestasi.
Sehingga, anak tidak hanya sekedar menonton namun bisa ikut aktif menorehkan prestasi untuk dirinya bahkan bisa ikut membawa harum nama daerahnya.
Keluarga Lina br Simanjuntak Minta Polisi Tanah Karo Segera Ungkap Pelaku Pembunuhan |
![]() |
---|
Lina br Simanjuntak Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kiosnya di Berastagi, Ini Kesaksian Pedagang |
![]() |
---|
Pengedar Sabusabu di Kabanjahe Tanah Karo Sembunyi di Belakang Rumah saat Digerebek |
![]() |
---|
Jasad Lina br Simanjuntak Sempat Disebut Ditemukan di Bekas Kantor Lurah, Ternyata di Tempat Ini |
![]() |
---|
Lina br Simanjuntak Tewas di Kiosnya di Pasar Buah Berastagi, Tetangga Sebut Tak Pernah Ada Masalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.